4. Menyesal?

116K 6.5K 92
                                    

Happy reading
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian

Leon menatap Zeline yang masih tertidur dengan pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leon menatap Zeline yang masih tertidur dengan pulas. Laki laki itu tidak akan merasa bosan melihat wajah cantik Zeline semalaman. Wajah cantiknya membuat Leon setiap saat semakin mencintainya.

Senyum iblisnya terbit saat ingatan tentang semalam muncul begitu saja, kalau sudah begini, dia yakin kalau Zeline akan menjadi miliknya. Menjadi milik Leon seorang saja. Leon menatap bibir Zeline yang mengeluarkan erangan kecil, gadis--ah salah wanita itu sepertinya terganggu oleh cahaya matahari yang masuk lewat celah gorden kamar apartemen Leon.

Leon menatap mata Zeline yang mulai terbuka, perempuan itu mengerjapkan matanya berkali kali, membiasakan cahaya matahari yang masuk kedalam matanya. Leon tersenyum. "Pagi."

Zeline langsung menatap Leon, perempuan itu mengernyit. "Lo? Ngapain disini?"

Leon tersenyum, dia yang belum memakai baju bangkit, duduk disebelah Zeline. Mata Zeline melotot melihat tubuh bagian atas Leon yang tidak memakai baju. Zeline mencengkram selimut yang menutupi tubuhnya, dia membukanya perlahan. Saat dia melihat tubuhnya sendiri, ketakutannya benar benar terjadi.

"Kenapa? Nyesel? Bukannya semalem kakak yang bilang sendiri jangan berhenti?" tanya Leon saat melihat raut wajah Zeline yang berubah panik.

"Lo--" lidah Zeline kelu, dia tidak dapat mengucapkan apa yang ingin ia ucapkan. "Lo apain gue?"

Leon terkekeh kecil, Zeline melihatnya. Dia harus mengakui kalau Leon akan semakin tampan jika dia tertawa. "Menurut, kakak?"

Wajah Zeline berubah pucat, dia bangkit duduk dengan tangan yang memegangi selimutnya agar tidak melorot. Dia menatap Leon dengan mata yang berkaca kaca. "Kenapa lo lakuin itu?"

Leon tersenyum, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Zeline. Senyum angkuh tepatnya. "Gimana ya? Cuman ini satu satunya cara biar aku dapetin kakak, karena aku tau, kakak gak akan suka laki laki yang lebih muda dari kakak."

Zeline ingin menangis saja mendengar jawaban Leon. Zeline memukul bahu Leon dengan keras. "Lo kok jahat sama gue? Kalo gue hamil gimana? Masa depan gue gimana? Sekolah gue gimana?"

Leon memegang tangan Zeline yang memukuli tubuhnya, laki laki berparas tampan itu mendorong tubuh Zeline agar kembali berbaring di atas tempat tidur. Mengukungnya seperti apa yang ia lakukan semalam.

Zeline memalingkan wajahnya yang memerah saat dia melihat Leon belum memakai apapun. Dia mencoba melepaskan tangan Leon yang mencengkram kedua tangannya di sisi kanan dan kiri kepalanya. "Lepaskan!"

Leon tidak menjawab, dia malah mendekatkan wajahnya ke wajah Zeline. "Tatap aku, kak."

Zeline hanya diam, dia tidak menatap Leon sama sekali. Malu, sedih, hancur, semua Zeline rasakan. Perempuan berparas cantik itu tidak sadar sudah melakukannya semalam.

POSSESSIVE JUNIOR (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang