Janji Suci, sepertinya....

12.5K 481 4
                                    


Hari-hari berlalu begitu cepat iya sangat cepat hingga tiba di hari dimana Stevani dan Marvel akan menikah. Bukan pernikahan suci dengan 2 insan saling mencintai, tetapi pernikahan untuk menyelamatkan keduanya dari hari-hari yang tidak diinginkan oleh mereka. Bagaimana seseorang bisa menikah dengan orang yang sama sekali tidak dicintainya?

Stevani menatap pantulan dirinya dalam cermin, dengan ekspresi datar. Tidak menunjukkan kesenangan atau kegembiraan dalam dirinya. Bagaiman bisa bahagia? Jika hidupnya sudah berubah 180 derajat. Menikah dengan orang yang sama sekali tidak dicintainya, bahkan ini semua hanya sebuah kontrak.

Lebih menyedihkan baginya yaitu menikah tanpa didampingi oleh keluarganya sendiri. Walaupun keluaga Marvel sudah menganggap bahwa dirinya seperti anak mereka sendiri. Tapi, bukankah lebih baik di dampingi oleh keluarganya sendiri.

Pintu kamar terbuka menampilkan Marvel dengan setelan Jas dan kemeja senada dengan celana kainnya. Disusul di belakangnya 2 wanita yang membawa box hitam dan sepertinya gaun.

Stevani menoleh ke arah pintu dengan wajah datar dan tidak menujukkan keinginan dengan situasinya saat ini. Marvel berjalan mendekati Stevani yang duduk di meja rias dengan tatapan datar. Dua wanita yang masih berada dibelakang Marvel menundukkan kepalanya dan tersenyum ramah ke arahnya.

"Bersikaplah seolah kamu senang sayang dengan pernikahan kita." Bisik Marvel mengecup pucuk kepala Stevani.

Lebih tepatnya memberikan peringatan pada Stevani. Stevani harus bersandiwara dengan natural padahal dirinya bukanlah seorang aktris yang pandai bersandiwara.

"Sayang mereka ini yang akan meriasmu." Ucap Marvel menujuk ke arah 2 wanita dibelakangnya.

Stevani menyapa dengan senyum tipis tidak ada ketulusan dalam senyumannya. Hanya untuk formalitas.

"Baiklah aku akan ke bawah dulu, ku serahkan Calon Istriku pada kalian berdua"." Lanjutnya

"Baik Tuan." Jawab salah satunya dengan senyum ramah.

"Oh ya sayang. Mom akan segera kesini."Lanjutnya dan menghilang di balik pintu meninggalkan Stevani dengan 2 perias.

Dua wanita yang disebut sebagai perias mulai aksinya dengan membuka Box hitam yang isinya adalah peralatan lengkap make up dengan berbagai macam jenis dan merk. Wanita tersebut begitu lihai dengan kuas-kuas dan peralatan yang ia gunakan saat ini.

"Open your eyes Mrs.." Pinta salah satu wanita sambil menatap pantulan wajah dirinya dan Stevani.

Perlahan tapi pasti Stevani membuka matanya, melihat dirinya yang ada di pantulan cermin. Stevani menarik sudut bibirnya membentuk senyuman manis, disusul oleh wanita di sebelahnya.

"Apakah ini aku?" Tanya Stevani pada pada wanita yang berdiri disampingnya. Wanita tersebut mengangguk dan tersenyum.

"Anda sangat cantik Nyonya." Jawabnya.

"Anak Mom pasti cantik." Sahut suara lembut dari Reta. Stevani menoleh ke sumber suara tersebut.

"Mom." Senyum tulus dari sudut bibirnya.

"Bagaimana sayang?" Tanyanya Reta.

"Tinggal memakai gaun ini Mrs.." Ucap wanita lain yang sedari tadi mempersiapkan Gaun Mewah Stevani.

"Baiklah. Pakailah sayang, Darwin akan segera kesini sebagai pendampingmu memasuki altar." Stevani mengangguk dan segera bangkit untuk memakai gaunnya. Tentunya dengan bantuan dari wanita itu.

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang