Canggung

14K 484 1
                                    

"Ahhh lelahnya hari ini," keluh Stevani.

Stevani merebahkan tubuhnya ke ranjang. Ia menatap langit-langit atap kamarnya. Stevani disuruh pulang oleh Marvel. Pria itu memberikan waktu untuk berpikir sebelum menjawab tawarannya. Kebetulan juga sudah waktu jam pulang kantor.

"Papa belum pulang sejak kejadian kemarin malam," ujarnya pelan. Terlihat jelas dari raut wajahnya yang begitu kecewa dengan tindakan Papanya kemarin malam. Ditambah hari ini Papanya tidak pulang. Ia sungguh kecewa saat ini.

Stevani menarik nafas panjang lalu menghembuskan nafasnya kasar "Haaahhh." Tatapan matanya menerawang kejadian hari ini yang cukup menyita perhatian dan juga tenaganya.

"Mari membuat Kontrak Pernikahan yang menguntungkan bagi kita." Stevani mengerjapkan matanya perlahan

"Apa Bapak sedang bercanda?"tanya Stevani bingung. Marvel terkekeh.

"Apa saya seperti sedang bercanda Stevani?"tanya Marvel. Stevani menggeleng.

"Ingat ini, menikah dengan saya selama 2 tahun. saya akan membayar hutang keluargamu dan saya tidak perlu menerima perjodohan dengan orang ya tidak saya inginkan," ungkap Marvel. Stevani melongo dengan wajah polosnya.

"Apa Pak Marvel serius akan membayar seluruh hutang Papa saya?" Marvel mengangguk

"Kalau saya menikah dengan bapak berarti kita tinggal bersama?" Marvel menggeleng cepat.

"You Wrong Van. Aku akan ke Italy untuk memantau langsung pembangunan Hotel disana untuk rinciannya akan aku jelaskan ketika kamu menyetujuinya, tenang saja Van hal itu tidak akan merugikanmu."

"Apa sebaiknya aku menerima tawaran tersebut?" tanya Stevani pada dirinya sendiri. Wanita itu menghembuskan nafasnya. Hari yang lelah dan mengagetkannya.

❤❤❤

Stevani menggeliat dan membuka matanya perlahan merasa terganggu dengan sinar yang menembus lewat celah jendela kamarnya. Matanya melebar seketika melihat jam di sebelahnya menujukkan pukul 06:30.

"Argh kenapa aku selalu kesiangan seperti ini sih." Stevani mengacak rambut.

Ia mengibaskan selimutnya dan berlari menuju kamar mandi. Dia memiliki waktu 15 menit untuk bersiap dan 15 menit untuk perjalanan ke kantornya.

"Sayaang. Kamu tidak sarapan dulu Nak?" tanya Lani ketika melihat putrinya turun dan menuju pintu.

"Tidak Mah, Vani sepertinya akan terlambat. Vani berangkat dulu!" teriak Stevani berlari tanpa menoleh ke belakang. Sepertinya hari ini dia akan berlari lagi untuk sampai kantor.

❤❤❤

Stevani berlari memasuki lobby perusahaan. Beberapa karyawan didepannya memasuki lift berebut tak terkecuali Stevani. Pintu lift tak kunjung tertutup membuat Stevani di pandang sekelilingnya membuatnya tidak nyaman.

Stevani membuang nafas kasar dan keluar dari dalam lift. "Kenapa juga harus aku?" kesalnya.

"Stevani." Marvel berjalan mendekat kearah Stevani yang sedang menunggu Lift.

Stevani menoleh ke sumber suara, seketika tubuhnya menegang. Ia tersenyum canggung ketika menatap wajah tampan laki-laki yang memanggil namanya.

"Ikut saya," ajak Marvel. Stevani mengangguk dan mengikuti Marvel.

Stevani dan Marvel masuk dalam lift khusus untuk naik ke lantai atas. "Bagaimana Van? Sudah kamu pikirkan tawaran saya?" tanya Marvel memecah keheningan.

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang