MHID 45

19.1K 1.4K 28
                                    

Sebelum baca, vote nya dulu yu...

Yura mengayunkan pegangan tangannya dengan Aska, saat ini mereka telah menuju ruangan dimana Feya baru saja dipindahkan. Yura bergidik ngeri membayangkan bagaimana nanti dirinya melahirkan, membayangkan saja sudah lemas bagaimana saat waktunya?

Namun mau tak mau ia harus berjuangkan untuk melahirkan anaknya itu? Apalagi anak pertamanya dengan bos yang seenaknya suka menyuruh-nyuruh. Yura jadi kepo dengan jenis kelamin anaknya itu, perempuan atau laki-laki?

Ah memikirkannya membuat Yura tersenyum-senyum sendiri, hari minggu besok Yura akan check up kandungan. Tentu saja ditemani dengan suaminya itu.

Kini mereka telah sampai didepan pintu, tanpa lama Aska membuka pintu dan terlihat keluarga Adhitama yang sedang berkumpul. Semua pandangan beralih pada Aska dan Yura yang baru saja datang.

Ayu yang melihatnya tersenyum dan menghampiri menantunya itu, Aska yang melihat Ayu berjalan ke samping memutar bola matanya malas.

"Akhirnya datang juga"ucap Ayu

Yura tersenyum, ia salim pada mertuanya itu. Pandangan Yura beralih pada box bayi tepat disamping Feya. Yura menghampiri box bayi itu, semua melihat Yura yang berjalan menuju bayi itu.

Mata Yura berbinar melihat bayi yang sedang menggeliat kecil, wajahnya yang merah, hidung mancung, dan bibir tipis. Benar-benar jiplakan orang tuanya.

"Kamu mau gendong?"tanya Feya yang sedari tadi memperhatikan Yura melihat anaknya

Yura menoleh, matanya mengerjap. "Boleh?"tanya Yura

Feya terkekeh lemas, gemas dengan adik iparnya sendiri. "Boleh, asal hati-hati ya. Takut Atha gak bisa diem nanti kena perut kamu"ucap Feya

Senyum Yura merekah. Ayu membantu cucu pertamanya itu untuk beralih pada gendongan Yura.

Semua tersenyum melihat Yura yang anteng dengan bayi itu. "Namanya siapa?"tanya Yura

Feya menoleh pada suaminya itu untuk memberi tahu. "Athalla Adhitama"ujar Arka

"Namanya bagus"puji Yura

Aska menghampiri Yura, ia berdiri disampingnya dan memperhatikan wajah bayi itu. Mirip kakanya, memang tidak salah.

"Mirip bapaknya"ujar Aska

"Ya iya orang Arka yang bikin"celetuk Aslan yang sedari tadi diam

"Aska"panggil Ayu

Aska menoleh. "Hm"dehem Aska

"Yura udah check up belum?"tanya Ayu

"Besok"jawab Aska

"Oh iya Ra, nanti syukuran mau dimana?"tanya Ayu pada Yura yang sedang anteng dengan bayi itu.

Yura menoleh pada Ayu, sejenak iya memikir.

"Dirumah bunda, boleh?"tanya Yura

Ayu tersenyum. "Boleh, terus sekarang bunda kamu kemana?"tanya Ayu

"Nanti katanya nyusul kesini sama Ayah"jawab Yura

"Oh mereka mau kesini?"tanya Ayu

"Iya, mau liat cucu mereka juga katanya"jawab Yura

Ayu tersenyum dan mengangguk, tidak salah memang ia memilih besannya itu.

•••

Hari ini adalah jadwal Yura untuk mengecek kandungan, kini ia telah bersiap-siap untuk pergi. Aska? Ia menunggu dibawah.

Yura turun kebawah, ia memakai kaos berwarna putih dan celana jeans. Aska yang melihatnya menatap horor istrinya itu.

"Kenapa?"tanya Yura saat Aska menatapnya aneh

"Ngapain pake celana jeans?"tanya Aska

"Y-ya emangnya kenapa?"tanya balik Yura

"Ganti ganti"suruh Aska

"Isshh, pake ini aja enak mas"ucap Yura

"Nurut atau saya makan kamu sekarang?"ancam Aska

Yura melototkan matanya. "Iya iya ini diganti"ucap Yura, ia mengerucutkan bibirnya sebal.

Tak lama kemudian, Yura turun dan menghampiri Aska yang fokus dengan ponselnya. Yura mengintip dari samping.

"Siapkan saja, nanti saya ambil sendiri"gumam Yura saat membaca pesan dari Aska

Aska menoleh ke samping. "Ngintip kamu?"tanya Aska

Yura menyengir dan mengangguk. "Sedikit kok"jawab Yura

"Bintitan kamu"ucap Aska

"Enak aja bintitan!"sarkas Yura

Aska melihat jam ditangannya. "Ayo"ajak Aska

"Sekarang?"tanya Yura

"Lebaran monyet!"setelah mengucapkan itu Aska pergi duluan meninggalkan Yura yang terdiam.

"Lebaran monyet?"gumam Yura

"Emang ada ya?"tanyanya pada diri sendiri sambil melangkah pelan.

•••

TBC

Janlup votenyaaa yeee

Double up ngga nih?

Double up ngga nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calon papa muda

My Husband Is Dilapidated [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang