36. Lia's feelings and Yeji's regret

1.3K 193 75
                                    

Yeji, Lia, Ryujin, Chaeryeong, dan Yuna larut dalam kebahagiaan mereka hingga tidak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 08.20 yang dimana mereka melewatkan waktu sarapan. Jangan tanya kenapa tidak ada satupun orang yang mengingatkan mereka. Percayalah, Yeonjun dan Jaemin sudah berkali-kali mengajak mereka masuk untuk sarapan. Tapi, mereka selalu menolak dan meminta waktu 5 menit lagi untuk bermain. Begitu terus sampai akhirnya yang lain telah menyelesaikan sarapan mereka tanpa kelima gadis itu.

Ayen dan Kai akhirnya berinisiatif untuk membawakan Yuna makanan berupa omelette keju dan susu. Emang dasarnya ada udang di balik batu, bawain makanan cuma untuk Yuna doang. Sedangkan Yeji, Lia, Ryujin, dan Chaeryeong dia lupakan. Yang ada dipikiran mereka hanya si maknae Yuna.

"Yuna-Ya, kami bawakan makanan untukmu." Kai sedikit berlari kecil sambil membawa piring berisi omelette keju di tangannya.

Kelima gadis yang tengah bermain bersama Snowman Midzy mereka menoleh kompak ke arah sumber suara. Alis mereka bertaut saat melihat Ayen dan Kai datang dengan Susu dan Omelette. Masalahnya, kedua pemuda itu hanya membawa seporsi sarapan sedangkan mereka kan berlima.

"Yuna-Ya, kau melupakan sarapanmu hari ini. Kami membawakan sarapan untukmu." Ayen dan Kai kompak menyerahkan Omelette dan Susu kepada Yuna.

Mendengar itu, Yuna dengan senang menerima sarapannya dari tangan Ayen dan Kai. Berbanding terbalik dengan keempat Eonninya yang menatap Ayen juga Kai dengan mata tajamnya.

"Untuk kami?" Yeji memicingkan matanya hingga Ayen dan Kai mulai ketakutan.

"E, eh, itu. Em.." Kai merapatkan tubuhnya ke Ayen karena ketakutan.

"Apa?! Kalian hanya membawakan makanan untuk Yuna? Lalu lupa pada kami? Kalian pikir yang bisa lapar cuma Yuna doang?" Yeji maju dan menunjukkan gestur menyisihkan lengan bajunya.

Ayen dan Kai gemetaran di tempat. Pasalnya Yeji terlihat benar-benar marah. Mereka melirik ke arah Ryujin, Lia, dan Chaeryeong untuk meminta bantuan. Tapi yang dilirik malah tertawa cekikikan. Beralih pada Yuna, Ayen dan Kai melirik Yuna dengan penuh harapan. Tapi boro-boro di lirik balik sama Yuna, orang Yunanya sudah asik memakan sarapannya tanpa peduli dengan sekitar. Seketika ada sedikit penyesalan di dalam hati Kai dan Ayen karena membawakan makanan untuk Yuna.

"Heh! Kok malah diem?!" Tanya Yeji galak.

Kai semakin memepetkan diri ke Ayen lalu berbisik. "Bukankah ini waktu yang tepat untuk kita mengeluarkan jurus langkah 1000?"

Ayen mengangguk. "Ide yang bagus."

Ayen dan Kai langsung berbalik badan dan kabur dari Yeji. Mereka takut kalau mereka lebih lama lagi di sana, ada kemungkinan daging mereka yang akan menjadi menu sarapan Yeji. Ngeri deh pokoknya kalau Yeji marah pas lagi laper-lapernya.

"Cih, mereka malah kabur." Cibir Yeji lalu kembali kepada teman-temannya.

"Tentu saja mereka kembali. Mana berani mereka menjawab pertanyaan super intimidasi mu?" Lia terkekeh.

"Tapikan salah mereka tidak membawakan kita sarapan." Yeji melirik Yuna yang masih asik dengan susunya. "Lihatlah dia, makan seperti anjing kelaparan."

Yang disindir hanya acuh tak acuh dan memilih untuk melanjutkan sarapannya. Bagi Yuna, omelette dan susu di tangannya lebih penting dari ocehan Yeji.

Mereka akhirnya memilih untuk menyudahi permainan salju mereka. Biar bagaimanapun juga, mereka manusia yang bisa merasa lapar. Meskipun rasa lapar mereka datang dengan sangat telat. Karena ruang makan sudah kosong tanpa ada satupun makanan yang tersisa maupun orang di sana. Ke-4 gadis dengan perut kosong itu mendesah kecewa.

No More HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang