47

5.4K 233 19
                                    

Jakarta, Indonesia

"Tuan Daniel saya sudah kembali," panggil Glen.

Daniel mendongak, wajah serius nan tampannya cukup membuat siapa saja terpesona. Rahang tegas, bulu tipis di sekitar dagu. Alis tebal dan juga hidung mirip actor timur tengah.

"Sudah kamu dapatkan wanita itu?" tanya Daniel.

Glen mengangguk.

"Wanita itu sudah saya bawa kemari."

Daniel menatap tak suka Glen.

"Jaga mulutmu Glen, panggil dia Nyonya atau aku akan membuatmu hilang dari sini," peringat Daniel.

Glen tertegun, "Baik Tuan. Maafkan atas kelancangan saya." Mohon Glen dengan menundukkan kepalanya.

"Lupakan. Dimana Stevani?" tanya Daniel

"Diluar Tuan."

"Bawa kemari, aku ingin melihat wajah manis yang akan menjadi wanitaku," perintah Daniel dengan senyum sinisnya.

Glen menunduk lalu melangkah keluar untuk memanggil Stevani.

"Lepaskan aku dari tangan kotormu." Sungut Stevani pada Glen saat lengannya dipaksa masuk ke ruangan Daniel. Glen menunduk lalu pergi dari ruangan itu.

"Hallo Baby. Kita bertemu lagi," sapa Daniel dengan senyum lebarnya.

Stevani menoleh ke arah Daniel, "Daniel?"

Daniel beranjak dari kursi kebesarannya.

"Apa kau kaget Baby?" tanya Daniel.

Stevani menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Tentu saja aku awalnya kaget karena aku tiba-tiba diculik, tapi setelah melihatmu rasa takutku hilang," jawab Stevani mencoba untuk santai saat ini.

"Duduklah." Persilahkan Daniel.

Daniel duduk terlebih dahulu di sofa.

Stevani ikut duduk di sebarang menghadap Daniel.

"Jadi kenapa kamu menculikku Tuan Daniel?"

Daniel mengrenyitkan dahinya.

"Apa kamu tidak takut denganku?" tanya Daniel.

Lantaran saat ini sikap Stevani benar-benar jauh dari sikap takut, malah lebih terkesan sangat santai. Stevani merebahkan tubuhnya kebelakang.

"Aku takut awalnya Daniel, aku tahu siapa yang sedang mengincarku, kamu dan Om Hendra Papa dari Brandon temanku," ujar Stevani.

Stevani menatap langit-langit ruangan Daniel.

"Kamu sudah tahu?" tanya Daniel heran.

Stevani memiringkan kepalanya menatap Daniel.

"Tentu, aku sudah bersiap untuk menghadapi kalian."

"Apa yang kamu pikirkan tentang apa yang akan kulakukan padamu?" tanya Daniel.

Stevani mendudukan normal tubuhnya.

"Entahlah, mungkin kamu akan membuatku gila seperti Halen atau membunuhku seperti Siska."

Daniel menatap tak suka Stevani.

"Apa itu yang kau pikirkan tentangku?" tanya Daniel.

MARRIAGE CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang