Someone for Past

10.5K 375 24
                                    


"Sudah pulang?" Sambut Monica ketika Stevani dan Marvel memasuki rumahnya.

"Sudah Tan." Balas Stevani tersenyum. Ia sangat bahagia hari ini.

Marvel hanya tersenyum sekilas.

"Kalian mandilah, kalian sudah ditunggu Abang."

"Baik Tan, kita kekamar dulu."

Stevani dan Marvel tiba di kamarnya. Marvel masih diam tak banyak bicara setelahnya. Stevani sudah pergi kekamar mandi untuk menjalankan ritualnya.

Marvel merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan menatap langit-langit. Tangannya meraba masuk dalam saku celanya dan mengeluarkan ponselnya. Ia bangun dan terduduk diatas ranjang.

"Halo Vian." Panggil Marvel saat ponselnya sudah tersambung dengan Vian.

"Cari tahu tentang kelemahan Tasya, dan cari tahu dimana Tasya tinggal di Indonesia. Segera kirimkan padaku." Perintah Marvel.

Tanpa menunggu jawaban Vian Ia langsung mengakhiri teleponnya.

Marvel menatap langit-langit kamar.

"Aku tidak akan membiarkanmu merusak hubunganku dengan Stevani Tasya. Tidak akan!"

"Marvel sekarang giliranmu mandi." Ucap Stevani setelah keluar dari kamar mandi.

Marvel menoleh ke arah Stevani, ia tertegun saat melihat Stevani hanya menggunakan handuk saja untuk menutupi tubuhnya. Ia mendekat ke Stevani dengan senyum liciknya.

"Hey Vel mandilah." Ucap Stevani berbata.

"Iya aku akan mandi." Jawabnya santai.

Marvel semakin mendekat. Stevani sudah tidak bisa mundur. Tubuhnya sudah menubruk tembok belakangnya.

"Mandilah kita sudah ditunggu Papa." Ucap Stevani dengan nada bergetar.

Wajah Marvel semakin dekat. Ia tersenyum nakal.

"Kenapa rambutmu wangi sekali?" tanyanya

Stevani memutar bola matanya malas.

"Aku habis keramas." Jawabnya

Marvel mengacak rambut basah Stevani.

"Ya sudah aku akan mandi dulu, ke Papa bareng ya."

Stevani mengangguk

"Aku cinta kamu Van." Ucap Marvel mengecup kening Istrinya dan berlalu untuk segera mandi.

"Aku juga mencintaimu Vel." Gumam Stevani saat Marvel sudah pergi ke kamar mandi.

Tapi nyatanya Pria itu belum sepenuhnya masuk dalam kamar mandi. Ia menyunggingkan sedikit senyumya saat mendengar jawaban Stevani yang masih sempat Ia dengar walaupun sangat pelan.

"Aku sangat mencintaimu." Lirih Marvel dan masuk kamar mandi untuk segera mandi.

❤❤❤

"Malam Pah." Sapa Stevani setelah memasuki kamar Anton.

"Hallo Sayang, gimana seneng sudah jalan-jalan hm?" Tanya Anton.

Stevani tersenyum mengangguk, Ia duduk di pinggir ranjang sejajar dengan Papanya yang menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Malam Pah." Sapa Marvel dengan senyum tipis.

"Malam, terimakasih sudah bawa jalan-jalan Vani Vel." Ucap Anton tulus

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang