18. Dulu

45.9K 4.2K 307
                                    

Happy Reading
😹
***

Leon melingkarkan tangannya di perut Zeline, menariknya ke belakang dengan perlahan. Matanya menatap tidak suka pada laki laki yang tengah mencob mengajak Zeline ngobrol. "Mau apa?"

Zio yang mendengarnya menyeringai tipis. "Lo posesif banget sama mantan gue."

Zeline mengelus tangan Leon yang sekarang berpindah di pinggangnya. Perempuan itu sedikit mendongak lalu membisikkan sesuatu pada Leon. "Gak usah marah. Gue cuman lagi nasehatin dia aja,"

Leon melirik Zeline sekilas, dia tidak mengatakan apapun, dia malah menarik tubuh Zeline agar lebih merapat ke tubuhnya. Zio yang melihatnya terkekeh sinis. "Lagi sama aku, kenapa gak mau di peluk?"

Zeline meliriknya sinis, dia mendengus. "Anda tidak terima?"

Wajah laki laki itu nampak kaget mendengar ucapan Zeline, beberapa detik kemudia laki laki itu terkekeh kecil. "Buat apa tidak terima?"

"Kalau tidak terima, kenapa lo cari kepuasaan pada wanita lain?" Zeline meringis di dalam hati saat Leon meremas pinggangnya. Zeline sadar, ucapannya memang menyinggung Leon. Kalau mereka berdua tidak putus, Leon mungkin tidak akan bersama dengan Zeline sekarang. "Bukannya menghargai, tapi lo malah ngerusak mereka."

"Dibagian mana gue ngerusak mereka? Mereka dengan senang hati melempar tubuh mereka pada gue. Jadi, siapa yang salah disini?" tanya Zio tidak mau kalah.

"Gue pikir semuanya." jawab Zeline santai. "Mereka yang bodoh karena mau mau aja berhubungan sama laki laki brengsek kek elo. Lo juga salah, gak ada hubungan pernikahan ngelakuin itu, dan gue juga salah karena begitu bodoh bisa sempet cinta sama lo."

"Lo--"

"Kalo mau berantem, sama gue aja. Gue ladenin kok." Leon memotong, laki laki itu mendorong tubuh Zeline ke belakang tubuhnya. Matanya menatap Zio dengan tatapan permusuhan.

Zio menatap wajah Leon datar, laki laki itu berjalan mendekat. "Lo itu cuman adik kelas, jadi gak usah belagu."

Leon menyeringai tipis, dia melepaskan tangan Zeline yang menggoyangkan lengannya. "Bukannya elo yang belagu? Ngerasa sok berkuasa padahal aslinya cuman omega yang beruntung bisa temenan sama seorang Alpha."

"Lo!" Zio berdesis, dia menunjuk wajah Leon menggunakan jari telunjuknya. "Gue gak ada masalah sama lo. Gue cuman mau ngomong baik baik sama Zeline."

Leon menepis tangan Zio yang menunjuk wajahnya. Laki laki itu menghembuskan nafasnya kasar, kepalanya menggeleng dengan seringaian yang menghiasi wajahnya. "Apa pun tengang kak Zeline, itu juga jadi masalah gue. Lagian lo itu cuman mantan. Lo itu--" Leon menggantungkan ucapannya, laki laki itu memperbaiki krah baju seragam yang di kenakan oleh Zio. Dia menatap wajah angkuh Zio. "Lo itu udah gak berhak gangguin kak Zeline lagi. Cukup dulu saja, sekarang, besok ataupun kedepannya gak usah gangguin lagi."

Leon tersenyum, dia berbalik lalu menarik tangan Zeline dengan lembut. Zeline tidak menyangka, Leon akan menggertak Zio. Selama ini mungkin Leon diam karena hubungannya dengan Zeline hanya sebatas orang asing. Tapi, sekarang berbeda. Leon akan melakukan apapun asalkan Zeline baik baik aja.

Kedua remaja berbeda umur itu sampai di kantin, Leon langsung mendudukkan tubuh Zeline di salah satu kursi yang dekat dengan jendela. "Tunggu di sini, aku mau beli sesuatu dulu buat kakak."

POSSESSIVE JUNIOR (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang