Hari ini adalah hari pernikahan Yura dan Aska. Keduanya kini berada diruang yang berbeda. Acara pernikahan Yura dan Aska diadakan dihotel Bintang Lima, bahkan undangannya hampir mencapai 500 buah.
Yura menatap dirinya dicermin, hari ini ia menjadi ratu dalam waktu sehari.
Raya yang sedari tadi menemani putrinya itu tak pernah terlepas dari senyumannya. Ia tak menyangka jika dirinya bisa merawat Yura sampai sebesar ini. Padahal jika diingat dulu, dirinya bukanlah wanita rumahan seperti orang-orang. Bisa dikatakan jika Raya adalah Bad Girl.
Ia ditemukan dengan Albar, laki-laki yang tak jauh samanya dengan Raya. Bad Boy adalah julukan Albar dulu. Raya mengingat dulu ketika ia berjuang untuk melahirkan Yura kedunia. Kesakitannya itu telah diganti dengan tangisan Yura saat lahir ke dunia.
"Bunda?"panggil Yura
Raya tersadar dari lamunannya, ia tersenyum pada Yura.
"Kenapa?"tanya Raya
"Enggak"jawab Yura menggeleng
"Yura"kini berganti dengan Raya yang memanggil Yura
"Iya Bun?"sahut Yura
"Udah gede ya anak bunda"ucap Raya mengusap bahu Yura
"Kan bunda rawat Yura dengan baik"jawab Yura tersenyum
Entah mengapa, rasanya baru kemarin Raya melahirkan Yura, kini dirinya akan diambil oleh orang lain.
"Jadi istri yang baik ya buat Aska?"ucap Raya
Yura yang sedang menunduk pun menatap wajah Raya.
"Meskipun bunda sama ayah dulu bukan anak baik, tapi bunda selalu berusaha ngedidik Yura buat jadi anak baik. Bunda sama ayah sayang Yura, sebentar lagi Yura tanggungjawabnya bukan ayah lagi, tapi Aska. Suami kamu"ucap Raya tersenyum
"Bunda titip pesen, hubungan pacaran sama rumah tangga itu beda. Kalo nanti ada masalah, omongin baik-baik ya sama Aska? Jangan asal ambil keputusan langsung tanpa dipikir dua kali, karna penyesalan selalu datang diakhir"nasihat Raya
Seburuk apapun Raya dimasa lalu, ia tetap mendidik anaknya itu agar jadi anak yang baik. Meskipun dulu sewaktu SMA Yura pernah masuk keluar ruang BK, Raya mengerti mungkin jika itu adalah kelakuan dulunya yang menurun pada Yura. Sejak dari itu Raya mendidik lebih baik lagi untuk Yura.
"Bunda"panggil Yura
"Kenapa sayang?"tanya Raya
Mata Yura berkaca-kaca, entah kenapa ia seperti ingin menangis.
"Makasih udah besarin Yura dengan penuh kasih sayang kalian, bunda yang ajarin Yura buat nulis sebelum Yura masuk sekolah, bunda yang ajarin Yura jalan, ngomong, bunda yang selalu ada ketika Yura lagi sedih. Ayah juga, ayah adalah pahlawan dihidup Yura. Yura sayang kalian hiks hiks"ucap Yura dan diakhiri dengan tangisannya
Raya tersenyum lembut, ia menatap putrinya itu dengan penuh kasih sayang.
"Bunda juga sayang Yura"ucap Raya, ia memeluk putrinya itu
Albar, sedari tadi ia mendengar percakapan 2 bidadarinya itu ikut tersenyum. Ia terharu mendengar ucapan mereka, ia masuk kedalam ruangan itu dan tersenyum.
"Sini ayah"panggil Raya
"Dua wanita cantik ayah jangan nangis dong, kan ayah jadi ikutan sedih"ujar Albar
Yura buru-buru menghapus air matanya.
"Makasih bunda, ayah"ucap Yura
Mereka bertiga kini berpelukan, namun sialnya ada makhluk spesies datang yang entah darimana.
"Kalian gak ajak Alfin pelukan bareng gitu?"tanya Alfin dari depan pintu
"Ganggu orang mulu lo"kesal Yura
"Pelukan aja sono sama Tante Fina om Yarsa"suruh Yura
"Enggak ah, mereka lagi sibuk bikin Dede"jawab Alfin
Tak
"Sakit setun"desis Alfin ketika Yura melempar salah satu make up
"Pergi Sono"usir Yura
"Yaudah sih gue pergi, orang cuma mau ngasih tau aja kalo sebentar lagi di unboxing tuh"ucapnya yang langsung keluar ruangan
"ALFINNNN NYEBUTTT"teriak Yura
~
Kira-kira update jam segini ada yang baca ga?🤭
Vote komennya Jan lupa ya teman-teman👁️👄👁️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...