Yura membenarkan dasi yang dipakai oleh Aska untuk ke kantor, hari ini Yura tak masuk hanya Aska saja. Karna pusing masih melanda di dirinya.
Semalam Aska kewalahan dengan sikap Yura yang berubah-ubah, bahkan Aska bisa tertidur jam 3 pagi karna Yura yang terus merengek.
Entah mengapa Yura menjadi sensitif dari kemarin, kadang Aska yang tak sengaja menyentuhnya saja Yura langsung memarahinya.
"Udah"ucap Yura setelah memasang dasi Aska
Aska mencium kening Yura sebagai ucapan terimakasih, Aska berjalan untuk mengambil sepatu dan duduk dipinggiran kasur. Sedangkan Yura hanya diam melihat gerakan Aska yang kesana kesini.
Aska menoleh ketika dirinya merasa diperhatikan, "Kenapa?"tanya Yura
Yura menggeleng. "Jangan deket sama perempuan lain dikantor"rengek Yura
Aska mengernyitkan dahinya, bagaimana ia dekat dengan perempuan jika dirinya saja jarang berbicara? Bahkan ia akan bicara jika itu urusan penting.
"Iya ga ih"sentak Yura menghentakkan kakinya kesal
Aska terkejut, namun tak lama ia mengangguk. Sebenarnya, Aska masih tak paham dengan sikap Yura yang seperti ini.
"Ayo aku anterin ke depan"ajak Yura ketika melihat Aska berdiri dari duduknya
Aska dan Yura menuruni anak tangga satu persatu, dibawah sana sudah ada keluarga Adhitama yang sedang sarapan pagi.
"Eh sayang, ayo sini sarapan"
Yura mengendus-endus mencium bau aroma yang tak sedap menurutnya, tangannya menutup mulutnya yang mual. Yura berlari ke arah wastafel meninggalkan mereka yang terkejut.
Aska menghampiri Yura. "Saya gausah kerja aja ya?"tanya Aska
Yura sontak menggeleng, "Kerja!"sarkas Yura galak
"Terus kamu gimana kalo kaya gini?"tanya Aska
"Kan ada mami"jawab Yura
Aska menghembuskan nafasnya berat, "Yaudah. Saya pergi dulu"ucap Aska dan diangguki Yura
"Yura gak makan sayang?"tanya Ayu
Yura menatap makanan itu geli, ia menggeleng. "Yura gamau makan, Yura mau eskrim"ucap Yura
Aska menoleh ke samping, "Jangan makan es krim, gabaik masih pagi"tegur Aska
Yura mengerucutkan bibirnya, matanya berkaca-kaca ketika Aska melarang dirinya untuk memakan es krim.
"M-mamiii"rengek Yura
Ayu menganga, ia bingung dengan sikap Yura. "Ck, nanti pulang saya beliin"final Aska membuat Yura menatapnya dengan mata antusias
"Janji?"
"Hm janji"
Cup
"Makasih mas"ucap Yura senang
•••
Yura menganga ketika melihat 4 buah tespek didepannya bergaris dua. Ia melihat dirinya dipantulan cermin, tangannya terulur memegang perutnya. Bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman bahagia, diperutnya ada janin. Darah daging Aska.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dilapidated [END]
Humor[BELUM DIREVISI] [SEKUEL MHID SUDAH ADA, SILAHKAN DICEK] "Kamu sudah pesan makanan?"tanya Aska. "Udah." "Kamu ko gitu sama saya?"tanya Aska. Yura menatap aneh bosnya ini. "Gitu gimana pak? Saya ga ngerti."ucap Yura. "Harusnya kamu nungguin saya tadi...