Yura merias wajahnya dengan senatural mungkin, hari ini ia akan menemani bosnya itu. Kemana lagi kalo bukan ke pernikahan? Setelah kemarin berbelanja baju batik, Aska memilih baju couple berwarna merah. Sangat serasi untuk orang yang berpasangan, namun sayangnya yura dan aska hanya sebatas bos dan sekretaris.
Setelah merasa siap, yura menuruni tangga untuk menunggu bosnya itu. 5 menit kemudian yura memasuki mobil bosnya itu.
Saat diperjalanan, hening tak ada yang bicara. Aska yang sibuk menyetir, dan yura yang melihat keluar kaca.
"Ra"panggil aska
"Hm"dehem yura
"Nanti kalo disana kamu jangan jauh-jauh ya"ucap aska
"Kenapa mas?"tanya yura, aska yang mendengarnya tersenyum saat mendengar panggilan yura
"Nanti kamu digodain temen-temen saya lagi"jawab aska
"Ya gapapa dong, saya kan jomblo kali aja ada yang nyangkut"
"Kamu yakin?"tanya aska memastikan
"Iyalah"jawabnya
Aska menganggukkan kepalanya, "Kalo kata saya gabakal ada yang berani deketin kamu"ucapnya
Yura mengernyit, "Kenapa gitu?"tanya yura
"Liat aja baju kita"jawab aska
Yura menatap bajunya dan baju aska, Yura menghembuskan nafasnya pelan ketika melihat bajunya couple.
"Kenapa harus pake baju batik sih mas?"tanya yura heran, kan biasanya orang yang ke pernikahan itu kebanyakan pake drees. Lah ini?
"Mana saya tau, saya kan ngikutin temen saya yang udah janjian"jawab aska
"Maksudnya?"tanya yura
"Temen saya janjian buat pake baju batik couple sama pasangannya"jelasnya
"Oh"sahut yura
"Satu lagi"ucap aska sedangkan yura mengangkat satu alisnya menunggu lanjutannya
"Nanti kalo ditanya, jawab aja kamu pacar saya"
"Iya mas"jawab Yura
~
Sesampainya ditempat pernikahan aska, mereka turun dari mobil. Yura menganggukkan kepalanya, pantas saja aska dan temannya janjian memakai baju batik, orang tema pernikahannya saja ada batik-batik seperti itu.
Aska menggenggam tangan yura, mereka melangkahkan kakinya masuk kedalam.
Cukup megah, batin Yura.
Aska mengedarkan pandangannya mencari temannya itu.
"Kita kesana"tunjuk aska setelah mendapati teman-temannya berkumpul
"Woahhh kayanya ada bau-bau yang mau nyusul nih"goda salah satu teman aska saat melihat aska dan yura menghampirinya
Aska yang baru sampai pun hanya menganggukkan kepalanya singkat, ia bersalaman dengan teman lainnya.
"Siapa nih ka? Pacar?"tanya salah satu teman aska lainnya
"Kenapa?"tanya aska dingin.
Yura bergidik ngeri ketika melihat sifat aska dingin pada orang-orang, tidak pada dirinya.
"Buset dari dulu ga berubah ya"kekeh temannya
"Gue harap pacar lo bisa tahan sama sikap lo ini ka"kekehnya terkecil
"Bacot lo"ketus aska
Yura membulatkan matanya saat mendengar aska berbicara seperti itu, ternyata ia juga bisa bicara seperti? Yura kira aska hanya bisa memakai ucapan formal.
"Salaman sono sama pengantinnya, diem-diem bae lo"dijawab anggukan oleh aska
"Kemana?"tanya yura
"Kesana"tunjuknya pada sepasang pengantin
Yura menyipitkan matanya saat melihat sepasang pengantin itu, ah bukan. Mata yura terfokus pada pengantin perempuannya.
Seperti kenal, namun yura lupa.
Aska dan yura bersalaman pada pengantin, yura mengamati keduanya. Berbeda, itulah yang ada dipikiran yura sekarang.
Perempuan itu tersenyum, namun yura bisa melihatnya dibalik senyumannya itu ada kesedihan yang ia simpan. Sedangkan laki-lakinya? Dingin, itulah yang dipikirkan yura.
Aska yang sedang mengobrol dengan pengantin pria, sedangkan yura entah harus melakukan apa.
"Emm, namanya siapa?"tanya yura
Perempuan yang sedang menundukkan kepalanya itu menoleh pada yura.
"J-jihan"
Yura mengangguk, "Selamat ya, semoga jadi keluarga sakinah mawadah warahmah"ucap yura tersenyum
Perempuan yang bernama jihan itu mengangguk lalu tersenyum, "Terimakasih"ucapnya
"Yura ayo"
Yura berpamitan pada jihan, "Semoga bisa bertemu dilain waktu ya"ucap yura
"Iya, semoga"lirihnya
"Kamu tadi ngomong apa?"tanya aska
Yura menoleh, "Sama siapa?"tanya balik yura
"Itu sama pengantin perempuannya"jawab aska
"Oh, saya cuma ngucapin selamet doang"balaa yura
"Mas"panggil aska
"Kenapa?"
"Kok saya liat pengantin laki-lakinya gitu"ucap yura
"Gitu gimana?"tanya aska
"Y-ya kaya kepaksa banget gitu nikahnya"ucap yura
"Itu teman saya, mereka dijodohkan oleh orangtuanya"sahut aska
"Oh, kepaksa ya mas laki-lakinya?"tanya yura
"Mungkin, karna teman saya itu sudah punya kekasih. Tapi orangtuanya memaksa mereka untuk menikah"jawab aska
"Pulang yu mas"ajak yura dan diangguki oleh aska
~
Selamat hari natal untuk bagi yang merayakan ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...