MHID 38

19.7K 1.3K 20
                                    

"Loh Jihan mau kemana?"tanya Yura

Jihan menoleh ke arah pintu, disana ada Yura yang berdiri melihatnya membereskan pakaiannya. Jihan tersenyum lalu menghampiri Yura.

"Makasih ya udah mau nerima Jihan disini, Jihan udah terlalu lama tinggal disini. Jadi Jihan mau nyari apartment aja"ucap Jihan

Yura mengerutkan keningnya. "Kenapa harus nyari apartment? Padahal disini Yura ga merasa keberatan kok"ucap Yura

Jihan menggeleng. "Kamu lagi hamil muda, gak baik kalo kecapean"ucap Jihan

"Hubungannya apa?"tanya Yura tak mengerti

"Seminggu ini kamu sibuk ngurusin rumah, sedangkan aku?"tanya Jihan

"Ya ampun, ya itu kan kamu lagi hamil tua Jihan jadinya aku suruh kamu diem aja jangan ikut-ikutan cape"ucap Yura

"Hamil muda lebih rentan sama keguguran Yura"jelas Jihan

Yura terdiam, ada benarnya juga yang dikatakan oleh Jihan. "Terus gimana?"tanya Yura

"Gimana apanya? Aku gak gimana-gimana"jawab Jihan

"Oh iya, Jihan dijemput sama temen"ucap Jihan memberi tahu.

"Temennya udah kesini?"tanya Yura

"Lagi otw katanya"

"Maafin Yura ya kalo Jihan gak betah disini"ucap Yura

Jihan menggeleng. "Jihan yang harusnya minta maaf, selama ini udah ngerepotin Yura. Makasih juga udah mau nerima Jihan disini"ucap Jihan

Yura tersenyum dan mengangguk.

Ting

Jihan mencari ponselnya ketika ada pesan masuk.

"Temen Jihan udah diluar, Jihan pamit ya? Makasih sekali lagi"ucap Jihan

"Sama sama, hati-hati dijalannya. Ayo Yura anter ke depan"

Didepan gerbang, Yura melihat ada mobil putih yang sudah parkir didepan gerbangnya. Tak lama sang pemilik mobil itu keluar dari mobilnya. Ia menghampiri Jihan.

"Udah?"tanyanya

Jihan mengangguk. Lalu pandangannya beralih pada Yura dan tersenyum.

"Nanti kalo mau lahiran jangan lupa kabarin ya?"ucap Yura

Jihan terkekeh. "Iya, nanti Jihan kabarin. Kalo gitu Jihan pamit"ucap Jihan

"Hati-hati"

•••

"Mas suapin"rengek Yura

Aska mencibir, apakah ini karma untuk dirinya karna semasa dulu sering menyuruh Yura? Dan sekarang hal itu terjadi pada dirinya. Sering disuruh-suruh oleh Yura, ketika Aska bertanya kenapa tidak mengambil sendiri pasti Yura akan menjawab "Kalo ada yang bisa disuruh ngapain harus repot-repot ambil sendiri?".

"Aaaaa"

Yura membuka mulutnya menerima suapan dari Aska. Yura tak melepaskan perhatiannya dari Aska. Aska yang merasa diperhatikan pun melihat balik Yura, ia mengangkat satu alisnya bingung.

"Ngapain liatin?"tanya Aska

"Emang gak boleh?"tanya balik Yura

"Gak boleh"

"Dih pelit, emang situ ganteng?"tanya Yura

My Husband Is Dilapidated [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang