29

10.6K 392 49
                                    

Maaf jika ada typo.
Happy reading
.
.
.
⚔️⚔️⚔️
.

Stevani terbangun dari mimpi panjangnya. Tubuhnya tidak bisa digerakkan, seperti ada sesuatu yang menahannya. matanya mengikuti sesuatu yang menahan itu.

Matanya membulat sempurna,dirinya kaget setengah mati dengan apa yang sedang menahannya tepat melingkar di perutnya. Sebuah tangan kekar tengah melingkar dengan erat ditubuhnya.

“Tangan siapa ini? Apa aku sedang bermimpi? Tapi kenapa begitu nyata Sial!”. Batinya dengan wajah kebingungan. Dirinya menoleh melihat siapa yang tengah memeluknya erat tersebut. Dan...

“Aaaaaa.. apa yang kau lakukan?”. Teriaknya saat mengetahui pria yang sedang memeluknya dan mendorongnya untuk menjauh. Lalu dirinya bangkit dari tidurnya dan terduduk di ranjang. Wajahnya nampak kesal sekali.

“Euunggghh”. Lenguh pria itu saat merasa tidurnya terganggu dengan dorongan Stevani.

“Apa yang kau lakukan? Dan ini...”. Ucap Stevani terpotong dan memeriksa seluruh ruangan saat dirinya yakin lalu melanjutkan ucapannya.

“Ini kamarku, kenapa kau ada dikamarku MARVEL?”. Teriak kencang pada pria yang masih mencoba menyadarkan diri sepenuhnya.

Pria yang memeluknya tadi adalah Marvel, suami kontraknya. Mana bisa mereka tidur bersama? Apakah pertanyaan semalam yang membuat mereka saling mengakui dan akhirnya tidur bersama?

Marvel tersenyum jahil mendengar hal itu, “Apa kamu lupa van dengan yang semalam?”. Tanya tengah menggoda Stevani.

“Apa yang kamu lakukan? Pakaianku masih utuh kita tidak melakukan apapun”. Elaknya dengan menyilangkan tangannya menutupi dadanya.

Marvel semakin tertarik untuk menggoda wanita itu, “Kenapa dengan dadamu Van Kenapa kau tutupi dengan tangan sialanmu itu hm”. Ucapnya dengan senyum devil.

“Tidak.. sudahlah aku akan mandi, saat aku selesai mandi kau harus sudah pergi dari sini!”. Jawabnya lalu berlari ke arah kamar mandi. Wajahnya memerah saat Marvel tengah menggodanya. Detak jantungnya mulai tak beraturan.

“Aku akan membuatmu mencintaiku van, pasti”. Batinnya tersenyum saat melihat wanita itu berlari meninggalkannya.

Stevani menetralkan detak jantungnya ketika telah sampai di kamar mandi. Dirinya menatap pantulannya di cermin, tengah menerawang suatu hal.

“Aku tidak mungkin lupa bagaimana cara dia merayuku semalam untuk tidur dengannya. Cih pria menyebalkan”. Decik Stevani kesal.

***

Flashback

“Apa kau mencintaiku Van?”. Tanya Marvel menatap intens ke arah Stevani.

Stevani yang mendengar pertanyaan yang tersebut mulai merasa bingung. Harus dijawab bagaimana? Perasaannya saja dirinya tidak tau.

Stevani mengalihkan pandangannya ke arah lain. Oh Tuhan saat ini dirinya sangat gugup ketika di tatap oleh mata Marvel. Tatapan teduh nan tulus terlihat disana.

“Van?”. Panggil Marvel ketika belum ada jawaban dari wanita itu.

“Hmm”. Deheman dari Stevani.

“Apa kau juga mencintaiku Van?”. Tanyanya kembali

“Apa aku harus menjawabnya Vel?”. Stevani berbalik bertanya.

Keadaan sungguh canggung bagi mereka. Marvel dengan harapan pertanyaannya dan Stevani dengan kebingungan perasaannya selama ini.

“Lupakanlah, sekarang kita pulang aku lelah”. Jawab Marvel dengan kembali fokus pada setir mobilnya dan mulai melajukan mobil untuk segera sampai di mansionnya.

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang