4. Memulai hari baru

1.9K 323 78
                                    

"Ryujin?!" Renjun membisu menatap Ryujin yang sedang berdiri mematung sambil melempar senyum kecewa.

"Kau tak perlu bertanya lagi. Aku mendengar semua yang kalian katakan." Ryujin tersenyum tetapi terlihat raut kecewa dari wajahnya.

"Ryujin aku tidak," Entah kenapa, melihat raut wajah Ryujin Taehyun merasa seperti ada yang aneh dalam hatinya.

"Tidak apa-apa Taehyun. Aku mengerti." Ryujin memaksakan senyum. "Sebaiknya kalian tidur. Besok kita memiliki banyak tugas yang harus dilakukan. Dan kalian butuh tenaga untuk hari esok bukan?"

Mereka menundukkan kepala, tak kuat melihat wajah Ryujin yang terlihat sedang berusaha tegar di depan mereka. Walaupun mereka tahu, kalau hatinya sedang begitu terluka. Senyuman Ryujin seakan menjadi tamparan halus bagi mereka.

"Tidurlah! Dan, kurasa sebaiknya ditunda dahulu rencana kalian besok untuk keluar. Ada baiknya, kita menemani para survivor. Kita harus mencoba untuk merebut kepercayaan mereka bukan? Untuk itu, ada baiknya kita mencoba lebih dekat lagi dengan mereka." Ryujin berjalan melewati mereka. "Masuklah ke kamar kalian, aku ingin mengambil obat untuk Lia-Ssi dahulu."

Ryujin menyempatkan diri untuk tersenyum ke arah rekan-rekannya itu, sampai akhirnya dia keluar dari ruangan utama. Kini, kesunyian menyambut mereka semua. Rasa bersalah dan iba menyerang hati mereka. Renjun yang tahu kalau Ryujin pasti sedang merasa kecewa berat, langsung pergi menyusul Ryujin. Sedangkan sisanya hanya menghela nafas berat dan melangkahkan kaki mereka untuk pergi ke kamar masing-masing.

Roommate list

Jadi dalam rumah ini emang cuma ada 8 kamar. Dan mungkin ada yg bingung, kok yang anak cewek berlima yang cowok maksimal aja 3. Kamar Ryujin itu bisa dibilang kamar utama. Jadi lebih luas dari yang lain. Dan udah bisa ditebak kan kalau kamar Jisung dan Felix itu paling kecil. Itu karena, awalnya kamar Jisung dan Felix adalah gudang. Tapi, kini diubah menjadi kamar oleh mereka.

Lantai 1
Kamar 1 : Woojin, Han, Beomgyu
Kamar 2 : Ayen, Kai, Seungmin,
Kamar 3 : Hyunjin, Changbin, Lino
Kamar 4 : Bangchan, Yeonjun,  Soobin

Lantai 2
Kamar 1 : Taehyun, Haecan, Renjun
Kamar 2 : Jeno, Jaemin, Chenle,
Kamar 3 : Yeji, Ryujin, Lia, Chaeryeong, Yuna
Kamar 4 : Mbak Kunti Ama ocong :v canda Ding.. Kamar 4 Jisung sama Felix

Okeh lanjott

Renjun sampai di depan ruang medis. Dia diam termenung di depan pintu. Dan dia bisa mendengar dengan begitu jelas, suara tangis Ryujin yang begitu terisak. Hati Renjun begitu perih setiap mendengar isakan yang keluar dari mulut Ryujin. Dia tahu, Ryujin pasti merasa dihianati saat ini. Padahal, awalnya Ryujin tidak memaksa mereka untuk mengikuti dia. Tetapi, karena rasa tidak enak akhirnya dia dan teman-temannya yang lain menyetujui untuk sepakat dengan rencana Ryujin. Tapi kini, mereka justru menghianati Ryujin dan membuatnya kecewa. Lalu, sudah seperti inipun, Ryujin masih bisa bersikap sok tegar dan menyembunyikan rasa kecewanya.

Renjun menghela nafas berat lalu memasuki ruang medis. Dia mendapati Ryujin yang buru-buru membalik badannya untuk menyembunyikan wajah sembabnya. Renjun terdiam di depan pintu ruangan itu. Walau Ryujin memunggunginya, tapi Renjun tahu kalau Ryujin sedang menghapus air matanya.

"Renjun-Oppa? Kenapa kau disini? Memangnya kau tidak lelah? Pergilah tidur, setelah selesai dengan obat-obatan ini, aku akan langsung_" ucapan Ryujin terputus saat Renjun menyentuh pundaknya.

"Hadap diriku!" Titah Renjun.

Namun, Renjun tidak mendapat jawaban dan reaksi apapun dari Ryujin. Dengan hati-hati, Renjun membalik tubuh Ryujin agar menghadapnya. Ryujin mau tidak mau harus menurut dan membalikan badannya. Namun, dia masih tidak berani untuk menunjukan wajahnya. Dia hanya bisa menunduk dan berharap Renjun tidak melihat wajah penuh air matanya.

No More HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang