56

4.9K 260 32
                                    

Didalam Mobil hanya terdengar suara musik yang sengaja diputar agar suasana tidak terlalu hening. Marvel dan Stevani sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar Monica dan Nando ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Ini bukan jalan pulang Vel," ucap Stevani saat melihat Marvel berbelok ke arah yang bukan menuju Mansion atau Kantor.

Marvel menoleh dan hanya memberikan senyum.

"Kita mau kemana sih ini Vel?" tanya Stevani dengan cemberut. Ia kesal karena Marvel hanya tersenyum dan fokus dengan jalanan.

"Nanti juga tahu kok," jawab Marvel dengan menyunggingkan senyum.

Stevani memutar bola matanya jengah.

"Kamu ini selalu deh. Bikin badmood." Dengus Stevani.

Stevani mengalihkan pandangannya pada pemandangan luar jendela yang hanya ada area persawahan. Perjalanan yang membosankan.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam akhirnya mereka sampai di Vila milik Keluarga Marvel yang terletak di Puncak Bogor. Stevani yang merasa lelah dan mengantuk akhirnya selama perjalanan Ia tertidur. Marvel memutuskan untuk mengajak Stevani jalan-jalan esok hari karena sepertinya Stevani lelah dan hari juga sudah mulai gelap. Tidak mungkin Ia memaksa untuk mengajak Stevani pergi jalan-jalan.

"Sayang." Marvel mencoba membangunkan Stevani dengan menepuk pelan pundak Stevani.

"Hmmm." Dehem Stevani dengan menggeliat.

"Bangun yuk. Kita sudah sampai."

Stevani mengerjapkan matanya mengkondisikan dengan sekitar.

"Kita sudah sampai?" tanyanya melihat keluar jendela.

Matanya menyipit saat Ia merasa asing dengan apa yang dilihatnya. "Ini dimana?" tanya Stevani menoleh ke arah Marvel.

"Vila, ayok turun," jawab Marvel tersenyum. Ia berbalik dan membuka pintu untuk keluar dari Mobil.

Stevani mengangkat kedua alisnya karena bingung.

"Mungkin ini Vilanya," gumamnya.

"Maaf ya. Kamu pasti lelah," ucap Marvel dengan wajah memelas.

"Tidak apa tenanglah. Tapi apa ini Vila mu?" tanya Stevani.

Marvel mengangguk dan tersenyum. "Ayo." Marvel menggenggam jemari Stevani dan berjalan bersama.

"Malam Den." Sapa Wanita paruh baya saat pintu sudah terbuka.

"Malam Mbok Nah." Sapa Marvel dengan senyum ramah. "Ayo masuk."

"Mbok kamar atas sudah dibersihkan?" tanya Marvel. Mbok Nah mengangguk dan tersenyum.

"Oh ya Sayang. Ini Mbok Nah yang ngurus Vila disini." Marvel memperkenalkan Mbok Nah ke Stevani.

"Malam Mbok. Perkenalkan Stevani." Sapa Stevani dengan senyum ramah.

"Iya Non, saya mbok Nah pengurus Vila keluarga Tuan Thomas," jawab Mbok Nah dengan menundukkan kepalanya.

"Beliau ini sudah disini sebelum Dad Mom menikah. Ini Vila peninggalan Kakek. Jadi beliau yang mengurus semuanya disini. Biasanya ada Pak Udin tapi sepertinya beliau sedang tidak masuk hari ini karena Cuma Parman yang membukakan gerbang."

"Iya Den. Udin tidak masuk karena Istrinya lahiran," ucap Mboh Nah.

"Oh seperti itu. Selamat kalau begitu," jawab Marvel dengan mengangguk-anggukan kepalanya.

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang