Kini mereka berada ditaman yang berada didekat restoran, yura menatap lurus kedepan begitu pun dengan aska. Keduanya hening tak ada yang bicara, sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Ra"panggil Aska
Yura menoleh ke samping, dimana Aska berada disisinya.
"Kalo kamu kepaksa, kamu boleh batalin perjodohan kita"ucap Aska
Yura menghembuskan nafasnya pelan, "Saya gabakalan batalin perjodohan ini"balas yura
Aska mengernyitkan dahinya, "Kenapa?"tanya Aska
"Karna bapak dulu yang ngebet pengen jadi suami saya, makannya saya terima kasian"jawab yura
Aska menatap yura datar, ia pikir yura akan menjawab yang lain.
"Ck kamu itu, tau aja kalo saya serius"ujar Aska
"Weh?"kaget yura
"Kenapa?"tanya Aska
"B-bapak serius sama saya?"tanya yura
"Iya, saya pikir kemarin orang tua saya ngejodohin saya sama orang lain. Ternyata sama kamu, ya saya mau lah"jawab Aska
"Saya juga pikir gitu pak, saya kira ayah sama bunda jodohin saya sama orang. Bahkan saya pernah mikir kalo yang dijodohin sama saya itu udah tua"ucapnya terkekeh
"Untung kamu dapet modelan kaya gini Ra"balas Aska
"Ck, kumat pdnya"gumam yura
"Ra"panggil Aska
"Hm?"
"K-kamu beneran terima perjodohan ini?"tanya Aska
"Kenapa? Bapak gak percaya sama saya?"tanya balik yura
"Enggak, saya cuma takut kepaksa aja"
Yura tersenyum, ia mengerti kemana pikiran aska.
Yura meraih tangan aska, ia memainkan jari-jarinya. Aska yang diperlakukan seperti itu pun mengernyitkan dahinya, "Kamu ngapain?"tanya Aska
Yura menoleh pada aska, "Awalnya saya memang ragu buat nerima perjodohan ini, tapi hati saya mengatakan kalo ini jalan yang terbaik buat saya. Dan saya yakin, kalo bapak emang bener-bener serius sama saya, bapak gak mungkin permainin saya"jelas yura
"Saya tau, selama ini sikap saya terlalu cuek ke bapak. Tapi apa bapak tau alasan dibalik semua itu?"tanya yura
Aska menggeleng.
"Dua tahun saya menutupi rasa ini"ucap yura
"Maksud kamu?"tanya Aska tak mengerti
"Sebenernya dari dulu saya memang menyukai bapak, tapi saya tidak mau berharap berlebihan untuk berharap. Karna saya tau, jika sesuatu yang ingin saya capai dan tidak terwujud itu sakit. Begitupun perasaan saya ke bapak, satu-satunya adalah bersikap biasa"jelas yura
Yura melepaskan genggamannya, ia menatap kedepan.
"Dari situ saya ngerasa, kalo saya jatuh cinta sama bapak"ucap yura
"Kalo kamu jatuh cinta sama saya, kenapa kamu gak terus terang sama saya? Dan selama ini kalo saya jailin kamu, kamu selalu pasang wajah datar"ujar Aska
Yura tersenyum lalu menggeleng, "Perasaan bukan untuk dimainin, saya tidak mau terjerumus hal cinta yang salah untuk kedua kalinya. Cukup sekali saya merasakan kekecewaan dimasa lalu, dulu saya berusaha mati-matian untuk lupain masa lalu itu. Dan ya berhasil, meski harus berjuang sendiri. Tapi tak lama setelah itu, saya kembali merasakan cinta, tapi setelah dipikir-pikir saya tidak mau jatuh ke lubang yang sama lagi. Maka dari itu saya berusaha bersikap biasa sama bapak"ucap yura
"Maafin saya"ucap Aska
Yura mengkerutkan keningnya, "Atas?"tanyanya
"Saya gak tau kalo selama ini kamu suka sama saya"jawab Aska
"Gapapa"
"Ra"panggil aska
"Hm"
"Makasih udah mau nerima saya, saya janji saya akan membahagiakan kamu dengan cara saya sendiri. Dan terimakasih sudah mencintai saya"ucap Aska, ia menarik yura untuk ke pelukannya
"Saya cinta kamu"
Deg
Yura mendongakkan kepalanya melihat wajah Aska, yura tersenyum. Tak lama yura membalas pelukan Aska.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...