Kringg kringg kringg
Bel sekolah berbunyi semua murid berjalan keluar kelas inilah yang paling di sukai semua murid tetapi Pelangi justru tidak suka.
Kalo kalian tanya masalah Pelangi dan Samudra yang terkunci di dalam gudang anggap aja itu udah selesai okee.
Kembali ke topik.
Rumah yang bagi semua orang adalah surga tetapi beda dengan pelangi, rumah sama seperti neraka.
Pelangi naik ojek online, dia dulu selalu di antar jemput oleh ayahnya namun sekarang keadaan sudah berbeda, ayahnya lebih memilih mengantarkan kakak tirinya.
"Ini pak." Pelangi menyerahkan uang Sepuluh ribu. Dan melepaskan Helm.
"Makasih mbak." Ucap tukang ojeknya lalu mengambil helm yang sudah di lepas pelangi, dan melajukan motornya.
Pelangi menghela nafas sejenak lalu melanjutkan langkahnya. Dia membuka pintu rumahnya. Di sana ia mendapati Ibu dan saudari tirinya sedang menatap Pelangi tajam.
Pelangi hanya acuh dan tetap melanjutkan langkahnya menaiki tangga. Itu sudah biasa baginya.
" dasar nggak punya sopan santun!" Ketus ibu tirinya yang diketahui namanya adalah Maya.
"Udahlah mah biarin aja. Emang dasar tuh anak nggak tau di untung." Sahut kakak tirinya, bernama Maura.
"Kalo gue nggak tau untung. Terus Lo apa? Nggak tau diri." Jawab Pelangi karena sudah muak dengan tingkah mereka.
"Jaga ya omongan Lo!" Bentak Maura dengan menunjuk ke arah Pelangi.
"Ya udah sewa aja bodyguard yang khusus buat jaga omongan orang." Ucap Pelangi dengan tersenyum miring.
"Kurang ajar kamu ya! Berani kamu bilang seperti itu ke anak saya!" Bentak Maya.
"Ups marah ya kalo saya bilang seperti itu ke anak Anda?!" Balas Pelangi.
"Kalo aja kamu bukan anaknya Bima, saya nggak segan-segan buat kamu tersiksa." Ancam Maya.
"Cih! Dasar munafik." Ucap Pelangi dan langsung menaiki tangga dengan cepat.
Senja melemparkan tasnya asal dan menghempaskan tubuhnya di kasur.Pelangi menatap sendu ke arah langit-langit kamarnya." Bunda.. Pelangi Rindu... Rumah ini seperti neraka bagi Pela Bun." Lirih Pelangi.
Flashback on
Gadis cantik yang sedang di sisir oleh Bundanya, yah gadis itu adalah Pelangi Lalitha.
"Bunda.." panggil pelangi yang menatap bundanya di pantulan cermin.
"Iya kenapa sayang?" Tanya Bundanya yang masih fokus dengan rambut Pelangi.
"Kenapa bunda kasih nama aku Pelangi?" Tanya Pelangi.
"Karena menurut Bunda, Pelangi cantik, pelangi itu salah satu ciptaan Tuhan yang paling indah. Pelangi selalu membawa keceriaan, kehadirannya selalu di nanti oleh banyak orang. Dan Bunda mau besok kalo kamu udah besar kamu jadi kayak pelangi yang selalu ceria dan kehadiran kamu bisa membuat orang bahagia." Jelasnya.
Flashback off
🌻🌻🌻
Matahari memunculkan sinarnya mengusik gadis yang sedang tidur ini. Pelangi menyibak selimutnya dan berlari menuju kamar mandi.
Setelah sudah memakai semua perlengkapan sekolah dia mengambil tasnya dan berjalan menuruni tangga.
Pelangi dapat melihat Ayahnya yang sedang sarapan bersama keluarganya bukan dirinya memang dirinya siapa sih? Batin pelangi tersenyum kecut.Tanpa ambil pusing Pelangi melangkah kakinya keluar rumah namun. mendapatkan teriakkan dari ayahnya.
"Pelangi, sarapan dulu!" Ujar Bima ayah Pelangi.
"Nggak usah sok peduli." Ucap Pelangi sinis dan tanpa mau melirik ayahnya.
"Pelangi jaga sopan santun kamu! Apakah ini yang ayah ajarkan ke kamu?!" Bentak Bima.
"Emang ayah ngajarin apa selama ini sama Pelangi, bukannya ayah sibuk sama pekerjaan ayah dan kalau pun ayah ada waktu luang itupun buat anak tiri ayah kan?" Jawab Pelangi.
"Pelangi, kalo kamu emang nggak suka sama kita berdua setidaknya kamu hormati ayah kamu." Ujar Maya dengan lembut.
"Queen drama." Batin Pelangi.
"Cih! Dasar munafik." Ucap Pelangi.
"Pelangi jaga omongan kamu! Dia itu mama kamu!" Bentak Bima.
Pelangi tertawa garing." Mama? Nggak! Bunda saya cuma satu dan nggak akan ada satu pun orang yang bisa menggantikan."
"Pelangi, mama mohon nak. Sampai kapan kamu bersikap seperti ini ke mama. Mama sayang sama kamu." Ujar Maya yang memegang lengan Pelangi.
Pelangi menghempaskan tangan Maya." Lepas!." Dinginnya.
Maya memanfaatkan saat itu ia pura-pura saja terjatuh." Aww..." Ringisnya.
Plakk!
Satu tamparan dari Bima. Pelangi memegangi pipinya yang sakit akibat tamparan ayahnya.
"MINTA MAAF SAMA MAMA KAMU!" Bentak Bima dengan mencengkeram pergelangan tangan Pelangi.
Pelangi meringis kesakitan." Sakit yah.." cicitnya.
"Sekarang juga kamu minta maaf!" Suruh Bima yang melepaskan cengkeramannya.
Pelangi menatap datar ke arah ibu tirinya yang sedang berpura-pura seperti orang yang sudah di dorong dari tangga." Cih! Saya nggak sudi minta maaf. Saya merasa saya nggak salah dan kenapa saya harus minta maaf? Dan anda percaya dengan drama yang di lakukan oleh istri anda? Dan selamat untuk kalian, drama yang kalian lakukan mungkin menjadi drama favorit yang pernah saya tonton." Setelah mengucapkan itu pelangi langsung melenggang pergi.
TBC
Jangan lupa vote and coment dan satu lagi follow akun ini Yee
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita pertama jadi masih banyak kesalahan! (Udah tamat! Tapi males nge revisi! Wajar kalo masih banyak typo) Samudra Arkana, seorang badboy plus playboy SMA Angkasa. Yang banyak di kagumi kaum hawa karena ketampanan...