MHID 61

19.2K 1.3K 83
                                    

Sena memejamkan matanya ketika Yura memakaikan bedak, ia baru saja dimandikan oleh Aska. Sena tertawa nyaring karna Yura yang menggelitikinya.

"Udahh buna, geliii"

Yura tertawa melihat anaknya itu, ia membereskan kembali tempat keperluan Sena. Saat ini Sena mengenakan baju animal yang dulu Aska borong. Masih ingat?

Sena berjalan keluar dari kamarnya, menuruni satu persatu anak tangga dengan pelan. Butuh waktu lama untuk ia sampai dilantai bawah.

"Papaaa!"

"Oyyy"sahut Aska

"Ayo jalan-jalan"ajak Sena

"Kemana?"tanya Aska

"Liat olang mayin cepeda"

"Ayo"

Aska menuntun Sena pelan, anak kecil itu sangat antusias saat melihat orang-orang yang bermain ditaman komplek ini. Bahkan Sena menepuk tangannya berkali-kali dan tertawa.

"Papa"panggil Sena

Aska yang berada disampingnya pun melihat ke bawah. "Mau apa?"tanya Aska

"Jajan"

"Jajan apa?"tanya Aska

"Tuh"tunjuk Sena, mengarahkan pada tukang dagang cilok yang berada disebrangnya.

"Mau itu?"tanya Aska dan diangguki oleh Sena

Aska membawa Sena ke gendongannya, ia berjalan menghampiri sang pedagang itu.

"Berapa?"tanya Aska

"Lima libu"jawab Sena dengan menunjukkan jarinya lima

"Jangan pake pedes ya?"tanya Aska dan dijawab anggukan oleh Sena

Tak lama, Aska membayarnya dan pergi ke sebuah bangku taman yang kosong. Disini bisa lebih jelas melihat orang-orang ditaman ini.

Aska menurunkan Sena, sedangkan Sena sudah menjulurkan tangannya meminta jajanannya itu.

"Bunga nya gamau dibuang?"tanya Aska saat melihat tangan kiri anaknya itu yang memegang bunga sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunga nya gamau dibuang?"tanya Aska saat melihat tangan kiri anaknya itu yang memegang bunga sedari tadi.

"Ndak"

Aska mendudukkan Sena disampingnya, ia memainkan ponselnya sedangkan anaknya itu menatap orang-orang yang berlalu lalang sambil memakan cilok. Tak lupa juga kaki mungilnya yang ia goyangkan.

"Papa pulang dulu ya? Sena disini sendiri jangan nakal oke?"

Sena mendongakkan kepalanya. "Mu kemana toh?"tanya Sena

"Buna kamu nelpon papa"

Sena hanya mengangguk mengiyakan, toh dikomplek ini siapa yang tak kenal dengan si gembul Sena ini? Bahkan hampir semua orang yang tinggal di komplek ini mengenalnya. Ya karna Sena sering menghampiri rumah rumah yang berjajaran dikompleknya itu untuk mencari teman, makannya banyak orang yang mengenalnya dan sering dipanggil si gembul.

My Husband Is Dilapidated [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang