Setiap insan berhak meniti sebuah jalan menuju kebahagiannya masing-masing. Terkadang apa yang terjadi entah itu menyakitkan atau menyenangkan haruslah tetap dijalani. Saat kejadian tempo lalu sudah berlalu biarkan hati menerimanya.
Stevani sedang berdiri di pekarangan belakang yang mengarahkannya pada taman dengan pemandangan menyejukkan dari bunga-bunga yang sedang bermekaran dan kelinci yang berlarian kesana kemari.
Daniel mempunyai sebuah taman kecil dipekarangan belakang yang dari dulu sudah ditanami oleh bunga Mawar yang bermaca-macam warnanya dan ada beberapa kelinci yang sekarang sudah memiliki banyak sekali anak.
"Pagi," sapa Daniel.
Pria itu sudah memakai pakaian santainya. Ia tidak berniat untuk pergi ke kantor hari ini. Menikmati harinya selama masih berada di Jakarta lebih penting ketimbang pekerjaan yang menyebalkan itu.
Stevani menoleh, "Pagi," sapanya tersenyum tipis.
"Menyegarkan bukan berada disini pagi hari?" tanya Daniel yang sudah berdiri disampingnya. Memandang lurus ke arah taman.
Stevani mengangguk pelan, "Menyegarkan seperti jiwamu sedang hidup kembali." Jawab Stevani.
Daniel menoleh ke samping, mengangkat kedua alisnya. "Benarkah?"
Stevani mengangguk, "Iya." Jawabnya tanpa menoleh.
Daniel tersenyum, "Baiklah, sekarang kita sarapan dulu." Ajak Daniel.
"Roti bakar atau hanya Roti dengan selai diatasnya?" tanya Daniel saat berjalan menuju dapur.
Stevani menautkan alisnya.
"Tidak ada selain Roti? Apa kamu selalu sarapan dengan Roti?" tanya Stevani heran.
Daniel terkekeh lalu membalas, "Aku biasanya tidak sarapan, karena ada kamu jadi aku memutuskan untuk sarapan. Karena tidak mungkin aku membiarkan tamuku kelaparan."
"Duduklah aku akan mengambilkan susu untukmu. Tadi bibi sudah membuatkan kita susu." lanjutnya berjalan menuju patry.
Stevani menarik salah satu kursi, "Apa ini juga pertama kalinya kamu minum susu?" tanya Stevani.
Daniel berjalan mendekat dengan 2 gelas susu ditangannya, "Tidak, dari kecil aku selalu meminum susu disetiap pagi. Mama selalu menyediakan susu untuk kami."
"Oh maafkan aku." Ucap Stevani yang merasa tak enak hati.
Daniel menarik kursi didepan Stevani. "Santailah," jawab Daniel,
"Selai Cokelat atau Strawberry?" tanya Daniel.
"Biar aku saja." Pinta Stevani saat melihat Daniel mengambil Roti.
"Hust, biar aku saja. Kamu adalah tamuku maka aku akan melayanimu dengan baik," tolak Daniel sembari tersenyum, "Jadi cokelat atau strawberry?"
"Cokelat saja, dan cukup 1 Roti saja. Itu sepertinya sudah membuatku kenyang."
Daniel mengangguk, "Baiklah."
"Sepertinya aku perlu memasakanmu makanan lain selain Roti dilain waktu," ucap Stevani tanpa sadar saat melihat Daniel meratakan selai di Roti miliknya.
Daniel menghentikan pergerakkan tangannya, spontan menatap ke arah Stevani. "Memasakkanku di lain waktu? Apa itu artinya kamu akan tetap bersamaku?" tanya Daniel penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT
RomanceKata orang, menikahlah dengan seseorang yang mencintaimu dan yang engkau cintai. Hingga kebahagiaan dan kesejahteraan akan mengikuti setelahnya. Namun, itu tidak terjadi pada Stevani. Terpaksa ia harus menjalani pernikahan karena keadaan yang memaks...