Pagi yang cerah, kini Yura dan Aska telah bersiap untuk pergi ke kantor. Aska sudah melarang Yura untuk resign dari pekerjaannya itu namun Yura dengan keras kepalanya tidak mau. Yura mengatakan jika ia akan resign jika kandungannya menginjak 3 bulan.
Aska mencibir atas ucapan istrinya itu, akhirnya ia menyetujuinya daripada nanti ia harus tidur diluar ditemani oleh nyamuk yang yang sedang kegatelan.
Didalam mobil, hening tak ada yang berbicara. Yura yang sibuk dengan ponselnya dan Aska fokus menyetir. Aska memberhentikan mobilnya ketika Yura berteriak, terkejut? Tentu saja.
"Mas beli itu"ucap Yura
"Beli apa?"tanya Aska
Yura menunjuk pedagang yang menjual anak ayam, Aska menoleh ke samping memastikan jika istrinya itu sadar. Yura yang ditatap seperti itu pun mengangkat dagunya. "Apa? Ayo beli"ajak Yura
"Kamu mau beli anak ayam?"tanya Aska
"Iya, lucu tau warna warni. Ayo mas"ajak Yura
Aska menghembuskan nafasnya pelan, ia membuka pintu mobilnya. Melirik kanan dan kiri memastikan jalanan kosong, setelah itu mereka menyebrang.
Mata Yura berbinar kala melihat anak ayam berwarna-warni, dan lucu. "Berapa pak?"tanya Yura
"50 Bu"
Yura melototkan matanya. "50 berapa pasang?"tanya Yura
"2 bu"
Yura menoleh ke samping meminta persetujuan untuk mengangkut anak ayam itu. Aska yang paham pun mengangguk.
"Bungkus 2 ya pak"antusias Yura
"Silahkan atuh Bu, mau warna apa?"tanya sang penjual
Yura menoleh ke Aska, melihat penampilan Aska dari atas ke bawah. "Warna ijo sama pink"jawab Yura
Pedagang itu langsung memasukkan 2 anak ayam ke kandang yang sudah disediakan. "Mas bayar!"ucap Yura
Aska mendelik sinis, namun tetap mengeluarkan uangnya. "Makasih pak"ucap Yura
Setelah dimobil, Yura mengelus kepala anak ayam itu. Aska yang melihatnya hanya bisa diam.
30 menit kemudian mereka telah sampai dikantor, Aska memberikan kunci mobilnya pada security yang menjaga didepan. Seperti biasa, Aska memasang wajah datarnya itu.
•••
Jam makan siang telah tiba, Yura merenggangkan kedua tangannya yang terasa pegal. Ia melirik ke samping, tersenyum ketika melihat 2 anak ayam itu tertidur.
"Utututuu gemesnya"
"Ayo"
Yura mendongakkan kepalanya melihat Aska yang sudah ada dihadapannya ini.
Yura membereskan mejanya dan mengikuti langkah Aska dari belakang. Namun Yura berlari kecil untuk menyamakan langkahnya. Yura menggandeng tangan Aska, sang empu hanya melirik setelah itu kembali ke depan.
"Mas"
"Hm"dehem Aska
"Mau makan McD aja"
"Tumben"
"Bawaan bayi"jawab Yura enteng
"Bayi atau kamu?"tanya Aska
Yura menyengir. "Emang mas mau liat anaknya ileran?"tanya balik Yura
"Itu mah kamu yang ileran bukan anak saya"jawab Aska
Yura menggeplak tangan Aska, ia sebal dengan jawaban suaminya itu.
Aska melirik sebentar ke samping, melihat wajah istrinya itu yang sedang kesal.
•••
"Raaaa"panggil Aska
Yura menoleh. "Apa?"sahut Yura
"Lagi ngapain?"tanya Aska
"Mas liat Yura lagi ngapain?"tanya balik Yura
"Gatau"jawab Aska
"Palamu gatau"
"Buatin saya kopi"suruh Aska
"Dari dulu emang gak pernah berubah tuh laki"gumam Yura
"Saya denger"
Yura sontak menutup mulutnya, setelah melihat kepergian Aska kini Yura membuatkan kopi untuk suaminya itu.
Tok tok
"Masuk"
Yura membuka pintu ruangan kerja Aska, ia menyimpan segelas kopi hangat disampingnya. Ia mengintip sedikit apa yang sedang Aska lakukan.
"Kamu mau bintitan?"tanya Aska
Mendengar ucapan Aska sontak Yura menegakkan badannya. Ia menggeplak kecil tangan Aska. "Apa sih"ujar Aska
"Nyebelin"ucap Yura
"Nyebelin gini kamu sayang sama saya"ucap Aska
"Ya iya sih bener juga"balas Yura
"Ah tapi tetep aja nyebelin"lanjutnya
"Mas!"
Aska terperanjat kaget mendengar suara Yura. "Apalagi?"tanya Aska
"Mau anak cewe atau cowo nih?"tanya Yura
"Banci"
Plak
"Serius bodoh"
"Heh itu mulut!"
Yura menyengir, ia berlari dari ruangan Aska. Aska yang melihatnya melototkan matanya.
"YURAA ANAK SAYA JANGAN DIBAWA LARIIIII"
•••
HAI
NEXT PART GA?
VOTE NYA JANGAN LUPA YA BIAR AKU SEMANGAT UP NYA💗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...