Maaf nih ya, sebelumnya aku maksa hhe
VOTE + KOMEN nya ya jan lupa sebelum baca, aku maksa ini wkwk..Yura menghela nafas lega saat mendengar jika anaknya itu hanya demam biasa saja, bahkan ketika diberi obat pasti demamnya akan turun. Sesuai ucapan semalam, ia dan suaminya itu membawa anaknya ke rumah sakit.
Ah anaknya itu nakal, sudah tau baru hujan pertama lagi namun sudah bermain hujan-hujanan. Jadinya sakit, dan berujung membuat sang ibu khawatir.
Mereka berjalan beriringan dilorong rumah sakit yang menuju ke pintu luar, setelah pembayaran Yura dan Aska langsung berniat pulang. Ditambah dengan kondisi anaknya yang masih lemas.
Yura melihat resep yang diberikan oleh dokter, sedangkan Sena berada digendongan Aska. Wajah lucunya melihat sang ibu yang sedang membaca kertas kecil dengan berjalan disampingnya. Tangan mungilnya menggapai untuk mengusap pipi ibunya.
Yura menoleh ketika merasakan ada usapan kecil, ia tersenyum melihat anaknya yang kini sedang menatapnya. "Kenapa? Ada yang sakit?"tanya Yura
"Ndak"jawab Sena dengan lemas
Sesampainya diparkiran, Sena beralih ke gendongan Yura. Sedangkan Aska memfokuskan dirinya untuk menyetir. "Buna"panggil Sena, ia mendongakkan kepalanya pada sang ibu yang sibuk mengemil.
Yura melihat ke bawah, dimana sang anak hanya sebatas dadanya. "Apa?"sahut Yura
"Mau ke lumah oma"cicit Sena pelan, ia menduselkan kepalanya pada leher sang ibu.
"Oma?"tanya Yura memastikan
Sena mengangguk. "Ndak mau pulang, Cena na ke lumah oma nginep"ujar Sena
Aska melirik ke samping, ia mengulum bibirnya dan menahan senyumannya. Ah anaknya itu memang pengertian, tanpa disuruh saja sudah tau jika dirinya merindukan waktu berdua dengan Yura.
"Nginep? Kan Sena nya lagi sakit sayang, nanti kalo ngerepotin Oma gimana?"tanya Yura mengusap rambut anaknya
Mata Sena berkaca-kaca ketika mendapati sang ibu berbicara seperti itu. Aska yang melihatnya tak tega sekaligus senang, tidak tega karna melihat anaknya akan menangis dan senang karna memiliki waktu berdua.
"Gapapa, biarin aja nginep di rumah mami. Toh mami juga bakal seneng"celetuk Aska
Yura menoleh ke samping. "Boleh mas?"tanya Yura meminta ijin, mau bagaimana pun Aska adalah kepala rumah tangga. Ia harus meminta ijin jika ingin melakukan apapun.
"Boleh, masa mau ke Oma nya sendiri dilarang?"tanya balik Aska
"Yaudah, kita ke rumah Oma sekarang ya?"ucap Yura pada anaknya itu.
"Mau beli cemilan buat nanti dirumah Oma?"tanya Yura menatap anaknya itu.
"Mau"jawab Sena
"Berenti dulu di supermarket depan ya mas"ucap Yura, dan diangguki oleh sang suami.
•••
Mobil Aska terparkir rapih dihalaman rumah orang tuanya, ia mengelilingi mobilnya untuk membukakan pintu untuk istri dan anaknya itu.
"Sini, biar mas yang gendong" Aska mengambil alih Sena dalam gendongannya. Sedangkan Yura mengambil keperluan Sena untuk tinggal disini entah beberapa hari.
"Ayo"ajak Yura setelah menutup pintu mobil itu.
Pintu utama terbuka, Aska mengernyit tak seperti biasanya. Ah iya baru menyadari, ada beberapa mobil didepan rumahnya. Ia kira mobil tetangga yang numpang parkir didepan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...