Aska menurunkan Yura disofa, dan disusul oleh Raya. Aska pamit kekamarnya sebentar dan diangguki oleh Raya. Ia melihat Raya yang meletakkan belanjaannya dimeja. "Bunda ngapain kesini?"tanya Yura
Raya mengangkat satu alisnya, "Emang gak boleh bunda kesini?"tanya balik Raya
Yura menggeleng, "Kan Yura cuma nanya"jawab Yura
"Bunda kesini cuma mau ngasih tau-"
"Apa?"potong Yura cepat
"Bunda belum selesai ngomong"ucap Raya
"Hm lanjut"bertepatan saat itu, Aska menuruni tangga dengan mata yang fokus ke ponsel.
"Bunda disuruh sama mertua kamu buat ke rumahnya tuh"ucap Raya memberi tahu
Yura mengerutkan keningnya, "Ngapain?"tanya Yura
"Makannya punya ponsel itu diliat"sindir Raya
"Mami ngasih tau Aska kalo besok ada kumpul keluarga"ucap Aska
Yura menoleh ke samping, dimana Aska duduk disebelahnya.
"Emang ada apa sih mas?"tanya Yura
"Jio sama Reyan pulang"jawab Aska
Yura membulatkan matanya, "Beneran? Serius?"tanya Yura dan diangguki oleh Aska
"Ngadain acara?"tanya Yura
"Hm, mami nelpon saya semalem"
"Terus kenapa gak diangkat?"tanya Yura
Aska diam, mata Aska melirik secara bergantian pada Yura dan Raya. "Emm semalem kan kita tidur"elak Aska
"Semalem? Semalem bukannya-"
"Ah iya tidur hehe"ucap Yura
"Halah, bilang aja abis olahraga"ledek Raya
Yura melototkan matanya, "So tau bunda"tuduh Yura
"Yee bunda bukannya so tau, emang itu fakta"
"Tau darimana bunda?"tanya Yura
Raya terkekeh, "Liat aja leher kamu"ucap Raya yang langsung membawa belanjaannya ke dapur
Yura merebut ponsel Aska, dilihatnya leher terdapat beberapa tanda merah keunguan. Yura melirik ke samping, dan yang dilirik hanya memasang wajah tanpa dosa.
"Kan-"
"Sttt, udah sah ini"potong Aska cepat
"Orang-orang juga pada ngerti"lanjutnya lagi
"Terus ini gimana mas besok?"tanya Yura
"Pake foundation aja apa susahnya"jawab Aska
"Iya juga ya, ko mas tumben pinter sih?"tanya Yura
"Dari dulu juga saya mah pinter"
"Ehem, kalo gitu bunda pulang dulu ya"
"Loh kok udah pulang lagi bun?"tanya Yura
"Biasalah, ayah kamu dirumah udah nungguin"
Yura menyipitkan matanya, Raya yang melihatnya pun langsung memukul kecil Yura. "Jangan travelling tuh otak"ucap Raya
Yura tertawa kecil, "Enak ya bun sekarang dirumah gak ada siapa-siapa"ledek Yura
"Boro-boro, yang ada si Alfin berisik terus"
"Lah? Emang dia gak pulang kerumahnya?"tanya Yura
"Enggak, katanya dia mau tinggal sama bunda aja"
"Oh, yaudah kalo gitu hati-hati dijalannya"ucap Yura
"Yaudah, bunda pamit ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Aska berjalan ke arah dapur, membuka kulkas dan mengambil botol air dingin.
Glek glek
"Pake gelas kan bisa mas"ucap Yura
Aska membalikkan badannya ketika mendengar suara Yura, "Kecil ini botolnya"balas Aska
"Tetep aja"
"Apa?"tanya Aska
"Enggak"
"Mas"panggil Yura
"Hm"
"Gendong dong, pengen ke atas"ucap Yura merentangkan kedua tangannya
Aska membawa Yura ke gendongannya, Yura mengalungkan kedua tangannya pada leher Aska. "Mas"panggil Yura
"Kenapa?"tanya Aska
"Cape, pengen tidur"
"Yaudah tidur disini"ucap Aska
Aska membaringkan Yura dikasur, begitu juga dengan Aska yang ikut berbaring disebelah Yura. Tangan Aska ia gunakan sebagai bantal. Dipeluknya erat dan mengelus rambut Yura.
Yura yang merasa nyaman pun mengeratkan pelukannya pada Aska. "Peluk"gumam Yura
"Iya ini kan udah"ucap Aska
"M-mas"
"Hm"
"Selimutnya mana? Dingin"ucap Yura
Aska yang mendengarnya langsung menarik selimut. Ditutupinya sampai batas leher. Mengecup kening Yura dan ikut memejamkan matanya.
~
Aaaa gada otakkk buat alurnya:(( ini aja kaya ga nyambung😭
Mian kalo partnya pendek bnget:((Btw jan lupa vote komennya ya💗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...