Season 2/22

15.8K 1.6K 172
                                    

Part 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 22. Berharap

Zeline dan Leon turun dari taksi yang mengantar mereka ke Malioboro. Leon membenarkan letak tas yang ia bawa lalu keduanya berjalan berdampingan.

Leon meletakkan tangan kirinya di pundak Zeline, menariknya lebih dekat. Di leher Zeline, menggantung sebuah kamera yang sengaja Leon bawa dari rumah. Kedua tangan memegang sisi kameranya.

"Le, kalau terjadi sesuatu gimana?" tanya Zeline, dia mengangkat kameranya, memotret sesuatu.

"Terjadi sesuatu gimana?" tanya Leon, dia memasukkan sebelah tangannya ke saku celana yang ia gunakan.

Zeline sedikit berlari mendahului Leon. Dia berdiri, di depan Leon. Kameranya kembali ia angkat. Dia memotret Leon. Zeline tersenyum, melihat hasil jepretannya.

"Kadang apa yang kita liat belum tentu itu adalah faktanya." ucap Zeline, dia menyuruh Leon mendekat. Keduanya kembali berjalan.

Leon mengambil alih kamera yang di pegang oleh Zeline. Leon tersenyum, "Berdiri di sana. Nanti aku fotoin."

Zeline tersenyum senang, dia memang mengakui kalau hasil jepretan Leon itu bagus. Zeline berdiri, berpose sebaik mungkin. Leon menggeleng, dia mungarahkan lensa kameranya ke arah sang istri.

Banyak warga asli maupun turis yang datang kesini. Bahkan Zeline sangat betah berada di sana.

Zeline berjalan kearah Leon, melihat jepretan suaminya. "Bangga banget pasti kalo punya temen kek kamu."

Leon terkekeh, dia mengacak rambut Zeline. "Kakak gak mau beli sesuatu?"

"Mau beli batik, mau makan juga. Oh aku juga mau naik becak." ucap Zeline senang.

Leon tersenyum, dia mengajak Zeline untuk menuruti kemauan ibu hamil itu. "Satu satu kak."

Zeline berdecak pelan, "Lagian di Jakarta gak ada."

Kedua pasutri itu berhenti di salah satu toko yang menjual batik. Leon membiarkan istrinya memilih. Entahlah Zeline akan memilihkannya seperti apa, tapi apapun yang Zeline pilihkan, Leon selalu suka.

Begini nih kalo udah bucin. Susah mau nolak, apalagi marah.

"Jangan lupa anak di rumah, kak." ujar Leon membuat Zeline menoleh lalu nyengir. "Jangan keasikan sendiri. Mentang mentang gak pernah ke Jogja."

Zeline terkekeh, dia mengangkat tangannya lalu mengacak rambut Leon gemas. "Habis ini mau beli es krim."

Leon hanya mengangguk, membiarkan Zeline yang sudah kembali fokus dengan sang pemilik toko untuk mencari baju batik yang perempuan itu inginkan.

POSSESSIVE JUNIOR (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang