Berkali-kali Aska mencium perut Yura yang kini telah berisi, Yura yang fokus memainkan ponselnya pun hanya membiarkan kelakuan suaminya itu.
Aska menyandarkan kepalanya di dada Yura, tangannya mengelus-elus perut Yura sesekali tersenyum. Yura yang melihat Aska tak bisa diam pun mendengus kecil, jika sudah begini mode bayinya pasti sedang on.
Tiba-tiba Yura terkekeh kecil, dipikirannya terlintas bagaimana seorang bayi besar kini akan mempunyai bayi?
"Kamu kenapa?"tanya Aska mendongakkan kepalanya
Yura menggeleng, ia mengusap rambut Aska. Sedangkan Aska kembali bersandar pada dada Yura.
"Mas"
"Apa?"sahut Aska
"Mau anak perempuan atau laki-laki?"tanya Yura
"Perempuan atau laki-laki itu gak masalah, yang penting kamu sama anak saya selamat"jawab Aska
Yura yang mendengarnya tersenyum haru, ia menyimpan ponselnya diatas nakas. Kini dirinya fokus dengan suaminya yang kembali mengelus perutnya.
"Emmm"
Yura yang mendengarnya mengangkat satu alisnya, "Kenapa?"tanya Yura
Aska menatap Yura dengan tatapan menggemaskan. Hal itu membuat Yura greget dan mengecup bibir Aska.
"Mau mimi"cicit Aska pelan
"Apa?"tanya Yura
"Isshh, saya mau mimi"rengek Aska
Yura mengernyitkan dahinya, "Mimi? Mimi apa?"tanya Yura tak mengerti
Aska mendengus kecil, "Saya mau susu"kesal Aska
"Mas mau susu? Yaudah sebentar awas aku bikinin dulu"
"Bukan susu itu!"
Alis Yura menyatu tanda tak mengerti, namun beberapa detik kemudian ia mengerti dengan ucapan Aska. "Mas mode bayi lagi on ya?"tanya Yura menaik turunkan kedua alisnya
"Issshhh"
Yura terkekeh pelan, ia teringat ucapan mertuanya saat kemarin. "Sini"suruh Yura menepuk tempat disampingnya
Yura berbaring dengan posisi menyamping, Aska yang melihatnya pun langsung mendekat dan mensejajarkan wajahnya tepat didada Yura.
Yura yang melihatnya pun gemas, ia membuka tiga kancing baju piyamanya bagian atas.
"Jangan dimainin"tegur Yura dan diangguki oleh Aska dengan cepat.
Yura mengelus rambut Aska, dilihatnya wajah Aska yang tenang jika seperti ini. Tidak ada wajah tegas jika seperti ini, ia jadi mengingat kembali bagaimana pertemuan dengan Aska pertama kalinya. Bahkan ia tak menyangka jika yang akan menjadi suaminya itu bos sendiri. Bos sialan yang seenaknya menyuruh Yura.
Yura melihat mata Aska yang kini terpejam, bibirnya yang lucu dipenuhi cairan susu Yura membuat mulutnya sedikit belepotan.
Saat akan menarik, namun dengan cepat Aska mengulumnya kembali. Yura yang melihatnya menggelengkan kepalanya. Lama kelamaan matanya ikut terpejam karna mengantuk.
•••
Hari ini hari Minggu, sudah seminggu Yura dan Aska berada dirumah orang tua Aska. Niatnya nanti sore Yura dan Aska akan pulang, mereka sudah lama meninggalkan rumahnya.
Kini mereka sedang menyantap makanan, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bersentuhan.
Setelah beres, niat Yura ingin membantu membereskan namun dirinya tidak diperbolehkan oleh Ayu. Dirinya harus banyak istirahat karna kandungannya cukup terbilang masih muda. Bahkan yang ada Ayu menyuruh Yura untuk bersantai ditepi kolam renang bersama Feya yang kini kandungannya menginjak 8 bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...