"ASTAGHFIRULLAH BAPAK NYEBUT IH"teriak yura
"Kamu ini berisik banget"ucap aska yang melihat Yura menutup matanya
"Ck, dipake dulu dong pak bajunya"tegur yura
"Untung ruangan saya kedap suara"ucap Aska
"Pake bajunya pak!"ucap yura
"Hm udah"
Yura mengintip dibalik jari-jarinya itu, dan benar aska sudah memakai baju polos berwarna hitam.
Yura menghembuskan nafasnya lega, "Bapak ngapain panggil saya kesini?"tanya yura
"Tolong siapkan baju saya ya"suruhnya
"Maksudnya pak?"tanya yura
"Tolong siapin baju kantor saya yuraaaa"greget aska
"Haa? Nngg oghey"ucap yura
Yura berjalan ke arah lemari, dimana yang isinya baju kantor aska. Yura tampak memilih jas mana yang cocok untuk aska.
"Warna navy aja deh"gumam yura dan mengambil sepasang baju kantor berwarna navy itu beserta dasinya
"Nih pak"yura menyodorkan bajunya pada aska yang sedang bermain game
"Kamu tunggu disini"ucap aska melenggang pergi ke toilet
Sekitar 5 menit, kini aska sudah memakai baju yang dipilih oleh Yura.
"Pak"panggil yura
"Hm"dehem aska
"Bapak nginep dikantor?"tanya yura
"Iya"
Yura mengernyit, "Ngapain nginep? Ga takut pak? Bukannya kemarin bapak nganterin saya?"tanya yura bertubi-tubi
"Waktu saya nganterin kamu, saya disuruh kerumah papi"jawab aska
"Oh ngapain?"tanya yura kepo
"Saya dijo-saya disuruh balik kekantor karna ada pekerjaan yang tidak bisa dinantikan"jawab aska, hampir saja ia keceplosan
"Oh"balas yura
"Tolong pakaikan dasi saya"suruh aska menyodorkan dasinya
Yura? Ia hanya bisa tersenyum paksa dan mengambil dasi itu. Ini sebenernya Yura itu sekretaris atau babu pribadi aska sih? Hobi banget nyuruhnya.
Untung ganteng. batinnya
"Saya emang ganteng"celetuk aska
Yura terhenti memasang dasinya dan menatap "Bapak cenayang?"tanya yura kembali memakaikan dasinya
"Enggak tuh"jawab aska cuek
Yura mengangguk, malas meladeninya.
"Pak bisa diem ga?!"sentak yura
Yura jadi kesal sendiri saat bosnya itu gerak kesini gerak kesana. Bahkan tak segan segan ia meniup kening yura yang sebatas bahunya.
"Saya engga bisa diem, nanti kalo diem kamu ngira saya patung"balas aska
"Terserah bapak ajalah"ucap yura menyerah
"Pak ko tinggi banget sih?"komentar yura
"Ya mana saya tau, coba kamu tanyakan pada rumput yang bergoyang"
Yura mengernyitkan dahinya, "Emang ada ya pak rumput yang bergoyang?"tanya yura
"Ada"jawab aska
"Gimana ceritanya rumput bergoyang?"gumam yura
"Selesai"ucap yura
Aska bercermin dilemarinya, "Hm ganteng"pujinya pada diri sendiri
"Kalo gitu saya keluar dulu pak"pamit yura
"Ettt tidak bisa"cegah aska
"Loh kenapa?"tanya yura bingung
"Bareng"
"Ha?"beo yura
"Ck kamu ini lemot banget sih kaya keong, keluarnya bareng"ucap aska
"Ayo"ajak aska dan dibalas anggukan oleh yura
Cklek
"ASTAGHFIRULLAH KALIAN ABIS NGAPAIN?"
~
Yura meminum jusnya yang barusan ia pesan, ia menatap keluar jendela.
"Kenapa harus dijodohin sih"gerutu yura kesal
"Masa gue harus kabur gitu"gumamnya
"Kamu ngapain bicara sendiri? Udah gak sehat?"tanya aska
Yura tersentak saat mendengar suara aska.
"Bapak ko ada dimana-mana sih"kesal yura
"Dimana ada kamu, disitu ada saya"ujar aska
"Serah bapak serah"ucap yura
"Kamu ko kaya kesel gitu?"tanya aska
"Enggak"jawab yura
"Kamu nonton sinetron ngga?"tanya aska
Yura mengernyitkan dahinya, "Sinetron apa pak?"tanya balik yura
"Sinetron yang judulnya, ORANG YANG MENJAWAB CUEK NANTI PAS MENINGGALKANNYA BAKAL DICUEKIN"jawab aska
Yura melotot, "Bapak do'a-in saya mati?!"tanya yura dan dibalas gelengan oleh aska
Sabar ra, orang sabar jodohnya ganteng. batin yura
~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...