"Jadi, bisa kau jelaskan kepada kami, apa yang sebenarnya kau simpan?" Tanya Renjun, sedikit memaksa.
Woojin menghela nafas berat sebelum dia berbicara. "Ya, memang benar. Sebelum semua ini, aku adalah pengedar narkoba. Dan Somi, adalah salah satu pemakai yang membeli barang tersebut dari aku. Tapi, dia kemudian tertangkap lalu membocorkan tentang diriku pada polisi sampai aku tertangkap."
Meski cerita Woojin cukup singkat, namun mampu membuat rekan-rekannya cukup terkejut. Mereka tidak menyangka ternyata Woojin berasal dari dunia gelap dan merupakan mantan narapidana. Mereka juga tidak menyangka ternyata gadis yang saat ini sedang mereka ikat di kaki meja makan adalah mantan narapidana juga. Dan mereka berdua memiliki keterkaitan tentang kasus mereka itu. Sungguh, mereka baru percaya kalau dunia ini adalah tempat yang sangat sempit.
"Itulah kenapa waktu itu, Hyung tidak mau mengatakan tentang pekerjaanmu?" Tanya Ayen yang dengan sangat berat hati Woojin benarkan.
"Iya, tapi aku harus menjelaskan sesuatu kepada kalian. Aku, bukan orang jahat. Aku tahu, kalau pekerjaan lamaku bukanlah pekerjaan yang baik. Tapi, aku ingin kalian percaya bahwa saat ini, aku hanyalah seorang manusia yang ingin bertahan hidup. Hanya itu." Lirih Woojin sedikit terdengar memohon.
Semua orang membisu di tempat. Bukan karena mereka tidak mau menerima Woojin. Tapi, rasanya masih tetap aneh berdekatan dengan mantan narapidana apalagi yang berhubungan dengan narkoba. Mereka mungkin bukan orang suci. Tapi, narkoba adalah hal yang cukup tabu untuk mereka.
"Masa lalu adalah masa lalu, satu-satunya hubungan yang terjadi antara keduanya adalah pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa yang telah lalu. Jadi, narapidana hanyalah bagian dari dongengmu. Dan kau yang sekarang, adalah bagian dari kita semua, Woojin-Hyung!" Renjun menepuk pundak Woojin lalu tersenyum.
Woojin yang awalnya merasa terpuruk kini bisa kembali tersenyum berkat kata-kata Renjun. Pemuda Huang itu benar, masa lalu hanyalah masa lalu. Yang harus dia ambil dari waktu yang telah berlalu adalah pelajaran atau hikmah yang bisa dipetik dan dia terapkan di masa kini. Soal identitasnya di masa lalu tidaklah penting. Menemukan jati diri di masa sekarang, itulah yang terpenting.
"Terimakasih, Renjun-ah!" Woojin tersenyum pada Renjun.
Di saat semua orang sedang tersenyum menyaksikan percakapan antara Woojin dan Renjun, gadis yang saat ini sedang terikat di kaki meja makan hanya memutar bola matanya malas seolah muak dan jijik dengan interaksi yang baru saja dia lihat. Percayalah, terlalu banyak drama dalam hidup gadis bermarga Jeon ini. Diusir oleh keluarga sendiri, dikeluarkan dari sekolah, tertangkap polisi karena narkoba, dan sekarang ditangkap oleh orang yang dulu menjual narkoba padanya. Sungguh, tidak ada lagi drama yang bisa membuat seorang Jeon Somi tergerak emosinya.
"Ya, ya, masa lalu dilupakan, akur kembali, dan semua orang bahagia, sungguh manis. Sekarang, bisakah kalian melupakan masalah kita dan lepaskan aku dari ikatan yang lumayan kendor ini?" Somi mengedipkan matanya berkali-kali, berusaha menampilkan ekspresi semanis mungkin.
"Kendor tapi kau tidak bisa membukanya kan?" Cibir Haecan yang tidak terima ikatan karyanya di remehkan.
"Ya, terserah apa katamu. Yang penting, lepaskan aku sekarang! Aku punya urusan yang harus ku selesaikan." Sinis Somi.
"Seperti apa? Mencuri barang-barangku setelah aku menolongmu?" Tanya Yeji, sedikit ngegas.
"Tahan di situ Kucing Liar! Kau tidak menolongku. Aku yang melepaskan diri dari Sliber dengan tanganku sendiri waktu itu. Bagian mana kau menolongku? Yang ada kau yang harusnya mengucapkan terimakasih padaku."
Yeji membelalakan matanya marah. "Apa?! Aku harus mengucap terimakasih padamu? Kau meninggalkanku saat aku diseret oleh monster sialan itu."
"Aku memberitahu mu cara melepaskan diri dari Sliber kan? Aku yang justru menolongmu tahu."

KAMU SEDANG MEMBACA
No More Home
FanfictionPercayakah kalian bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang lebih dari hanya sekedar mengingat dan memberi sinyal ke tubuh? Beberapa orang memiliki otak yang dapat menolak Virus dan menjadikan diri kebal terhadap virus. Mereka disebut imun. Sebuah...