BPI [7]

1.7K 117 3
                                    

Arshaka
[Siang ini aku mampir ke restoran. Mau antar powerbank kamu yang tertinggal di rumah.]

Membaca pesan itu seketika menarik kedua sudut bibir Rara untuk tersenyum lebar. Tidak ingin membuat pujaan hati menunggu lama, dia segera membalas pesan tersebut.

Rara
[Ok, Kak. Makasih. Aku tunggu.]

Selesai membalas pesan, Rara meletakkan ponselnya ke dalam tas dan segera balik menuju dapur.

Hari ini Rara sedang mencoba memasak masakan khas Minang karena ada pelanggan restorannya, seorang pengusaha asal Padang memesan masakan tersebut untuk acara pernikahan putri bungsunya. Rara sedang mencoba beberapa resep untuk dapat memberikan kepuasan terhadap cita rasa masakan restoran mereka.

Dia sendiri sengaja menyanggupi permintaan itu karena memang pernah mempraktikkannya saat kuliah, hanya saja selama ini menu itu belum ada di restoran mereka. Untuk bahan utama berupa lokan dan ikan patin, dia juga sudah mendapatkan pemasok yang siap mengirimkan sesuai kebutuhan pesanan.

Ada dua resep yang akan dia masak, rendang lokan dan gulai ikan patin khas Padang. Lokan sendiri merupakan jenis kerang yang habitatnya di lumpur atau muara. Cangkang lokan berwarna hitam dan berisikan jenis kerang yang berdaging tebal dan kenyal. Sedangkan ikan patin merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki rasa gurih dan bertekstur lembut.

Baik lokan maupun ikan patin, keduanya merupakan sumber protein hewani yang banyak mengandung zat gizi. Lokan mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, sedangkan ikan patin mengandung lemak tak jenuh, DHA dan omega 3 yang baik untuk tubuh.

"Wi, tolong tiriskan lokannya lalu pisahkan daging dengan cangkangnya ya. Saya mau buat bumbu untuk rendangnya dulu," pinta Rara kepada asisten chef-nya, Dewi.

"Ok, Chef." Dewi segera melakukan hal yang diminta oleh atasannya.

Sementara Rara sendiri mulai menghaluskan bumbu untuk membuat rendang lokan yang sebenarnya sama dengan bumbu rendang lainnya, terdiri atas cabai merah, bawang merah, bawang putih, jehe kunyit, lengkuas, kemiri, serai, daun jeruk, daun salam dan daun kunyit, lalu ditambahkan dengan santan kelapa.

Sementara menunggu kuah rendang mengental dan meresap di daging lokan, Rara mulai beralih membuat gulai ikan patin khas Padang. Khas masakan padang adalah memiliki cita rasa pedas, tetapi karena dia tahu Shaka tidak terlalu menyukai masakan pedas, jadilah Rara mengurangi takaran cabainya. Dia akan meminta Shaka mencicipi resep masakan barunya, saat nanti berkunjung ke restoran. Membayangkan kehadiran Shaka, membuat Rara tersenyum disepanjang acara memasaknya siang ini. Dewi asistenya, sampai bingung dan  terus memperhatikan sang atasan.

"Chef kayanya lagi bahagia banget hari ini."

"Eh? Kok bisa bilang begitu, Wi?"

"Iya lah, dari tadi saya perhatiin chef selalu tersenyum sepanjang memasak. Ada tamu spesial yang akan datang ya, Chef?"

"Nggak, cuma Kakaknya Syilla aja yang mau datang kemari. Mau ngembaliin powerbank saya yang ketinggalan kemarin."

Hampir semua pegawai mengenal Syilla sebagai sahabat Rara, karena dia memang sering berkunjung kemari. Sedangkan Shaka, dia jarang berkunjung ke restoran Rara jika tidak ada kepentingan yang berkaitan dengan adiknya yang sedang ada di restoran, jadilah dia tidak terlalu dikenal oleh para pegawai Rara.

"Wah, jadi penasaran. Pasti kakaknya mbak Syilla ganteng ya? Secara, adiknya juga cantik begitu, tapi lebih cantikan chef Rara sih," ucap Dewi sambil tertawa mengatakan pendapatnya.

(Bukan) Pernikahan ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang