Happy Reading
✌
Part 3. Thea Malah!Leon mengangkat tubuh mungil Mark kegendongannya, cowok itu menunjuk makanan ringan yang diinginkan oleh Mark. "Mau yang mana?"
"Mau es klim," Mark menunjuk kearah penjual es krim.
Leon menoleh, dia menggeleng. "Tadi pagi kan udah makan es krim, yang lain aja."
"Gak mau!" Mark menggeleng, "Mau es klim Papa."
"Yang lain aja," Leon membawa Mark menuju minimarket yang ada di depan kampusnya. Dia menuju rak rak berisi snack.
"Yang lain aja, Mark boleh beli sepuasnya tapi jangan es krim." jelas Leon, dia menurunkan Mark ke lantai, membiarkan anaknya itu memilih sendiri.
Mark mengambil dua coklat silverqueen lalu memberikannya ke Papanya. Leon menggeleng, dia meletakkan satu batanh coklat itu ke tempatnya. Dia kembali menerima satu bungkus bengbeng share it dari Mark. Karena Mark hanya mengambil satu, Leon tidak meletakkannya kembali ke rak.
Tangan mungil Mark mengambil satu bungkus permen milkita, dia memberikannya ke Leon. Leon menghela napas, dia meletakkan permen itu ke tempatnya. Gigi anaknya bisa sakit jika terlalu banyak makan permen.
"Jangan coklat semua, cari yang lain." ujar Leon, dia berjalan mengikuti Mark.
"Papa mau itu!" Mark menunjuk susu kotak menggunakan jari telunjuknya.
"Mau berapa?" tanya Leon, tidak apa jika dia banyak minum susu.
"Ini," Mark menunjukkan kesepuluh jarinya.
Leon terkekeh, dia menunjukkan tiga jarinya, "Segini aja ya?"
"Gak mau, segini." Mark berubah menunjukkan lima jarinya.
Leon kembali terkekeh, dia menuruti ucapan anaknya. "Ya udah, mau cari yang lain?"
Mark berlari kecil, dia mengambil satu bungkus satu bungkus snack lainnya lalu memberikannya ke Leon. Seperti biasa, Leon akan meletakkan kembali snack itu karena Mark tidak akan memakannya. Anak itu hanya akan memakan coklat dan susu kotaknya.
Tubuh Mark berhenti, dia menatap keadah belanjaannya yang di bawa oleh Papanya. Leon menunduk, "Udah?"
"Udah," Mark tersenyum polos. "Makasih Papa."
Leon mengangguk, dia membiarkan anaknya berjalan lebih dulu ke arah kasir. Leon meletakkan belanjaan Mark ke atas meja kasir, dia menyentuh kepala Mark saat anaknya itu berdiri di antara kedua kakinya.
"Papa..Mama."
"Mark mau Mama?" tanya Leon, dia menunduk menatap wajah Mark.
"Enggak," Leon mengernyit mendengar jawaban Mark.
"Kok enggak? Katanya tadi mau Mama."
"Mama cantik," ujar Mark. Dia memeluk kaki kanan Leon.
Leon terkekeh, dia mengangguk membenarkan ucapan Mark. "Iya, Mama cantik."
"Itu enggak cantik." tunjuk Mark pada perempuan yang berdiri di sebelah Leon.
Leon menoleh, dia langsung bergeser melihat siapa yang berdiri di sebelahnya. "Mark, gak boleh gitu."
"Itu ndak cantik Papa." ucap Mark lagi, dia menyembunyikan tubuh mungilnya saat melihat tatapan melotot dari perempuan itu.
"Gak papa kok, dia cuman anak kecil." ucap Gladys, dia memberikan tatapan tajam pada Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE JUNIOR (✔)
Ficção Adolescente"Kak, bocah bocah gini tapi aku bisa bikin dede bayi loh." Leon menyeringai tipis. "Buktinya, itu diperut kakak ada anak aku." Mei, 2020. Terdapat 2 Season