Monica juga berniat pindah ke Indonesia setelah semua urusannya di Jerman selesai. Tentunya bukan dalam jangka waktu sebentar. Namun, dengan Nando yang sangat ingin pindah ke Indonesia membuat Monica berpikir kembali. Mungkin beberapa musim kedepan Ia akan mencoba membujuk Nando untuk tinggal di Jerman lebih lama.
"Kak Marvel dan Kak Vani, tidak ikut Nando ke Jerman?" tanya Nando dengan wajah sedihnya.
Saat ini mereka sudah sampai di Bandara. Nando berada di punggung Marvel. Nando memaksa digendong belakang saat baru sampai Bandara.
"Kalau kakak ikut ke Jerman siapa yang akan mengurus perusahaan?" tanya Marvel dengan sedikit menoleh kesamping wajahnya.
Nando terkikik. "Kapan Nando punya adik kak? Teman di Jerman sering bermain dengan Adik merek," tanya Nando dengan begitu polosnya.
"Suruh Mom-mu untuk menikah dan punya adek bar," jawab Marvel.
Nando menggeleng dengan cepat.
"Nando maunya adiknya dari kak Marvel dan kak Stevani."
Marvel menghentikan langkah. Ia menoleh ke samping mencoba menatap wajah Nando.
"Nando mauadik dari kami?" tanya Marvel memastikan.
Nando mengangguk antusias. Nando sungguh aneh, kalau mau Adik kenapa gak ke Monica saja sih. Kenapa harus ke Marvel dan Stevani, ada-ada aja.
Marvel mengulum senyum. "Coba Nando tanya ke kak Vani."
"Kak Vani?" Marvel mengangguk.
"Ayo Nando turun." Suruh Monica.
Mereka sudah berada di tempat Boarding Pas.
Marvel menurunkan Nando didepan Monica. "Berat sekali dia ini. tan."
Stevani menepuk pundak Marvel.
"Serius sayang," protes Marvel ke Stevani.
"Kak Vani," panggil Nando.
"Iya sayang gimana?" tanya Stevani.
Stevani berjongkok menyamakan posisinya.
"Nando mau adik dari kak Vani sama kak Marvel," pinta Nando dengan wajah polosnya.
Stevani mendongak menatap tajam ke arah Marvel. Sedangkan Monica tertawa dengan keras sampai orang disekitar menatap heran ke arah mereka. Marvel hanya menghendikkan bahunya.
"Kenapa tidak minta Mom Nando saja hm?" tanya Stevani.
Nando menggeleng.
"Nando tidak mau Dad baru kak. Nanti saat Nando pulang ke Indonesia harus sudah ada Adik ya," pinta Nando dengan wajah memelas.
Stevani mengembuskan napasnya dan memejamkan matanya sebentar.
"Sudah sudah. Tante pamit ya Van Vel," pamit Monica.
Stevani kembali berdiri dan berhambur memeluk Monica.
"Cepatlah pulang ke Jakarta tan. Aku akan merindukan kalian," ucap Stevani sembari melepaskan pelukan.
"Hay Jagoan. Kau harus jaga Mom mu ya." Peringat Marvel sembari berjongkok didepan Nando.
"Tanpa kakak suruh Mom akan selalu Nando jaga," ketus Nando memalingkan wajahnya.
Tiba-tiba sifat menyebalkan Nando keluar.
"Dasar bocah," ledek Marvel mengacak rambut Nando.
"Ayo Nando. Tante berangkat dulu ya." Monica menggenggam tangan Nando dan berjalan meninggalkan mereka. Stevani melambaikan tangan pada Nando yang masih menoleh kebelakang dengan mata yang berkaca-kaca.
Stevani menitihkan air matanya. "Aku akan merindukan mereka."
"Kita akan berkunjung jika ada sempat," ucap Marvel menenangkan. Ia mendekatkan tubuhnya pada Stevani dan mengusap lembut pundak Stevani.
Monica dan Nando sudah tak terlihat lagi. Mereka meninggalkan Indonesia untuk sementara. Ada kehilangan dalam diri Stevani, Monica adalah satu-satunya keluarga dekat yang Ia miliki sekarang.
"Ayo kita pulang."
Stevani mengangguk.
Sampai ketemu dilain waktu. Aku akan merindukan kalian. Batin Stevani.
![](https://img.wattpad.com/cover/219752644-288-k341209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE CONTRACT
Storie d'amoreKata orang, menikahlah dengan seseorang yang mencintaimu dan yang engkau cintai. Hingga kebahagiaan dan kesejahteraan akan mengikuti setelahnya. Namun, itu tidak terjadi pada Stevani. Terpaksa ia harus menjalani pernikahan karena keadaan yang memaks...