MHID 12

31.8K 2.6K 34
                                    

Yura terbangun kala cahaya matahari menembus kamarnya. Dilihatnya sudah pukul 7 lewat 30 menit, yura menyibakkan selimutnya. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi, setelah selesai ia turun kebawah. Namun tidak ada siapa-siapa.

Berjalan menuju dapur, namun langkahnya terhenti saat melihat ada note kecil yang menempel di kulkas.

Bunda sama ayah pergi dulu ke Yogyakarta, ada urusan sebentar. Kalo kamu cari apa-apa, minta sulap aja sama tukang pesulap. Bye.

Bundahara-Raya
Komandan-Albar
Untuk : Calon istri anak ganteng, canda ganteng yhahaha

Yura memutar bola matanya malas, yura jadi yakin jika bunda dan ayahnya dulu adalah seorang pelawak.

~

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, tapi yura masih setia dengan cemilannya didepan tv.

Aku nak ini boleh?

Tak boleh

Aku na ini?

Tak boleh

Iniiii semuaaaaaa, aku punya

"Pelit banget sih, pantes aja tuh kepala botak terus"gerutu yura saat melihat kartun kesukaannya

"ABC emang enak ya?"tanyanya pada diri sendiri

"Jadi pengen nyobain, tapi males ke Malaysia"monolognya

"Tuhkan jadi pengen yang dingin-dingin"kesalnya

Yura berjalan ke dapur lalu membuka kulkasnya, disana hanya terdapat air putih dingin. Yura menghembuskan nafasnya pelan, ia lupa jika ia belum belanja untuk cemilannya.

Tak mau lama, yura keluar menuju supermarket yang tak jauh dari kompleknya. Untung saja supermarket itu berada disamping saat akan masuk ke komplek, jadi yura tak perlu repot-repot untuk menaiki kendaraan umum.

Yura menatap orang yang menatap dirinya, "Yalord gue lupa ganti baju, pantes aja banyak yang liatin"gumam yura

"Ah masa bodolah"

Setelah sampai, yura segera mengambil troli belanja yang didorong, karna menurutnya ia akan belanja banyak.

Hanya perlu 30 menit kini yura sudah memenuhi troli itu, bahkan sampai menumpuk.

Yura tak segan-segan memasukkan apa saja yang menurutnya ia ingin, mulai dari cemilan, roti, permen, mie instan, mie samyang, minuman botol, minuman kaleng, tak lupa juga susu ultra kesukaan.  Tak lupa juga ia memasukkan susu merek lainnya.

Saat menuju ke kasir untuk pembayaran, langkahnya terhenti. Yura mengembungkan pipinya, matanya terlihat melirik kekanan kekiri, mengerjapkan matanya berkali-kali.

Gue lupa bawa duit. Batin yura

Yura melihat ke belanjaannya yang sudah banyak, masa harus dikembalikan ke tempatnya lagi? Kan malu.

Ia mengedarkan panjang mencari siapa saja yang ia kenal, namun nihil tidak ada.

Bundaaaa yura pen ilang hiks hiks. Batin yura

Yura ingin menangis, namun percuma menangis juga.

"Ayo"

Yura tersentak saat mendengar suara seseorang.

"P-pak Aska?"

Iya, dia Aska.

"Hm"dehemnya

"B-bapak ko bisa ada disini?"tanya yura

"Saya ngikutin kamu"jawab Aska

Yura membulatkan matanya, "Ko bisa?!"sewot yura

"Ck, saya disuruh bunda buat ngecek kerumah kamu, tapi pas mau masuk ke komplek saya liat kamu jalan kaki kesini yaudah saya ikutin"

Yura menghembuskan nafasnya lega. Namun, matanya menaik turun pada aska dan tersenyum. Sedangkan dimata Aska, yura sangat merasa gemas. Ia tau apa yang yura inginkan sekarang, namun Aska sepertinya ingin menggodanya terlebih dahulu.

Aska menyilangkan kedua tangannya didepan dada, ia menaikkan satu alisnya. "Kenapa kamu?"tanya Aska

"Ehem, pak"

"Hm"

Lagi, yura menaik turunkan kedua alisnya.

"Bayarin saya dong"ucap yura

"Berapa?"tanya Aska

Yura mengernyitkan dahinya, "Sayakan Gatau pak orang belum dijumlahin semuanya"jawab yura

Aska menghembuskan nafasnya pelan, sifat polos yura yang membuat Aska suka padanya.

"Enggak, yaudah ayo"ajak Aska, daripada ia adu mulut dengan calon istrinya mending diajak pulang aja ya kan

"Totalnya 956 ribu pak"

Yura hanya melihat dari samping saat Aska mengeluarkan kartu miliknya.

"Pak"bisik yura

Aska menoleh kesamping, dimana yura sedikit berjinjit untuk memanggilnya.

"Kenapa?"tanya Aska

"Itu blackcard milik bapak kan?"tanya balik yura

"Iya"jawab Aska

"Kalo nanti ni-"

"Milik kamu"potong Aska cepat, ia tau betul kemana pikiran yura

Yura menyengir, "Tau aja bapak"sahut yura

"Makasih mbak"ucap yura saat pembayarannya sudah selesai

Yura berjalan disamping Aska yang membawa belanjaan milik yura. Dilihatnya penampilan Aska, baju polos berwarna hitam dibaluti jaket levis hitam, celana jeans hitam, memakai masker.

"Bapak ko pakai item-item sih pak, mau ngelayad?"tanya yura

"Ngelayad hati kamu Ra"jawab Aska

"Ko saya?"tanya yura

"Yakali aja hati kamu ga normal"

"Hati saya normal tuh"sahut yura

"Ga normal kalo kata saya"ujar Aska

"Ko bisa gitu?"tanya yura

"Kan mau dilamar, kali aja hati kamu jedag jedug"

~

My Husband Is Dilapidated [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang