Sedingin Kutub

19.1K 540 8
                                        

Gelapnya malam tergantikan oleh teriknya siang hari. Marvel yang baru saja tidur jam 04:00 dini hari masih terlelap dan berada dialam mimipi. Ia sengaja menutup rapat jendela kamarnya agar Sinar menyilaukan tidak bisa mengganggu tidurnya.

Ponselnya terus berdering namun sepertinya itu tidak akan bisa membangunkannya. Hingga dering kesekian membuatnya sedikit kesal. Marvel meraih ponselnya dinakas.

"Ahh siapa yang menelpon sepagi ini?" geramnya.

"Halo," ucap Marvel dengan mata terpejam.

"Marvel sayang jangan lupa nanti pukul 07:00 malam. Kita akan makan malam bersama Teman Mom," suara Reta di seberang sana.

"Ini masih pagi Mom. Astaga Marvel masih tidur," protes Marvel.

Ini memang masih sangatlah pagi. Makan malam masih pukul 07:00 malam. Reta sungguh tidak sabaran.

"Oke baiklah Mom tutup dulu teleponnya nak, jangan lupa ya." Panggilan terputus.

Marvel kembali tidur dan menyembunyikan wajahnya di selimut tebalnya. Hari ini Ia akan berangkat ke kantor sedikit lebih siang. Semalam Ia terpaksa lembur karena beberapa berkas yang harus Ia priksa untuk peninjauannya ke Italy 2 minggu lagi. Lagian CEO kan tidak perlu berangkat pagi-pagi.

Ponselnya kembali bordering. Marvel yang belum sepenuhnya terlelap menghela nafas kasar. "Kenapa selalu ada yang mengganggu pagi begini?" kesalnya.

"Hallo!" Marvel menjawab dengan suara tinggi.

"Santailah Vel, hari ini lu gak ke kantor?"

"Ah sialan lu Ngga, ngapain lu telfon gue pagi-pagi hah," balas Marvel dengan nada kesal.

"Hari ini ada Interview pemilihan Sekretaris untukmu, sebagai CEO lu harus datang."

Marvel mengacak-ngacak rambutnya.

"Bodo amat dah. Aku hanya terima beres deh Ngga. Tahu pasti yang kumaksud kan," balas Marvel, "Udah ya. Ngantuk banget nih, aku tunggu kabar baiknya," lanjutnya. Marvel memutuskan sambungannya sepihak.

❤❤❤

Sinar-sinar nakal memasuki celah Gorden kamar Stevani. Wanita itu masih saja tertidur pulas hari ini. Ia pulang dini hari karena Barnya begitu ramai. Jadi Ia dan juga Brandon harus bekerja ekstra untuk membersihkan Bar. Mereka akan membersihkan Bar sebelum pulang agar esoknya tidak terlalu berat untuk membersikan.

Dering alarm ponsel terus berbunyi tapi Stevani sama sekali tidak ingin menghentikannya. Ia sangat mengantuk hari ini ingin rasanya tidur seharian. Tapi lama kelamaan Stevani kesal mendengar alarmnya yang terus berbunyi itu.

"Alarm kurang kerjaan. Aku masih ingin tidur," protesnya sambil mematikan alarm ponsel dan kembali tidur.

Suara pintu kamar Stevani terbuka begitu keras.

"Stevani! Apa kamu tidak bangun? Bukankah hari ini ada Interview kerja?" teriak Lani.

Stevani hari ini akan Interview di Shinee Corp. Ia sudah mendapatkan balasan atas lamaran yang Ia kirim dan akan diadakan Interview hari ini pukul 09:00.

Mendengar kata interview membuat mata Stevani terbuka lebar. Ia meraih ponselnya untuk melihat pukul berapa sekarang.

"Ah Mam, kenapa enggak dari tadi sih bangunin Vani," protes Stevani mengacak rambutnya dengan kasar.

Lani memutar bola matanya malas.

"Dari tadi Mamamu ini mendengar suara ponselmu tapi kamu matikan. Cepat sana!" suruh Lani dengan berkacak pinggang. Stevani bangun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang