Yura menatap lembaran kertas yang ada didepannya ini, yura memijit pelipisnya pelan lalu mengerjakan kembali.
Sedang fokus mengerjakan, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menanyakan keberadaan Aska.
"Permisi"ucap perempuan itu
Yura berdiri dari duduknya, lalu tersenyum ramah.
"Ada yang bisa saya bantu?"tanya yura
Bukannya menjawab, perempuan itu malah melihat penampilan Yura.
"Saya mau ketemu sama bos kamu"ucapnya sinis
"Apa sudah membuat janji sebelumnya?"tanya yura
"Udah"jawab perempuan itu berbohong
"Baik, tunggu sebentar ya bu saya akan menelp-"ucapannya terpotong karna perempuan itu
"Ah lama, saya langsung masuk aja"ucapnya yang langsung melangkah pergi ke ruangan Aska
"Gila"gumam yura
Didalam ruangan, Aska sedang fokus dengan pekerjaannya. Tak sadar jika perempuan tadi itu sudah masuk dan mendekatinya.
Aska kira itu adalah yura, maka dari itu Aska membiarkannya masuk.
Seperti merasakan ada yang beda, Aska menengok perempuan itu.
"Ngapain kamu?"tanya Aska
"Hai"ucap perempuan itu
Aska memutar bola matanya malas, "Saya tanya untuk dijawab"ucap Aska
Perempuan itu tertawa kecil, "Aku kesini ya nemuin kamulah"ucap perempuan itu
"Grace Natalie, tolong keluar dari ruangan saya"ucap Aska tegas
Perempuan yang bernama Grace Natalie itu bukannya pergi ia malah mendekati Aska.
"Kamu gak kangen gitu sama aku?"tanya Grace
Saat grace akan membenarkan dasi Aska yang sedikit miring, tangan Grace ditepis oleh yura. Aska yang melihat kedatangan yura tiba-tiba pun kaget karna pasalnya Yura tiba-tiba ada disampingnya.
Yura menatap grace tajam, "Tolong jaga jarak dengan calon suami saya"ucapnya penuh penekanan
"C-calon suami?"tanya grace
"Anda tidak bisa sembarang menyentuh lelaki yang sudah mempunyai calon istri, paham?!"ucap yura
"Aska, ini bohongkan?! Dia cuma sekretaris kamu kan?"tanya grace
Aska mengedikkan bahunya, ia menatap intens grace. Grace yang ditatap seperti itu pun tersenyum miring, ia pikir jika aska akan memilih dirinya. Namun---
"Yang dikatakan calon istri saya itu benar"ucap Aska, ia merangkul pinggang Yura agar lebih dekat dengannya.
"Jadi, saya sarankan untuk keluar dari ruangan saya. Silahkan, pintu terbuka lebar"ucap aska
Dengan perasaan kesal, grace pergi dari ruangan itu. Namun sebelum pergi, ia membisikkan sesuatu pada yura.
Yura hanya bisa tersenyum miring, "Kita liat saja nanti"ucap yura pada grace
Setelah pergi, Yura menatap tajam Aska. Aska yang ditatap seperti itu pun hanya bisa tersenyum kakuk.
"Bagus! Digodain cewe bukannya pergi malah diem"ucap yura
"Y-ya kan saya udah ngusir dia"
"Halahhh alesan!"ucap yura lalu melangkah pergi keluar
~
"Ra tungguin saya dong"ucap Aska
Yura masih marah dengan kejadian tadi, bagaimana tak marah jika calon suaminya itu didekati oleh perempuan lain.
Yura terus saja berjalan tanpa menghiraukan panggilan aska dari belakang.
"Ra"panggil Aska
Hening, tak ada jawaban.
"Yuraaaaa"panggil aska
"Yura Sehanan Adhitama"panggil aska dengan memakai nama belakangnya
Aska menghembuskan nafasnya pelan, "Jangan ngambek dong ra"ucap aska
"Tunggu saya disini 5 menit, saya ngambil mobil dulu"ucap aska
Bukannya menjawab, yura malah menengok ke kanan dan ke kiri untuk menyetop taksi. Namun sudah beberapa menit tak ada taksi yang melewat.
Tatapannya jatuh pada seorang laki-laki yang sedang meminum es kelapa yang tak jauh dari kantor aska.
Dengan cepat, Yura lari menghampiri lelaki itu. Sesampainya ditempat es kelapa, ia menepuk bahu lelaki itu.
Uhuk uhukk
"Siapa sih anj-"ucapannya terpotong saat melihat siapa perempuan itu
"Alfin!"ucap yura
"Ing"lanjutnya
"Lo bawa motor apa mobil?"tanya yura
"Motor"jawab Alfin
"Kebetulan, cepetan kita pulang"ucap yura
"Ogah, gue baru nyampe disini"bantah alfin
"Cepet ih, gue bilangin bunda mau lo?!"ancam yura
Alfin menyumpah serapahi sepupunya itu, jika bukan sepupu sudah ia tinggalkan sedari tadi.
"Cantik doang, hobinya ngadu"ejek alfin yang langsung berjalan ke motornya diikuti oleh yura
~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...