12. Jaemin's attention

1.6K 243 48
                                    

Setelah kejadian Ryujin yang menjewer telinga Taehyun dengan keras, Renjun langsung menenangkan Ryujin. Langsung saja Taehyun menjelaskan semua kejadian yang dia alami kemarin.

"Jadi begitu?" Gumam Ryujin sambil mengelus kepala Chaeryeong.

"Makanya jangan main hakim sendiri." Ketus Taehyun dengan tangannya yang tiada henti mengusap telinganya.

"Hahh.. Sulit memang, situasi seperti ini selalu berhasil mengacaukan psikis seseorang. Salah satunya Chaeryeong."

Ryujin menoleh dan mendapati Renjun di sampingnya. "Nih, obatnya!"

Ryujin mengambil obat di tangan Renjun. "Taehyun-ah, pastikan Chaeryeong meminum obat ini setelah makan siang. Agar demamnya cepat turun."

Taehyun hanya mengangguk singkat menanggapi Ryujin. Hari ini dia dan Chaeryeong tidak akan latihan dahulu. Dia akan menjaga Chaeryeong sampai Chaeryeong sembuh nantinya.

Ryujin memutar tubuhnya. Di belakangnya masih ada Haecan yang tidur di kasurnya. Eh bukan deh, lebih tepatnya pura-pura tidur. Karena dia takut kalau Ryujin akan mengamuk dan ikut menyiksanya. Sebenarnya Ryujin tahu kalau Haecan itu sedang pura-pura tidur. Soalnya, Haecan sempat mengintip dan ketahuan oleh Ryujin. Hanya saja, Ryujin tidak terlalu mengurusinya karena dia sudah terlalu nafsu untuk menyiksa Taehyun.

Ryujin mencolek Renjun. "Oppa, Haecan-oppa tuh!"

Renjun menoleh dan baru sadar kalau Haecan sedang pura-pura tidur. Diapun menghampiri Haecan dan tanpa perasaan dia menarik kaki Haecan sampai rekan sebayanya itu jatuh ke lantai.

Brukk

"Awwww! Hei!! Kenapa kau melakukan itu?! Sakit tahu!" Protes Haecan masih pada posisi badan mencium lantai.

Renjun memukul pantat Haecan. "Bisa-bisanya kau pura-pura tidur dan cari aman sendiri! Itu pantas untukmu."

Dengan perasaan kesal, Haecan bangkit dan balik memukul pantat Renjun. "Hei! Itu tidak pantas untukku. Memang apa yang kulakukan? Itu sangat menyakitkan tahu. Bagaimana jika benturan tadi menyakiti jantungku?"

Renjun kembali memukul pantat Haecan tapi berhasil di hindari oleh sang target.

"Ahaha tidak kena, tidak kena." Haecan menjulurkan lidahnya.

Renjun pun naik pitam hingga akhirnya mereka berdua bergulat, saling pukul memukul pantat satu sama lain. Gini deh kalau Renjun dan Haecan mulai menjelma menjadi Tom and Jerry. Nggak kenal waktu dan tempat yang penting ribut.

"Ryujin-ah!" Panggil Taehyun. "Iga sapi untuk Renjun-Hyung."

Emang kurang ajar si Taehyun, malah masang taruhan di saat seperti ini. Tapi, lebih kurang ajar lagi Ryujin. Dia malah tersenyum penuh makna dan menjabat tangan Taehyun.

"Paru sapi untuk Haecan-oppa. Deal!" Ryujin dan Taehyun berjabat tangan lalu menonton kedua bahan taruhan mereka yang sedang bergulat di depan mereka.

"Ayo Haecan-oppa! Jangan kalah!" Kompor Ryujin.

"Renjun-Hyung! Tunjukan kehebatan mu dalam menindas!" Tambah Taehyun.

Memang tidak ada akhlak kedua manusia ini -_-' orang lagi ada yang sakit malah rusuh begitu. Udah lagi, 2 manusia yang seharusnya "paling waras" diantara mereka, bukannya melerai pertengkaran itu, malah masang taruhan.

"Ryujin-ah, Kyaa!" Lia tiba-tiba datang dan tak sengaja menubruk ke-dua insan Yang sedang adu tabokan itu.

Karena Lia sendiri badannya kurus, Liapun jatuh di depan pintu, terdorong Haecan dan Renjun. Pantatnya benar-benar terasa nyeri karena bertubrukan dengan lantai. Saking rusuhnya mereka bertengkar, sampai nimbulin korban jiwa kan tuh.

No More HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang