Yura kembali dengan Ayu, Aska yang melihatnya pun langsung menarik tangan Yura agar duduk. Aska memiringkan kepalanya, Yura yang melihatnya pun mengangkat satu alisnya.
"Kenapa?"tanya Aska
"Kenapa apanya?"tanya balik Yura
"Tadi ngomong apa sama mami?"tanya Aska
"Ih mas kepo, ini mah rahasia antara menantu sama mertua lah"ujar Yura, Ayu yang mendengar peruturan Yura pun terkekeh kecil. Sedangkan Aska memasang wajah cueknya.
"A-awww"
Semua pandangan tertuju pada Yura, Aska yang tepat berada disamping Yura pun sontak menoleh pada Yura.
"Kamu kenapa?"tanya Aska
Yura memejamkan matanya menahan rasa sakit pada perutnya itu, perutnya sangat sakit bagai digores oleh pisau tajam. Keringat Yura bercucuran, ia meremas tangan Aska kuat-kuat untuk meredakan nyerinya itu.
"M-mass ss-sakit hiks hiks"
Aska yang melihatnya pun bingung, padahal tadi Yura tidak apa-apa. Tapi kenapa sekarang malah seperti ini?
"Awww!"pekik Yura saat ia merasakan kembali sakit pada Yura
Raya, yang melihat anaknya pun langsung ingat jika Yura memiliki Maag.
"Kamu belum sarapan ya Ra?"tanya Raya
Yura menggelengkan kepalanya, ia tak kuat untuk menjawab dengan bibirnya itu. Matanya berkaca-kaca menahan rasa sakit, "M-mas hiks hiks"Isak Yura
Ayu yang tak tega melihat menantunya kesakitan pun menggeplak pelan bahu Aska. "Bawa ke rumah sakit dong malah bengong!"Ujar Ayu
Lah iya.batin Aska
"Aska pamit ke rumah sakit dulu mi"Aska menggendong tubuh Yura untuk kerumah sakit. Ia mendudukkan Yura, sedangkan Yura memejamkan matanya.
Ko sakit banget hiks hiks
"Mas cepetan ih sakit!"
"Iya iya ini udah jalan kok mobilnya"
Hanya perlu membutuhkan waktu 20 menit kini Aska sudah sampai dirumah sakit. Ia langsung membawa Yura untuk diperiksa.
Aska bulak balik sesekali berdo'a, Aska mendongakkan kepalanya ketika mendengar langkah kaki mendekat.
"Gimana keadaannya Yura?"tanya Raya diikuti oleh Albar, Ayu dan Aslan
"Aska nggak tau Bun, dokternya belum keluar"jawab Aska
"Nanti kalo Yura lahiran lebih dari ini loh ka"sahut Ayu
"Emang gimana?"tanya Aska
"Ya tunggu aja nanti sampe Yura lahiran"ucapnya terkikik geli
Aska mengusap wajahnya kasar, tak lama kemudian suara pintu dibuka. Dokter itu menatap satu persatu mereka, "Suaminya Bu Yura mana?"tanya Dokter itu
Raya, dan Ayu saling pandang. Sedangkan Aska masih diam ditempat.
Plak
"Heh itu ditanya Ama dokternya"ujar Ayu
"Saya dok"
"Bu Yura memanggil anda untuk kedalam"ucapnya
"Terus keadaannya gimana?"tanya Aska
"Maagnya hanya kambuh, mungkin faktor dari telat makan. Selain itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan"jawab dokter itu tersenyum
"T-terus kenapa istri saya kaya yang mau lahiran sakitnya?"tanya Aska polos
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...