Yura bersiap-siap untuk membeli keperluan rumah. Begitu juga dengan keperluan dirinya, semacam susu hamil dan kebutuhan dapur. Yap mulai besok Aska akan memakai maid karna mengingat usia kandungan Yura saat ini menginjak 3 bulan. Dan ya Yura pun telah mengundurkan dirinya dari pekerjaannya, sekretaris.
Aska memanaskan mobilnya terlebih dahulu sebelum dipakai. Yura mengunci pintunya dan menghampiri Aska. "Ayo mas"ajak Yura
Aska menoleh dan mengangguk. Ia membukakan pintu mobil untuk Yura. Didalam mobil hanya ada suara musik yang menemani mereka.
Tak sampai 30 menit mereka telah sampai dipusat pembelanjaan. Yura menyuruh Aska untuk membawa troli belanjaan, sang empu hanya bisa pasrah dan menurutin kemauan ibu hamil didepannya ini.
Yura memilih-milih sayuran, daging, dan yang lainnya untuk stok beberapa minggu ke depan. Ia beralih ke tempat perikanan. "Mas suka ikan engga?"tanya Yura
"Engga, saya sukanya kamu"jawab Aska
Yura menggeplak pelan tangan suaminya itu, bisa-bisanya ditempat seperti ini Masih bercanda. "Serius mas"ucap Yura
"Gak, saya gak suka"
"Loh kenapa? Padahal ini enak"
Aska bergidik ngeri. Matanya beralih pada satu ikan yang menurutnya--terlihat aneh?
"Itu ikan apa Ra?"tunjuk Aska
Yura menoleh dan mengikuti telunjuk Aska. "Itu namanya ikan ayam ayam"ucap Yura
Satu alisnya terangkat. Aska menyipitkan matanya melihat ikan itu. "Kok minta dicium sih?"tanya Aska
Yura mengernyitkan dahinya. "Dicium apa sih mas?"Tanya balik Yura tak paham
"Tuh liat bibirnya"
Yura melihat ikan itu, dirinya tertawa renyah. "Mas itu ikan emang gitu bentuknya, bukan minta dicium"ucap Yura
Aska menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal, dia kan tidak tau. Ia pikir ikan itu minta dicium setelah diperhatikan olehnya.
"Kalo itu ikan mas ya?"tanya Aska
"Hm"dehem Yura
"Saya kasih nama kamu Imas ya"ucap Aska pada ikan mati itu
Yura menahan tawanya, ia hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya itu. Dirinya seperti mengajak seorang anak untuk memperkenalkan nama-nama ikan.
"Ayo mas"
"Kemana?"tanya Aska
"Tempat yang lain"
Aska mengangguk. "Dadah Imas, nanti kalo ada yang mau beli jangan lupa perkenalan diri dulu ya"ucap Aska
Yura menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya itu. Kini mereka ditempat susu ibu hamil, Yura melihat-lihat dan memilih varian rasanya. Sepertinya Rasa stroberi tidak burukkan? Bisa menghilang rasa mual, pikirnya.
Saat akan melangkah Yura terhuyung ke belakang ketika ada yang menabraknya, untung saja ada Aska yang siaga dibelakangnya.
"Mbak jalan liat-liat dong"ucap Yura
Orang itu mendongakkan kepalanya, Yura yang melihatnya pun memutar bola matanya malas.
"Heh harusnya kamu yang liat-liat"
"Mbak buta? Gak punya mata atau gimana?"tanya Yura
Orang itu tak menghiraukan ucapan Yura, ia melihat penampilan Yura dari atas hingga kebawah. "Ngapain disini? Oh kamu lagi beli susu buat anak diluar nikah kamu ya?"tanya Grace
Masih ingat tidak?
Plak
"Kalo ngomong dijaga!"ucap Yura penuh penekanan
Grace terkekeh mendengarnya ia memegang pipinya yang terkena tamparan Yura, niat akan menampar balik tapi tangannya ditahan oleh seseorang.
Deg
"A-aska"gumam Grace
Aska menaikkan satu alisnya, ia menatap tajam Grace dihadapannya ini. "Jaga mulut kamu, anak saya bukan hasil diluar nikah"ucap Aska
Aska menarik Yura agar pergi dari situ. "Mas"panggil Yura
Aska menoleh melihat mata Yura yang berkaca-kaca, bibirnya mengerut kesal atas perkataan Grace tadi.
Aska menghapus air mata Yura yang berhasil turun, ia mengecup kedua mata itu dan menarik Yura ke pelukannya. "Udah gak usah diinget"ucap Aska
"Tapi dia nyebelin"ucap Yura terisak
Lagian, calon ibu mana yang tidak sakit hati mendengar perkataan seperti itu? Apalagi mood ibu hamil itu bisa berubah-ubah.
"Nanti aku yang urus"ucap Aska
Yura mendongakkan kepalanya, bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman.
"Kenapa?"tanya Aska tak paham
"Mas tadi bilang apa?"tanya Yura
"Apa? Aku bilang nanti aku yang urus?"tanya Aska
Yura terkekeh geli mendengarnya. "Tumben pake aku-kamu"ucap Yura
Aska yang sadar pun menyengir. "Tapi kok agak aneh ya bilang aku-kamu?"tanya Aska
"Gapapa, nanti juga kebiasaan"balas Yura
"Ayo ke kasir, malu diliati orang dari tadi"ajak Aska
"Terus susu nya gimana?"tanya Yura
"Nanti mas nyuruh bawahan aja yang beli"jawab Aska
"Sama es krim?"
Aska mengernyitkan dahinya. "Kamu mau es krim?"tanya Aska dan dibalas anggukan oleh Yura
"Nanti beli"
"Yang banyak?"
Aska mengangguk. "Kalo perlu sekalian mas beli sama tokonya"ujar Aska
•••
Manaa ini yang nyuruh next? Jangan lupa vote nya yaa><
Ajak temennya buat baca cerita ini yu hihi..Mau cepet-cepet Aska junior lahir ga ?
Berikan votemu maka akan aku berikan Aska junior😼Lebih dari 30 vote aku double up..
Bayyy next chapter-!!Btw, Ada yang tau ikan ayam-ayam? Wkwkwk aku dapet dari google hahaha. Kalo yang belum tau boleh liat di google sksksksk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...