50

6.8K 332 82
                                    

Stevani menatap nyalang ke seluruh penjuru ruangan. Ia mengingat pertama kalinya datang keruangan tersebut. Pertemuan pertama dengan orang yang sekarang menjadi suaminya. Tidak akan pernah ada yang tahu takdir seseorang bukan? Bahkan seorang Bosnya dulu kini telah menjadi suaminya, ya walaupun pernikahan mereka sempat terasa hambar.

Namun sepertinya sekarang tidak, Stevani menarik ujung bibirnya dan tersenyum mengingat kenanga masa silam. Stevani beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan menuju kaca besar yang mengarah pada jalanan Kota Jakarta yang dikelilingi gedung-gedung tinggi.

Matanya melihat kebawah, mobil yang berlalu lalang nampak sangat kecil dari atas. Ia menghembuskan nafas lalu berbalik untuk segera membeli kebutuhan Bar. Saat tinggal beberapa langkah lagi keluar, Ia mendengar sebuah dering telepon. Stevani mengecek ponsel yang ada ditasnya namun ternyata bukan ponselnya. Matanya beralih pada ponsel yang terletak dimeja kerja Marvel. Langkahnya berbalik menuju meja dan meraih ponsel.

"Tasya?" gumam Stevani saat nama yang tertera disana adalah nama Tasya.

Ponsel berhenti berdering ketika Stevani hendak menjawab panggilan tersebut. Ia meletakkan kembali ponsel ke meja tanpa menaruh curiga. Baginya wajar karena Tasya sudah kenal dengan Marvel mengingat Marvel dekat dengan Siska dulu. Ponsel kembali berdering saat Stevani hendak berbalik untuk keluar. Tasya, itulah nama yang tertera.

"Halo?" suara Stevani mengangkat telepon dari Tasya.

"Halo Tasya?" panggil Stevani sekali lagi saat tak ada suara diseberang sana.

"Kak Vani?" Tasya bersuara.

"Iya, ini Kak Vani. Kamu dimana?" tanya Stevani dengan wajah sumringah.

Mereka lama tak bertukar kabar setelah kepindahan Tasya ke Italy.

"Emmm. Tasya di Jakarta sekarang Kak. Kak Vani apa kabar?"

"Waah kebetulan, kita bisa bertemu dong. Kak Vani baik Sya. Kamu gimana kabar sama Om Tante?"

"Iya kak, nanti bisa di atur hehe. Mama Papa Baik Kak, tentu aku juga baik-baik saja."

"Oh. Liburan kah sekarang?" tanya Stevani.

"Emm iya Kak, sekalian Tasya mau bertemu dengan Marvel"

Stevani menautkan 2 alisnya, Ia bingung dengan pernyataan Tasya. Kenapa harus bertemu dengan suaminya.

"Marvel sedang meeting sekarang Sya. Ada perlu? apa nanti biar Kak Vani sampaikan," ucap Stevani yang mencoba berpikir positif.

Wajar kalau Stevani berkata seperti itu karen memang mereka adalah suami istri. Jadi, kalau Tasya ada keperluan atau ada yang ingin disampaikan bisa lewat Stevani. Sepertinya Tasya keberatan akan hal itu. Stevani masih menunggu jawaban Tasya yang diam.

"Emm nanti Tasya telpon Marvel lagi deh ya Kak hehe. Tasya mau sarapan dulu ya Kak, sampai ketemu," balas Tasya dengan memutuskan sambungan sebelum Stevani menjawab.

"Sebegitu dekat kah Marvel dan Tasya?" gumam Stevani meletakkan ponselnya kembali ke meja.

"Sudahlah nanti kutanyakan pada Marvel saja."

Stevani berbalik ke arah pintu kali ini Ia benar-benar sudah meninggalkan ruangan Marvel. Ponsel Marvel bergetar ada pesan masuk dari seseorang

From : Tasya

Aku merindukanmu, kita akan segera bertemu.

❤❤❤

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang