Season 2/31

13.9K 1.4K 116
                                    

Part 31

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 31. Labil

"Kadang, apa yang kita liat itu bukan faktanya."

Leon melirik istrinya, kedua tangannya ia masukkan kedalam saku hoodie. Laki-laki itu hanya diam, tidak membalas ucapan Zeline.

Zeline tersenyum, dia menunduk. "Kalo kamu mikirnya macem-macem, aku gak ngelakuin itu. Beneran. Dia tiba-tiba narik aku ke dalam bilik."

Leon masih diam, membuat Zeline semakin merasa takut dan bersalah. Zeline menghela napas, "Jangan diem aja. Aku harus gimana biar kamu ngomong lagi sama aku?"

Leon berhenti membuat Zeline yang berjalan di belakangnya ikut berhenti. Keduanya berdiri tepat berada di bawah lampu jalan komplek rumah mereka.

"Minta tangannya?" ucap Leon, dia berbalik.

Zeline mengernyit, walaupun bingung dia tetap melakukan apa yang Leon suruh. Dia mengulurkan kedua tangannya ke arah Leon.

Leon tersenyum tipis, dia juga mengulurkan tangannya. Di bayangan, terlihat kalau mereka tengah bergandengan tangan, hanya saja sebenarnya mereka tidak melakukannya.

"Bayangan itu, ibaratkan saja kita. Diam-diam kita baik baik saja, tidak ada masalah sama sekali." jelas Leon, matanya menatap bayangan tangannya dan juga tangan Zeline. "Tapi, tangan kita enggak kak."

Zeline menatap wajah Leon, mata suaminya itu beralih menatap dirinya. Lalu kembali tersenyum.

"Di antara tangan kita, ada celah yang dapat di manfaatkan siapa saja untuk masuk kedalam celah itu." Leon menjeda, melihat bagaimana ekspresi istrinya. "Orang-orang, bisa melakukannya dengan cara halus, terang-terangan, bahkan licik sekalipun."

"Kayak Leo?" tanya Zeline yang mendapatkan anggukan dari Leon.

"Iya, dia menggunakan cara licik sekarang." ucap Leon datar, kedua bola matanya terlihat mulai berbeda. "Dia bisa melakukan segala cara buat dapetin kakak. Dia bisa gunain cctv yang ia pasang diam diam. Mengeditnya sampai membuat orang tau kalau kalian melakukan sesuatu yang bahkan gak kalian lakuin."

Zeline diam, dia menatap tangannya yang tidak menggenggam tangan Leon. Sedangkan di bayangan, kedua tangan itu terlihat bersatu.

"Kadang, orang pendiem itu lebih bahaya, kak. Caranya licik, tapi selalu tepat sasaran." Zeline mendongak saat mendengar ucapan Leon. "Tidak semua memang, tapi Leo adalah salah satunya yang menggunakan cara licik untuk kepentingan dirinya sendiri."

Zeline menghembuskan napasnya perlahan, dia mendongak, menatap langit malam yang terlihat penuh bintang.

"Segala kemungkinan bisa terjadi," lanjut Leon. Dia tersenyum, tangannya menggenggam tangan Zeline dengan erat. "Ayo kita bertaruh?"

POSSESSIVE JUNIOR (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang