11. Wedding Day

69.9K 5.2K 398
                                    

Happy Reading
Jgn lupa kasih selamat sama mereka😹
***

Zeline POV

Aku menatap seluruh tubuhku didepan cermin, aku memang sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap seluruh tubuhku didepan cermin, aku memang sangat cantik. Maaf jika aku terlalu percaya diri, tapi aku memang benar benar cantik.

Senyumku tercetak tipis, tangan kananku menyentuh perutku sendiri. Aku tidak percaya, diumurku yang baru menginjak 18 tahun, aku sudah akan menikah. Perutku masih terlihat datar, dan aku hanya berharap, sebelum aku lulus, perutku belum terlalu besar. Aku ingin mengakhiri masa SMA ku disekolah, bukan dirumah.

Aku akan menjadi seorang ibu? Rasanya sangat tidak percaya. Aku yang tidak suka, ah bukan tidak, tapi tidak tau bagaimana caranya mengungkapkan rasa suka ku pada anak kecil, akan mendapatkan seorang bayi kecil dalam waktu dekat. Aku menggeleng, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Pintu ruanganku diketuk, Mama Laras masuk bersama Rina. Mama Laras berjalan kearahku, lalu memelukku erat. Beliau memang sangat menyayangiku seperti aku adalah anak kandungnya sendiri.

"Mah, makasih karena Mama mau terima Zeline. Zeline gak tau harus ngomong apa." rasanya lidahku kelu, aku tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya.

Mama Zeline melepaskan pelukannya, dia menangkup wajahku lalu mengelusnya lembut. "Sama sama, sayang. Lagian Mama seneng punya menantu seperti kamu."

Aku tersenyum membalas ucapan Mama Laras. Keluarga Zidni memang sangat baik padaku. Papa, Mama dan Kak Sean benar benar memperhatikanku walaupun kak Sean tidak melakukannya secara terang terangan seperti kedua orang tuanya dan juga adiknya.

Setelah itu, kami bertiga berjalan keluar dari ruangan itu. Kamar yang tidak jauh dari gereja yang menjadi tempatku dan Leon mengucapkan janji suci. Jantungku berdebar cepat, aku takut jika aku salah mengucapkan janji suci.

Aku melihat Papa Tian berdiri didepan pintu gereja yang tertutup, beliau memang tampan, pantas saja anak anaknya tidak ada yang gagal. Mama Laras juga sangat cantik.

"Gue belum percaya lo mau nikah, tapi gue kasih doa yang terbaik buat lo. Semoga, kebahagiaan lo ada sama Leon." bisik Rina selangkan sebelum aku sampai didepan Papa Tian.

"Gue harap juga begitu. Doain gue." balas juga sambil berbisik juga.

Aku mengapit lengan kiri Papa Tian, lalu pintu gereja itu terbuka. Tidak banyak tamu yang datang, hanya ada teman teman Leon dan juga keluarga dekat saja. Aku tidak masalah, lagi pula ini lebih dari cukup karena Leon mau bertanggung jawab atas perbuatannya.

Lagu Marry Your Daughter mengalun indah. Aku berjalan melewati lorong dengan tangan yang memeluk lengan Papa Tian dengan erat. Aku hanya bisa menunduk, tidak berani melihat siapa yang berdiri diatas altar bersama dengan pendeta.

POSSESSIVE JUNIOR (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang