47. BRENGSEK!

45.1K 2.3K 24
                                    

" Meskipun kau ingin menjelaskan, semuanya udah percuma. Hatiku tak kan bisa kembali seperti semula."

- Pelangi Lhalita

Samudra berlari mengelilingi seluruh tempat di sekolah. Ia ingin menjelaskan semuanya kepada Pelangi. Ia menduga Pelangi pasti salah paham dengannya.

Sudah cukup lama samudra mencari keberadaan Pelangi. Ia menarik rambutnya frustasi. Ia tak sengaja mendengar orang menangis.

Samudra menolehkan kepalanya, ternyata yang menangis adalah Pelangi. Samudra berjalan menghampiri Pelangi." Pelangi..." Panggil samudra.

Pelangi segera menghapus air matanya lalu beranjak ingin pergi namun pergelangan tangannya di cekal oleh Samudra." Pel gue--" ucap Samudra terpotong.

"Gue udah tau semuanya, selama ini Lo deketin gue cuma karena taruhan kan? Malang banget ya nasib gue, di jadiin barang taruhan." Pelangi tertawa getir.

"Pel... Dengerin penjelasan gue dulu. Itu semua nggak seperti yang Lo pikirin." Ujar Samudra.

"Dengerin penjelasan? Lo aja waktu itu nggak mau dengerin penjelasan gue, kenapa sekarang gue harus dengerin penjelasan dari Lo?" Balas Pelangi.

Samudra diam tidak menjawab seakan lidahnya tidak mampu untuk menjawab itu semuanya.

"Gue nggak nyangka ya Sam, Lo sebrengsek itu. Seharusnya gue nggak terlalu percaya sama Lo. Gue nyesel udah kenal cowok kayak Lo! Lo nggak sebaik yang gue kira." Kata Pelangi.

"Dengerin penjelasan gue dulu!" Ucap Samudra bersikeras agar pelangi mau mendengarkan penjelasannya.

"Semuanya udah jelas! Nggak perlu Lo jelasin lagi." Jawab Pelangi. Saat ia ingin membalikkan badannya. Ia mendengar ucapan samudra.

"Lo egois!" Ucap Samudra.

Pelangi kembali menatap samudra." Yang egois itu Lo apa gue?! Waktu itu aja Lo lebih memilih pergi daripada mendengarkan penjelasan gue. Apa itu nggak egois?!" Tanya Pelangi.

"Lo tau nggak gimana perasaan gue saat Lo memilih percaya ucapan orang lain? Hati gue sakit! Apalagi Lo yang tiba-tiba menjauh dari gue, sekarang di tambah lagi dengan kenyataan kalo Lo cuma jadiin gue barang taruhan." Ucap Pelangi mengeluarkan unek-uneknya.

"Coba Lo ada di posisi gue, Sam! Gimana perasaan Lo? saat Lo udah memakai perasaan ke seseorang tapi Lo cuma di jadiin barang taruhan. Lo bisa bayangin nggak?! Gimana rasa sakitnya?!" Bentak Pelangi.

"Gue kecewa sama Lo..." Lirih Pelangi lalu pergi meninggalkan samudra yang di selimuti rasa bersalah dalam hati.

🌻🌻🌻

Plakk!

Billa menampar pipi samudra. Samudra terkejut, ia memegangi pipinya yang terkena tamparan dari Billa.

"Lo apa-apaan sih?! Datang-datang main nampar orang aja!" Bentak Maura. Kini mereka sudah menjadi pusat perhatian di kantin.

Billa tak menghiraukan ucapan Maura."Itu nggak seberapa dibanding dengan rasa sakit yang di alami Pelangi!" Ucap Billa kepada samudra.

Samudra diam, ia pantas mendapatkan semua ini. Dia memang cowok brengsek yang bisanya cuma nyakitin hati cewek.

"Maksud Lo apa sih bil? Kenapa nyangkut nama Pelangi?" Tanya Doni.

"Nggak usah sok nggak tau lo! Lo bertiga kan yang udah buat taruhan itu?! Brengsek Lo pada!" Ucap Billa. Doni kini diam, ia juga merasa bersalah.

"Itu nggak seperti yang Lo kira Bil! Kita bisa jelasin semuanya." Ucap Alfa.

Billa kini beralih menatap Alfa." Nggak usah di jelasin! Semuanya udah jelas! Kalian itu punya hati nggak sih?!" Bentak Billa.

"Dimana hati nurani kalian hah! Cewek itu bukan barang mainan yang bisa kalian mainin perasaannya! Kalian pikir dengan kalian jelasin semuanya itu akan mengubah keadaan menjadi seperti semula?!"

"Kalo kalian bisanya cuma mainin hati cewek. Apa pantas kalian di sebut sebagai cowok?! Gue nyesel pernah ketemu cowok kayak Lo pada! Mulai sekarang jangan pernah ganggu gue sama Pelangi!" Ucap Billa lalu pergi meninggalkan kantin.

Maura yang mendengar itu semuanya diam-diam merasa senang." Ternyata gue nggak harus mikirin cara untuk bikin Lo rapuh. Gue nggak bisa bayangin gimana perasaan ketika tau kalo Lo cuma di jadiin barang taruhan, kasian banget sih Lo pelangi." Maura tertawa dalam hati.



TBC

jangan lupa tinggalkan jejak 😴
See you next part

Pelangi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang