My Husband Is Dilapidated [END]

MHID 5

"Tungguin saya dong Ra."ucap Aska.

"Ya makannya cepetan."balas Yura.

"Sekretaris jalan depan bos check."

Yura menghentikan langkahnya, ia membalikkan badannya ke belakang dimana bosnya itu ikut berhenti.

"Bapak nyindir saya?"tanya Yura.

"Enggak, saya cuma ngomong."jawab Aska sedangkan Yura memutar bola matanya malas.

Tak memperdulikan bosnya itu, Yura berjalan kembali meninggalkan Aska yang memanggil-manggil namanya.

Sesampainya di ruangan, Yura kembali berkutat dengan pekerjaannya. Begitu juga Aska. Ruangan mereka hanya dibatasi dengan kaca, jadi Aska maupun Yura bisa melihat sesama lain.

Kringgg kringgg

"Keruangan saya sekarang."

Tut.

"Astagfirullah nyebut."

"Ada apa pak?"tanya Yura saat dihadapan Aska.

"Buatkan saya kopi."suruhnya.

"Iya pak."setelah itu Yura pergi untuk membuat kopi.

"Bos sialan, seenak jidatnya aja nyuruh ini itu."gerutu Yura.

•••

Saat ini Yura sedang berada dikamarnya, setelah pulang dari kantor tadi Yura langsung membersihkan dirinya.

"Nonton Drakor ah."ucap Yura.

5 menit

30 menit

1 jam

3 jam

"Buset gak kerasa udah 3 jam aja."ucap Yura.

"Yuraa turun."teriak Raya dari bawah.

"Iyaaaa."teriak balik Yura.

Sesampainya dibawah, Yura duduk disamping bundanya.

"Ko masaknya banyak banget bun?"tanya Yura.

"Gimana gak banyak orang Alfin ada disini, kamu ga inget kalo dia perutnya kaya karet?"tanya Raya.

Yura membulatkan matanya, "Alfin? Dia ngapain kesini?"tanya Yura.

"Lah mana bunda tau, bunda kan ikan."jawabnya.

"Hello epribadehhhh"

Yura memutar bola matanya, sepupunya itu memang tak bisa diam.

"Berisik."ucap Yura.

"Lo ga kangen sama gue Ra?"tanya Alfin menaik turunkan kedua alisnya.

"Enggak."jawab Yura cuek.

"Yah, padahal gue dateng kesini buat Lo."ucap Alfin dramatis.

"Emang ada yang nyuruh?"tanya Yura.

"Bun, Yura ko bisa cuek gitu sih? Ini anak asli bunda bukan sih?"tanya Alfin.

Raya menggeleng, "Enggak tau ya, perasaan bunda sama ayah dulu ga dingin tuh. Yang ada kita sama-sama bobrok"jawab Raya