Hari ini, jam 2 siang, tepatnya di ruang tamu rumah keluarga Vandenberg, Diven telah meresmikan bahwa sofa di ruang tamu rumahnya sekarang telah menjadi sofa ternyaman di dunia.
Dari segi kualitas dan kuantitas sofa itu memang oke. Harganya juga pasti sangat fantastis. Mana mungkin sih Mr. Vandenberg membeli perabot yang diskonan dan kredit dengan cicilan 12 bulan?
Semua yang disebutkan itu tidak ada sangkut pautnya dengan alasan Diven meresmikan sofa ruang tamunya sebagai sofa ternyaman di dunia. Karena satu-satunya alasan adalah sofa itu telah diduduki oleh gadis berpredikat Baby Girl darinya.
Ting
Layar ponsel Diven yang ia pegang menyala karena sebuah notifikasi pesan dari group chat. Tanpa menunggu lama, Diven langsung membuka group chat-nya.
De Knapste
Yoshi:
Assalamualaikum akhi
YANG NAMANYA DIVEN MINGGAT KEMANA SEHH??!!!!Tian:
Ngegas bngstYoshi:
Mulutmu itu lho mas kasar sekali pada dedek imoetDiven:
Bawain tas gue
Motor sekalianYosha:
Emang lo dimana?
Smpe udah pulang blm balik kls jugaTian:
BolosDiven:
Tas Melfa jangan lupa
Buruan ke rumah gueYoshi:
Damage nya ga ngotak anjir
Bolos aja msh pake nyulik anak orang
GA WARAS YA LO?!Senyum penuh kemenangan muncul di wajah Diven. Memang dia tidak waras karena telah menculik anak orang ke rumahnya. Apalagi sekarang ia sering tersenyum sendiri melihat wajah gadis itu.
Sayangnya Melfa sejak tadi selalu cemas, tangannya bahkan sampai gemetaran. Ingin sekali Diven tertawa sekencang-kencangnya, tapi kasian melihat wajah gadis itu yang ditekuk. Apalagi sekarang Melfa sedang PMS, yang ada nanti Diven malah diterkam olehnya.
"Gemeteran gara-gara bolos atau karena duduk di samping gue?" akhirnya bibir Diven mengeluarkan kata-kata itu. Sudah dibilang kan, Diven itu paling tidak bisa untuk tidak mengganggu Melfa.
Bahkan rasa takut akan diterkam Melfa jika ia mengganggunya beberapa detik yang lalu telah sirna entah kemana. Digantikan oleh semangat yang membara untuk membuat gadis itu kesal.
Melfa melirik Diven sinis. Sedikit menakutkan memang, sampai Diven merinding. Tak apa, Diven akan terus menganggunya.
"Untung lo yang PMS, coba kalau gue yang PMS. Pasti lo udah habis di tangan gue," lirih Diven. Kali ini bukan untuk menggoda Melfa, tapi Diven sedang mencurahkan isi hatinya.
"Emangnya lo cewek sampe bisa PMS?" sewot Melfa, membuat Diven terkejut. Diven pikir gadis itu tidak mendengarnya.
"Nggak usah galak-galak, entar gue naksir lo bingung," celetuk Diven asal. Seringai mengerikan terbit di wajah mulusnya.
Sebenarnya yang menyebut wajah Diven mulus itu Melfa. Ya, dia sekarang mengakuinya. Dari jarak sedekat ini Melfa tak melihat ada noda jerawat sedikit pun di wajah Diven. Bahkan komedo pun insecure untuk berkunjung ke wajah Diven.
![](https://img.wattpad.com/cover/229911297-288-k437342.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent
Dla nastolatków[COMPLETED] Ini kisah milik Melfa, gadis polos dengan paras cantik bak bidadari. Dia memang imut, kecil, dan mungil, tapi daya tariknya tak perlu diragukan lagi. Bukan hanya Melfa, ini juga kisah milik Diven, cowok berdarah Indonesia-Belanda yang ny...