Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak
***"Kak," Leon memanggil. Laki laki itu berjalan kearah Zeline yang tengah duduk diatas kursi dekat kolam renang.
Zeline menengok, dia menyuruh Leom agar duduk di depannya. Leon menurut, laki laki itu duduk didepan Zeline. "Kenapa?"
Leon tersenyum, dia menunjukkan buku paket dan buku tulis yang ia bawa. "Ajarin aku matematika. Lemah aku tuh, kak. Gak ada yang paham."
Zeline terkekeh kecil, dia meletakkan pensil yang ia pegang. "Lo aja yang gak mau berusaha. Padahal kalo suka, matematika itu gampang."
Leon berdecak pelan, laki laki itu mengambil tempat pensil milik Zeline. "Gak suka kak, bikin pusing. Angka semua."
"Namanya juga matematika, Leon," Zeline memukul kening Leon menggunakan pensil yang tadi ia letakkan.
Leon terkekeh kecil, dia membuka buku paket miliknya. "Bantuin kak, aku paling lemah di matematika. Lagian, mau ujian semester, aku gak mau nilai matematika kurang lagi."
Zeline menggeleng, dia mencondongkan wajahnya mendekati Leon, menatap buku paket milik Leon. "Coba gue liat,"
Leon tersenyum lebar, laki laki itu menunjukkan materi materi yang akan keluar di ujian semester. "Aku beneran gak paham semuanya kak."
Zeline memutar bola matanya, perempuan itu melihat materi di buku paket Leon. "Gue buat cara singkatnya aja ya? Mungkin lo gampang ngerti."
Leon mengangguk, dia membiarkan Zeline membuat ringkasa. Mata laki laki itu tidak beralih sama sekali dari wajah cantik Zeline. Dari pada suami istri, mereka lebih seperti seorang kakak adik. Tapi, Leon tidak mempermasalahkan itu, selagi dia nyaman, kenapa harus berubah?
"Coba lo pahami, kalo belum paham juga, lo bisa tanya gue." ujar Zeline sambil menyodorkan buku berisi ringkasan yang ia buat.
Leon mengangguk, dia mencoba memahami ringkasan yang Zeline buat. Beberapa kali dia bertanya pada Zeline jika Leon merasa tidak mengerti.
Satu jam berlalu, mereka berdua masih asik dengan kegiatan belajar mereka. Di rumah hanya ada mereka berdua, jadi mereka tidak terganggu sama sekali.
Zeline tersentak kaget saat tiba tiba suara guruh terdengar keras, perempuan itu menatap langit yang nampak sangat gelap. "Mau hujan, mending--"
"Tunggu, kak." Leon menahan tangan Zeline, laki laki itu bangkit lalu menarik tangan Zeline agar mengikutinya.
Leon berdiri di depan Zeline, dia menatap Zeline dalam. Zeline yang ditatap begitu dalam oleh Leon, merasa salah tingkah. Perempuan itu mundur selangkah menjauhi Leon. "Lo kenapa sih?"
"Gak kenapa kenapa," kepala Leon menggeleng pelan. Dia bergerak maju mendekati Zeline, senyum terlihat diwajah Leon. "Mau berenang?"
Kening Zeline mengkerut, perempuan itu menatap Leon dengan pandangan bingung. "Berenang? Mau hujan berenang, lagian gue ini lagi--"
"Sst!" Leon meletakkan jari telunjuknya didepan bibir Zeline, laki laki itu mendongak saat merasakan rintik hujan mulai turun membasahi bumi. "Gak papa, cuman diem di kolam aja, gak renang kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE JUNIOR (✔)
Ficção Adolescente"Kak, bocah bocah gini tapi aku bisa bikin dede bayi loh." Leon menyeringai tipis. "Buktinya, itu diperut kakak ada anak aku." Mei, 2020. Terdapat 2 Season