Yura tertawa ketika mendengar teriakan suaminya itu, kini dirinya berada dikamar ia membuka ponselnya dan terkejut mendapati no yang tidak dikenal.
"Siapa nih?"gumam Yura
Yura niat menelpon balik no itu, namun samar-samar ia mendengar suara bel rumahnya, hal itu membuat Yura mengalihkan perhatiannya. Jam menunjukkan pukul 8 malam, lantas Yura keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.
Cklek
Yura terkejut saat mendapati perempuan yang beberapa bulan kemarin ditemuinya ditaman. "Jihan?"ucap Yura
Jihan berhambur ke pelukan Yura, ia menangis. Yura yang kaget tiba-tiba dipeluk pun sontak memeluk balik.
"Jangan disini, ayo masuk kedalem"ajak Yura
Diruang tamu, Jihan Masih setia memeluk Yura. Yura yang tak paham pun hanya bisa diam dan belum berani bertanya. Beberapa menit kemudian dirasa tangisannya sudah mereda, Yura memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Kenapa?"Tanya Yura to the point
Jihan menggeleng, ia hanya bisa melamun memikirkan kejadian itu. Diotaknya sekali berputar, tak mau berhenti.
"M-mas C-candra"lirih Jihan, sedetik kemudian Jihan menangis
Yura yang melihatnya sangat iba, ia memeluk Jihan. Yura tak tau apa masalahnya, biar saja nanti Jihan sendiri yang menceritakannya. Ia tak mau memaksa, yang ia bisa lakukan sekarang hanya memberi kenyamanan saja.
"Yura"panggil Jihan
"Iya?"
"B-buat sementara boleh Jihan tinggal disini?"tanya Jihan
"Emm kalo gak bol-"
"Boleh kok"ucap Yura tersenyum
Dengan senang hati Yura mengijinkannya, jadinya dirumah ia ada teman mengobrol jika suntuk. Perhatian Yura beralih pada perut Jihan yang besar. Yura mengerutkan keningnya.
"J-jihan lagi hamil?"tanya Yura
Jihan mengangguk, ia mengusap perutnya yang Kini berusia 6 bulan. Ia tersenyum getir, namun ia tak ingin larut dalam kesedihannya.
"Wah sama dong kaya Yura"ucap Yura antusias
Jihan terkekeh kecil, sejenak ia bisa melupakan kesedihannya itu berkat Yura.
"Usianya berapa bulan?"tanya Yura
"Enam bulan"
"Wah, bentar lagi lahir dong"
"Haha iya"Jihan terkekeh mendengarnya
"Ra"
Mereka berdua menoleh ke asal suara, Aska yang melihat istri temannya itu mengerutkan keningnya tak paham. Jihan yang melihatnya sontak berbicara-
"Tolong kalo ketemu mas Geran, jangan kasih tau Jihan ada disini ya?"pinta Jihan, meski ia tau jika dirinya tidak akan dicari sampai kapan pun.
Aska yang tak mengerti hanya bisa mengangguk, pandangannya beralih pada Yura yang sedang menatapnya dengan cengiran.
"Saya mau ngeronda"ucap Aska
Yura mengerutkan keningnya. "Tumben ngeronda?"Tanya Yura
"Barusan pa RT nelpon saya"jelas Aska
Yura menganggukkan kepalanya. "Yaudah sana"ucap Yura
"Kamu gak akan kasih saya bekel gitu?"tanya Aska
"Bekel apa?"Tanya Yura tak mengerti
Aska mengarahkan jari telunjuknya ke pipi. Yura yang melihatnya pun malu, karna disini ada Jihan. Jihan yang sadar pun terkekeh . "Gapapa"ucap Jihan pada Yura yang seolah mengerti.
Namun siapa sangka dibalik kata itu Jihan menyimpan iri pada rumah tangga teman suaminya itu. Ah sudahlah, mungkin belum waktunya atau---
Tidak akan pernah.
"Yaudah saya pamit"
Setelah kepergian Aska, Kini Yura mengantarkan Jihan ke kamar tamu. "Maaf ya kalo kamarnya ga nyaman hehe"ucap Yura
"Gapapa, Jihan gatau harus bales apa atas kebaikan kamu Ra"ucap Jihan
"Apaan si, kaya ke siapa aja. Yura udah anggap Jihan itu kaya sodara sendiri ko"ucap Yura tersenyum
"Makasih ya Ra sekali lagi"ucap Jihan
"Iya Han, sama sama santai aja kali ah"
•••
Holla
Aku up malam ini, berkat siapa coba?
Berkat kalian loh, kaget banget buka wp banyak yang vote cerita + views nya naik😭💗
Ayo votenya jangan lupa, biar aku semangat up nya supaya nanti Aska junior nya cepet-cepet lahir lohh!!!
Oh iya, disini aku mau cerita sedikit pengalaman aku yang baru aja ketipu. Kenapa aku mesti cerita? Ya karna aku cuma mau berbagi pengalaman aja jangan sampe apa yang aku alamin terjadi sama KALIAN.
Jadi hari Jum'at kemarin itu aku beli barang lewat Instagram, nah karna harus pembayaran dulu yaudah aku tf kan ke no rek nya dia. Nah besoknya pas aku baru bangun ada pesan dari dia kalo harus aktifin SIKM rek tapi lewat no yang tertera disana.
Nah aku telepon ya kan, tapi aku pusing karna cara pemberitahuannya itu ribet banget. Aku kira yang nelpon itu kaya dipabrik gitu loh, tapi pas denger suara ayam berkokok aku kaget dong.
Aku chat ke salah satu cust nya dia, dan bener dia juga ketipu bahkan banyak yang ngechat ke dia sama ketipu.
Ya hasilnya uang masuk kedia, barang gak ada. Nyesel kan? Nyesel lah hehe.Tapi gapapa, mungkin uang itu bukan rezekinya aku, tapi rezekinya dia lewat aku. Banyak juga yang suruh laporin atas penipuan, tapi aku gamau karna gamau panjang masalahnya.
Aku ambil hikmahnya aja dari situ. Enggak lagi pesen lewat Instagram wkwk kapok.
Btw udah segitu aja hehe, sekali lagi hati-hati ya kalo mau pesen barang lewat Instagram jangan tergiur sama bukti tf sama testi nya. Takut apa yang aku alamin kalian juga alamin. Meski aku tau enggak semua kaya gitu, tapi yang namanya hati-hati itu perlu ya guys.
Jangan lupa vote nya ya biar aku semangat up nya!!!
See you next chapter atau double up nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...