Dua keluarga besar kini telah berkumpul diruang tamu untuk membicarakan tentang pernikahan Yura dan Aska.
"Terus Yura bantuin apa?"tanya Yura
"Kamu sama Aska diem aja, pernikahan ini biar bunda sama mami yang urus, tau-tau kalian udah pake baju pengantin aja"jawab Raya
Yura menatap Aska yang asik bermain ponsel, ia menatap curiga calon suaminya itu.
Dengan cepat Yura merampas ponsel Aska dan melihat isi ponsel itu, mulai dari pesan, WhatsApp, Instragram, dan yang lainnya.
Sedangkan Aska kaget saat tiba-tiba ponselnya dirampas seperti itu, Yura menatap tajam Aska menandakan jika ia macam-macam maka Aska harus siap menerima konsekuensinya.
Aska yang ditatap seperti itu pun mengedikan bahunya, toh buat apa ia marah memang diponselnya itu tidak ada apa-apa.
Yura membuka galeri Aska, isi galeri itu hanya foto Aska dan Yura.
"Sejak kapan bapak nyimpen foto saya?"tanya Yura kepo
"Kepo kamu"jawab Aska
"Serius dong pak!"kesal Yura
"Kamu kenapa sih dari kemarin marah-marah mulu sama saya"ucap Aska heran
Pasalnya, sejak kemarin Yura terus-terusan marah tak jelas. Bahkan kemarin Aska menyenggol tangannya sedikit pun Yura langsung menyerocos layaknya kereta yang melaju cepat.
"Saya lagi dateng tamu, puas?!"tanya Yura
Aska mengernyitkan dahinya, "Yakan emang tamunya saya"ujar Aska
Yura memutar bola matanya malas, "Maksud saya itu, saya lagi Dateng bulan"jelasnya
Aska menatap keluar, "Bulan mana? Orang sekarang masih siang"ucap Aska
Yura sudah gemas dengan Aska, mengapa dirinya tak mengerti apa yang Yura maksud?
"Saya lagi dapet, ngerti?"tanya Yura sabar
Aska seolah berpikir untuk mencerna ucapan Yura, "Oh, dapet"ucap Aska setelah mengerti
Namun tak lama, Aska membulatkan matanya.
"KAMU LAGI DAPET?"pekik Aska
Yura sontak menutup mulut Aska dengan tangannya, para orang tua yang sibuk sedang memilih tema pernikahan pun mengkerut keningnya.
"Kamu kenapa ka?"tanya Ayu
"E-enggak mi"bukan Aska yang menjawab, melainkan Yura
Beda lain dengan Raya yang mengerti. Ia terkekeh kecil, "Kasian"gumamnya
Aska melepaskan tangan Yura dari mulutnya, "Engap tau!"sarkas Aska
"Suruh siapa teriak"balas Yura
"Kalian kenapa sih?"tanya Ayu
"Yura lagi dapet jeng, ngertilah gimana"ucap raya menimbrung, beberapa menit kemudian Ayu ikut terkekeh
"Yang sabar ya"ledek Ayu
Aska? Ia sudah lemas duluan.
Yura yang melihatnya menjadi tak enak, "Pak"panggil Yura
"Hm"dehem Aska
"Emm, kalo mau pernikahannya diundur aja nunggu saya beres"ucap Yura
Sontak Aska menoleh pada Yura, "Maksud kamu?"tanya Aska tak mengerti
"Kalo bapak mau, pernikahannya diundur dulu sampe saya selesai"jelas Yura
"Gak, saya gamau"tolak Aska mentah
"Y-yaudah"ujar Yura
"Udah berapa hari?"tanya Aska
"Tiga"jawab Yura
"Biasanya perempuan paling lama berapa hari?"tanyanya lagi
"Tujuh, tapi suka ada yang lebih"jawab Yura
"Kamu jangan lebih ya Ra"ucap Aska
Yura menatap aneh Aska, "Emang kenapa?"tanya Yura
"Y-ya gak kenapa-kenapa"elaknya
"Halahh, ngeles aja si bapak"ledek Yura
"Kalo udah tau ngapain nanya"sinis Aska
"Yakali aja gitu pak mau jujur"ucap Yura terkekeh
"Awas aja kamu, nanti kalo udah beres abis kamu sama saya"ucap Aska
Yura yang terkekeh pun sontak mendatarkan mukanya, "Yaudah saya gak bakalan kasih, apa susahnya"balas Yura
"Saya paksa aja kalo gitu"ujar Aska
"Pak!"pekik Yura kesal
Aska tertawa kecil melihat Yura yang kalah darinya, "Makannya jangan maen-maen"ucap Aska
"Mikinnyi jingin miin-miin"cibir Yura
~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...