58

4.5K 249 19
                                    



Siang ini Marvel dan Stevani memutuskan untuk pulang setelah mendapatkan telepon dari Thomas bahwa untuk segera datang ke Mansion. Awalnya Marvel menolak dengan alasan masih liburan di Vila. Tapi sepertinya ada sesuatu yang mendesak hingga membuatnya harus segera pulang ke Mansion.

"Kenapa Dad ingin kita segera pulang?" tanya Stevani.

"Entahlah kita akan segera tahu setelah sampai," jawab Marvel yang fokus menyetir.

"Aku harap tida k ada sesuatu yang buruk terjadi."

"Semoga," harap Marvel

Mobilnya membelah jalanan sepi Puncak Bogor dan menuju Jakarta. Tak biasanya Thomas memaksa Marvel untuk datang. Pasti ada sesuatu yang mendesak hingga membuatnya memaksa Marvel untuk segera datang.

Perasaanku kenapa tidak enak. Batin Marvel

❤❤❤

Mereka telah sampai Mansion. Marvel mengerutkan dahinya saat terlihat beberapa Mobil dari Saudaranya dan 1 Mobil yang tak ia kenal.

Aku harap bukan Tasya batin Marvel.

"Apa ada acara? Kenapa banyak sekali Mobil," tanya Stevani.

"Entahlah, ayo keluar dan lihat apa yang terjadi."

Marvel keluar mobil diikuti Stevani.

"Apapun yang terjadi setelah ini aku mohon jangan tinggalin aku."

Stevani menganggkat alisnya, "Apa yang akan terjadi?" tanyanya.

Marvel meraih tangan istrinya untuk ia genggam, "Aku tidak tahu, tapi cukup ingat 1 hal. Aku mencintaimu, sangat," ucap Marvel dengan tatapan tajam.

Stevani mengangguk tersenyum, "Masuk sekarang?" tanyanya.

"Ayo," ajak Marvel. Ia menggandeng tangan Stevani.

Mereka berjalan memasuki Mansion mewah Thomas.

"Mom," sapa Stevani pada Reta.

Reta menoleh, ia berdiri dan berhambur memeluk menantunya.

"Sayang, kenapa baru kemari sekarang sih?" tanya Reta melepas pelukannya.

"Marvel sama Stevani sibuk Mom maaf,"

Reta menggeleng, "Tidak apa Mom mengerti."

Marvel menatap Thomas yang menatapnya dingin. Ia beralih menatap wanita yang tengah duduk membelakanginya. Marvel mendekat untuk menyapa Thomas, langkahnya berhenti saat wanita yang tengah duduk itu berdiri dan menoleh kearahnya.

Tasya! Batinnya.

"Hay Marvel," sapa Tasya santai.

Marvel menatap Tasya penuh kebencian,

"Hay." Jawabnya singkat.

Stevani menoleh ke arah Tasya, "Tasya." Sapanya

Tasya berjalan ke arah Stevani, memeluknya.

"Hay Kak Vani. Apa kabar?" tanya Tasya.

Stevani melepas pelukannya, "Baik. Kamu gimana?"

Tasya tersenyum, "Baik."

"Sudah duduk dulu," suruh Reta. "Duduk dulu Vel."

Marvel mengangguk. Ia berjalan ke arah sofa. Namun langkahnya terhenti saat ia tepat berada di depan Thomas. Thomas mencekal lengannya, menatap tajam ke arahnya.

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang