MHID 20

29.5K 2.1K 5
                                    

Aska menatap meja yura yang masih rapih, padahal ini sudah jam 9 pagi. Aska mengeluarkan ponselnya dan mencoba menelpon yura, namun tak diangkat oleh yura.

Sudah lebih dari 5x tak ada jawaban, aska memilih menelpon raya untuk menanyakan keberadaan Yura.

"Hallo Bun"

"Eh Aska? Ada apa nak?"tanya raya

"Yura ga ke kantor?"tanya balik Aska

"Yura sakit, semalem dia jatuh didapur kakinya keseleo"jawab raya

"Keseleo? Ko bisa bun?"tanya Aska

"Bunda juga gak tau, mau ngomong sama yura nya?"tanya raya

"Nanti aja bun pulang kerja Aska ke rumah"jawab Aska

"Yaudah, bunda tutup ya"

Tut.

Aska menghembuskan nafasnya berat, lalu ia masuk ke dalam ruangannya untuk memulai pekerjaannya.

~

Alfin berjalan santai sesekali menyapa para perempuan yang melewatinya. Ia bersiul pelan, Alfin mendaratkan bokongnya dikursi kantin. Ia mengedarkan pandangannya, tatapannya menuju pada seorang perempuan yang sedang fokus membaca buku.

Karna penasaran Alfin pun menghampiri perempuan itu, ia duduk dihadapan dan menatapnya dengan tatapan aneh.

Merasa diperhatikan, perempuan itu menatap orang dihadapannya.

"Kenapa ya?"tanya perempuan itu

Alfin tersenyum, lalu menyodorkan tangannya.

"Kenalin, nama gue Alfin. Nama Lo siapa?"tanya Alfin

Perempuan itu mengerutkan keningnya, "Gue Firlya"jawabnya tanpa menyodorkan tangannya

"Lo baru ya dikampus ini?"tanya Alfin kepo

"Iya"jawab Firlya

"Pindahan mana?"tanyanya lagi

Firlya yang kembali membaca buku pun menghembuskan nafasnya kesal, "Lo bisa gak jangan ganggu gue?"tanya Firlya

Bukannya pergi, Alfin malah tersenyum manis. Lain dengan Firlya, ia memutar bola matanya malas.

"Rumah Lo dimana fir?"tanya Alfin

"Rumah gue?"tanya balik Firlya, dan dijawab anggukan oleh Alfin

"Rumah gue ya disimpen lah, yakali dibawa-bawa"ujar Firlya

Alfin tertawa ketika mendengar ucapan Firlya, sedangkan Firlya mengkerutkan keningnya  ketika mendapati Alfin tertawa seperti itu.

"Lo waras?"tanya Firlya

"Waras lah"sewot Alfin

"Lo bisa pergi ga dari sini? Gue mau baca buku"usir Firlya

"Enggak"jawab Alfin

"Mau Lo apa sih?"kesal Firlya

Bagaimana tak kesal? Jika ada seorang laki-laki yang tiba-tiba menghampirinya dan banyak bertanya.

"Mau gue?"tunjuknya pada diri sendiri

"Hm"dehem Firlya

"Lo jadi pacar gue dalam kontrak 3 tahun, abis itu Lo harus-"

"Harus apa?"potong Firlya

Alfin tersenyum jahil, "Jadi ibu dari anak-anak gue"lanjut Alfin

Firlya membulatkan matanya, "Gila Lo ya? Baru kenal udah ngajak pacaran"ucap Firlya

"Mau gak?"tanya Alfin menaik turunkan kedua alisnya

Firlya membereskan bukunya, ia berdiri dan menatap Alfin tajam.

"Gue gak mau dan gak akan pernah! Catet itu."ucap Firlya menekankan setiap katanya, setelah mengatakan itu Firlya pergi dari kantin

"Gila itu cowo"gumam Firlya

Sedangkan Alfin melongo tak percaya, "Seorang Alfin ditolak? Wow, primitif"gumam Alfin

~

Jam menunjukkan pukul 3 sore, Aska merenggangkan kedua otot tangannya.

Ia merapihkan mejanya lalu menyambar jas hitamnya. Setelah dari kantor ia akan kerumah Yura untuk menengoknya.

Diperjalanan, ia membeli buah-buahan dan makanan kesukaan Yura.

Sesampainya dirumah Yura, Aska menuju kamarnya setelah disuruh oleh Raya.

Cklek

Yura menoleh ketika pintu kamarnya dibuka, ia menatap malas Aska.

"Ngapain?"tanya Yura

"Ya nengok calon istri lah"jawab Aska

Yura tak menjawab, ia kembali bermain ponsel dan tak memperdulikan keberadaan Aska.

"Udah makan belum?"tanya Aska

"Nanya doang, diajak makan enggak"sindir Yura

Aska mengkerutkan keningnya, tak mengerti apa yang diucapkan oleh Yura.

"Pak"panggil Yura

"Hm"dehem Aska

"Keluar sana"usir Yura

"Kamu ngusir saya?"tanya Aska

"Enggak"jawab Yura

"Terus?"tanya Aska

"Ya iyalah pak saya ngusir, dikira saya nyuruh bapak keluar itu apa namanya"cerocos Yura

Aska tertawa kecil ketika melihat Yura berbicara seperti itu, menurutnya itu sangat lucu.

"Makan yuk"ajak Aska

"Enggak, saya udah kenyang"ujar Yura

"Kenyang abis makan apa?"tanya Aska menaikkan satu alisnya

Yura menatap Aska tajam, "Kenyang liat calon suami sama cewe lain"jawab Yura penuh penekanan

~

My Husband Is Dilapidated [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang