Season 2/09

19.9K 2.2K 547
                                    

Taburkan vote dan komentar kalian
Oh iya, Gladys itu 100% waras, cuman karakternya aja yang bikin orang marah><
Di s1 hampir gak ada konflik loh, cuman akhir doang😹

Happy Reading

Part 9. Gladys.

 Gladys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pletak

"Huwa!! Sakit Om!" teriak Thea saat Sean dengan teganya memukul keningnya.

"Elu gayaan mau adik, maksa lagi. Kualat kan." cibir Sean, sepertinya kelamaan menjomblo membuat otak Sean hilang setengah.

"Huwa! Mama..om Sean nakal!" teriak Thea, bukannya diam karena habis kecelakaan, gadis kecil itu malah sudah berteriak keras di dalam ruangannya.

"Diem woy! Berisik banget." Sean membekap mulut Thea.

Thea sudah tiga hari di rawat di rumah sakit, gadis kecil itu sebenarnya sudah tidak betah di rumah sakit. Tapi mau bagaimana lagi?

"Sean, dia anak kecil, astaga!" Laras datang, dia langsung menarik telinga Sean agar menjauh.

"Duh, Mah, sakit." Leon mengusap telinganya yang terasa sakit. "Thea kualat Mah, maksa minta adik sih."

"Gak ada hubungannya, Sean." geram Laras, dia menatap cucu perempuan satu satunya. "Thea gak papa?"

Thea menggeleng pelan, "Gak papa. Tapi om Sean nakal, masa Thea di pukul." adunya, dia melirik Sean tidak suka. "Mau Mama."

"Nanti ya, Mama lagi jemput Papa." jawab Laras, dia mengelus kepala Thea dengan lembut. "Thea tidur aja ya? Nanti Thea bangun, Mama udah di sini."

"Gak mau, Thea mau pulang." rengeknya, Thea benar benar sudah sangat bosan. Tidak ada apapun yang bisa dia lakukan.

"Bosan kan, makanya kalo minta sesuatu jangan maksa." ucap Sean, Laras melayangkan tatapan tajam pada putra sulungnya.

"Diem Sean!" bisik Laras pelan.

"Kok gitu? Thea cuman mau adek pelempuan, masa gak boleh? Temen Thea boleh minta adek." ucapnya lucu, kedua matanya terlihat berkaca, bibirnya terlihat bergetar dan juga pipinya yang memerah.

"Boleh kok, tapi jangan maksa." ucap Sean, mengompori keponakannya itu. "Lain kali, kalo minta itu jangan maksa."

"Thea gak maksa!" Thea menendang nendang selimutnya. Gadis kecil itu mulai menangis. "Huwa! Om nyebelin, Thea gak suka."

Sean terkekeh, senang karena bisa membuat keponakannya menangis. Laras memberikan tatapan tajamnya pada Sean, "Iseng banget. Keluar sana."

Sean mengacak rambut Thea yang langsung di tepis oleh Thea. "Nanto kalo usah sembuh, kita baku hantam."

"Ih! Pelgi sana! Thea gak suka!" teriak Thea kesal walaupun kedua matanya terus mengeluarkan air mata.

Sean tertaawa, dia mencubit kedua pipi Thea dengan gemas lalu berjalan keluar. Seru juga menjahili keponakannya itu.

POSSESSIVE JUNIOR (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang