Happy reading
Jangan lupa tinggalin jejak buat kalian yang kangen cerita ini😽
***Dentuman musik, asap rokok, bau alkohol begitu mendominasi di dalam salah satu club yang Zeline datangi. Gadis yang memakai dress setengah paha itu duduk di kursi depan meja bartander. Seorang bartander mendatangi Zeline dengan senyum lebarnya, wajahnya terlihat tampan.
"Seperti biasa nona?" tanya bartander itu dengan nada menggoda.
Zeline tertawa, dia mengangguk. "Tentu saja."
Bartander bernama Zein itu mengambil gelas lalu meletakkannya didepan Zeline, menuangkan air berwarna putih kedalam gelas miliknya. "Lo sendirian kesini? Tumben gak bareng dua temen lo yang cerewet itu."
Zeline mengernyit saat cairan beralkohol itu melewati tenggorokannya, hanya sedikit namun dampaknya cukup besar untuk Zeline. Zeline sebenarnya sangat mudah untuk mabuk, makanya dia perlu ditemani saat pergi ke club atau tidak paginya dia akan berada disalah satu kamar hotel.
"Mereka kesini, tapi kayaknya nanti." jawab Zeline seadanya.
Zein mengangguk mengerti, dia meletakkan botol kaca itu didekat Zeline. "Ya udah, gue tinggal dulu. Ada pelanggan."
Zeline hanya mengangguk, dia kembali menuangkan gelasnya. Meminumnya sampai habis lalu kembali mengisinya, begitu terus sampai kepalanya terasa berkunang kunang. Pandangannya mulai kabur, setidaknya ini lebih baik, karena dia mampu melupakan Zio walaupun hanya sesaat.
Zeline menghentakkan kakinya dilantai dengan pelan mengikuti irama musik, tangan kanannya memegangi gelas, menggoyangkannya dengan pelan. Pikirannya begitu kacau, semua kenangannya bersama dengan Zio menyusup begitu saja diotaknya.
"Gue bakalan bunuh dia." desis Zeline lalu dia bangkit, berjalan dengan sempoyongan menuju tempat dimana orang orang tengah menggerakkan tubuh mereka mengikuti irama musik DJ yang mengalun keras.
Zeline begitu mabuk sampai dia tidak peduli ada seorang laki laki yang menyentuh pinggangnya dari belakang. Zeline itu cantik dan sexy, sangat mudah bagi dia mendapatkan laki laki, namun mereka, tidak dapat dengan mudah mendapatkan hati Zeline. Zeline itu tidak mudah mencintai laki laki.
"Kau cantik." bisik seseorang yang memeluk Zeline dari belakang.
Zeline tidak menanggapi, dia tetap bergerak walaupun kepalanya terasa sangat pusing dan juga pandangannya yang buram. Melupakan masalahnya sejenak adalah hal yang Zeline inginkan.
Laki laki yang berdiri dibelakangnya membalikkan tubuhnya dengan paksa. Mereka berdiri saling berhadapan, Zeline tidak peduli, dia masih menggerakkan tubuhnya. Tangan kiri laki laki itu berada dipinggang Zeline, sedangkan tangan kanannya berada di pipi Zeline, mengelusnya dengan pelan dan lembut.
"Kau benar benar cantik." puji laki laki itu lagi, dia memperhatikan wajah cantik Zeline yang memerah dan mata sayu Zeline yang mampu membangkitkan gairahnya.
Laki laki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Zeline, dia ingin mencicipi bibir tipis yang berwana pink itu. Namun, belum ia mencicipinya, tubuhnya terdorong kebelakang dengan keras sampai pelukannya ada tubuh Zeline terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE JUNIOR (✔)
Teen Fiction"Kak, bocah bocah gini tapi aku bisa bikin dede bayi loh." Leon menyeringai tipis. "Buktinya, itu diperut kakak ada anak aku." Mei, 2020. Terdapat 2 Season