Bonus (4)

44.6K 2.8K 83
                                    

Happy Reading
Spesial ulang tahunnya Jaemin
Jodoh orang makin ganteng😹
***

"Bego nya udah gak bisa di update lagi apa? Jadi lebih baik gitu?" Leon bertanya saat keduanya sudah sampai di rumah. "Bisa bisa, kak Erlina ninggalin lo lagi, kak."

Sean berdecak, kesal dengan sang adik yang terus saja berbicara. Suara adiknya itu seperti satu nyamuk yang terbang tidak jauh dari telinga, sangat mengganggu. "Berisik banget sih, Le! Gue tuh pusing, lo tau pusing gak?"

Leon mendorong tubuh Sean ke atas sofa, Dokter muda itu menatap sang kakak dengan tatapan datar. "Lo udah gue bantuin, gak ada rasa terima kasih sama sekali. Udah di kasih kesempatan malah gak di gunai dengan baik."

"Lagian..aw! Bangsat!" Sean memaki saat sang adik menendang kakinya dengan keras. "Lo tau, kaki gue itu lagi luka, lo malah nendang?"

Leon menye-menye, laki laki itu sedikit heran dengan sang kakak. "Bodo amat lah. Gue mau ke kamar, ngurusin lo gak ada selesainya."

"Leon! Weh, jangan tinggalin gue! Kaki gue sakit!" Leon tidak peduli pada teriakan Sean, dia tetap melanjutkan jalannya menuju kamarnya.

Leon membuka pintu kamarnya, dia masuk tidak lupa menutup pintunya kembali. Tangan kirinya memutar kunci kamarnya. Helaan napas terdengar, dia tersenyum saat melihat Zeline yang tertidur dengan televisi yang menyala. Leon berjalan mengambil remote lalu mematikan televisi.

Leon membuka jas Dokter yang dia pakai lalu meletakkan dengan asal di atas tempat tidur. Tubuhnya ia dudukkan dengan perlahan di sebelah Zeline. Senyumnya kembali terukir, "definisi makin tua makin cantik."

Leon terkekeh, dia menggeleng lalu mengecup kening Zeline dengan perlahan. Leon bangkit, dia berjalan masuk kedalam kamar mandi. Tubuhnya terasa lelah karena sebelum pulang, dia harus mencari Sean karena laki laki itu kembali berulah. Boleh Leon mengatakannya? Sean hampir saja merebut Erlina dari tunangannya. Kenapa kakaknya bobrok sekali, mana bego lagi.

"Lah? Kakak bangun?" tanya Leon saat dia keluar dari kamar mandi, Zeline tengah duduk dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang. "Aku berisik ya?"

Zeline menggeleng, wajahnya terlihat mengantuk. "Enggak, emang udah bangun waktu kamu buka pintu, cuman males buka mata aja."

Leon menggeleng, dia mendudukkan tubuhnya di sebelah Zeline. Zeline mengernyit. "Kamu gak mandi?"

"Enggak, cuman bersih bersih aja. Aku udah ngantuk banget." Leon menggeleng, dia merebahkan tubuhnya lalu menarik Zeline agar berada di pelukannya.

"Kenapa pulangnya malem banget?" tanya Zeline, dia memainkan kancing piyama yang di pakai oleh Leon.

Leon meletakkan dagunya di atas kepala Zeline. "Biasa, kak Sean berulah lagi. Nekat banget lagi dia karena mau rebut kak Erlina dari tunangannya."

Zeline mengernyit, dia memeluk pinggang Leon saat laki laki itu menarik tubuhnya semakin dekat. "Beneran?"

Leon mengangguk sekilas. "Beneran. Emang dari dulu, akhlaknya kak Sean gak pernah bener. Udah dua delapan padahal umurnya."

"Jangan ngomong gitu. Kak Sean kakak kamu loh," ujar Zeline menegur. Dia memejamkan matanya saat merasakan tangan Leon mengelus punggungnya dengan perlahan.

Leon tidak menjawab membuat Zeline mendongakkan kepalanya. Perempuan itu menggeleng, Leon sudah lebih dulu masuk ke alam mimpi. Zeline tersenyum, dia mencium pipi Leon sekilas. "Selamat malam."

POSSESSIVE JUNIOR (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang