Happy Reading
❤"Kakak gak usah jauh jauh ya! Sini aja!" ucap Leon, dia menarik krah baju bagian belakang Zeline agar istrinya yang mendadak menjadi ceria.
"Bosen, Lele! Lo mah gak asik! Liat noh, banyak juga yang seumuran sama kita." ujar Zeline, dia mecebikkan bibirnya, menatap Leon dengan kesal.
"Nah karena itu juga, aku takut kakak bisa suka sama mereka." ujar Leon, ada nada khawatir saat Leon mengatakannya.
Zeline memutar bola matanya malas, dia menatap kedua mata Leon jengah. "Lo tuh terlalu khawatir. Lagi pula, ini kan isinya cuman anak anak seumuran kita. Lagian Mama sama Papa ada di ruangan atas bareng temen temen mereka."
Leon menatap kedua mata Zeline dengan pandangan yang sulit Zeline artikan. Leon dan Zeline memang di ajak, tidak tepatnya di paksa untuk ikut reuni masa SMA nya kedua orang Leon. Leon mendekatkan wajahnya pada wajah Zeline membuat Zeline harus memundurkan wajahnya untuk menjauhi Leon.
"Aneh!" dengus Zeline, dia mendorong kepala Leon agar menjauh. Zeline berjalan meninggalkan Leon sendirian, laki laki itu hanya bisa menghela nafas lalu berjalan mengikuti Zeline.
"Mau kemana sih kak?" tanya Leon, laki laki itu menatap Zeline khawatir. Perempuan itu tidak boleh terlalu lelah. "Kakak gak boleh--"
"Gue tau." potong Zelina, perempuan itu berhenti lalu berbalik, menatap wajah Leon dengan intens. "Kita keluar aja, gue bosen disini. Lagian ada yang mau gue bicarain sama lo."
Leon menatap Zeline dengan pandangannya bertanya, belum keluar suaranya, tangannya di tarik oleh Zeline entah pergi kemana. Leon hanya mengikuti Zeline dalam diam. Zeline berhenti, dia duduk di sebuah kursi yang ada di bawah pohon tepat di taman. Tangannya menepuk kursi sebelahnya. "Sini duduk."
Leon mengikuti apa yang di perintahkan oleh Zeline, laki laki itu duduk di sebelah Leon. Zeline tersenyum, dia langsung menyenderkan kepalanya di pundak Leon. "Gue mau tanya."
"Tanya apa?" Leon merapikan poni Zeline, laki laki itu takut jika poni rambut Zeline menusuk matanya.
"Lo tau tentang Zaron sama Lily kan?" tanya Zeline langsung, perempuan itu menarik tangan kiri Leon, memainkan jari jarinya.
Leon terdiam mendengar pertanyaan Zeline, laki laki itu menatap wajah datar Zeline. "Aku--"
"Gak usah bohong, Leon." Zeline memotong, perempuan itu melirik wajah Leon. "Semenjak gue nikah sama lo, mimpi mimpi tentang mereka terus dateng ke gue. Mimpinya acak dan gue coba ngerangkai itu dan hasilnya, cuman sampe Lily meninggal."
Leon meletakkan pipinya di puncak kepala Zeline, dia menyelipkan tangan kirinya di pinggang Zeline, menarik tubuh mungil itu agar lebih merapat kearahnya. "Aku gak tau pastinya kek gimana kak. Aku cuman punya ingatan saat Lily udah ninggalin Zaron, walaupun gitu, aku tau kenangan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE JUNIOR (✔)
Novela Juvenil"Kak, bocah bocah gini tapi aku bisa bikin dede bayi loh." Leon menyeringai tipis. "Buktinya, itu diperut kakak ada anak aku." Mei, 2020. Terdapat 2 Season